01/32 - HIS WAY IS IN THE SANCTUARY | Pr. Stephen Bohr

HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 1/32 - Stephen Bohr

Dibuka dengan doa.

Saya ingin mengajak kalian membuka Alkitab di Mazmur. Kita akan ke Mazmur pasal 73, dan saya akan membacakan ayat 3, lalu ayat 12-14, kemudian kita akan melompat ke ayat 17. Mazmur ini ditulis oleh Asap. Kalian tahu, banyak dari Mazmur ditulis oleh Daud, tetapi Mazmur yang satu ini di tulis oleh seseorang yang bernama Asap. Dan pada dasarnya, apa yang menjadi pergulumlan Asap ialah kemakmuran orang-orang yang sombong dan yang jahat. Dan saya ingin kalian memperhatikan bagaimana pada awalnya Asap mengemukakan iri hatinya, dan bagaimana dia menjawab pertanyaan-pertanyaannya mengapa orang-orang fasik bisa makmur.

Marilah kita mulai dengan membaca Mazmur 73 ayat 3.
“Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.” Lalu kita melompat ke ayat 12: “Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik, yang selalu santai. Mereka bertambah dalam harta...” Lalu dia berkata, Sesungguhnya sia-sia aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku dalam kemurnian, karena sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.” (NKJV yang diindonesiakan) Dengan kata lain, apa gunanya hidup suci, berjalan dalam kebenaran, karena orang-orang fasik menjadi makmur sementara orang-orang yang benar seperti kena hukuman?
(semua ayat disesuaikan dengan NKJV yang diindonesiakan).

Tetapi sekarang perhatikan jawaban yang dia temukan untuk masalahnya. Ini ada di ayat 17. Katanya di sini, “… sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, maka aku paham kesudahan mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Ada sesuatu di dalam Bait Suci (tempat kudus Allah) ~ di Bait Suci orang Yahudi ~ yang telah menjelaskan bahwa membersihkan hati dari dosa adalah hal yang baik; dan bahwa orang-orang fasik yang makmur, orang-orang sombong yang berhasil dalam hidup mereka, akhirnya akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan mereka. Di Bait Suci Yahudi ditemukan penjelasan-penjelasan kepada pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di benak kita.

Nah, Bait Suci yang pertama yang dibangun tentu saja adalah Kemah Suci yang ada di padang gurun di zaman Musa. Kemah Suci ini didirikan sekitar tahun 1445 sM (sebelum Masehi). Dan saya ingin membaca Keluaran 25:8, kemudian kita akan ke ayat 40, di mana Tabernakel dari Kemah Suci yang satu ini dibicarakan.
Keluaran 25:8, Tuhan sedang berbicara dan Dia berkata,
“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku boleh diam di tengah-tengah mereka.”

Kemudian di ayat 40 Tuhan menyuruh Musa untuk membuat Kemah Suci ini sesuai contoh [pola] yang ditunjukkanNya kepada Musa di atas gunung. KataNya, “Dan pastikan, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Lalu di Keluaran pasal 36-39 kita temukan catatan tentang pembuatan Kemah Suci oleh Musa atas suruhan Tuhan.

Nah, setelah Kemah Suci itu dibangun, semua bagian-bagiannya, di Keluaran 40:34 kita temukan bahwa Shekinah [= kemuliaan] Tuhan masuk ke Kemah Suci Yahudi ini. Mari kita baca ayatnya. Keluaran 40:34. Kemah Suci sudah didirikan, semua bagiannya sudah lengkap, dan sekarang kita temukan kata-kata ini:
“Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.” Jadi ini adalah Kemah Suci yang pertama disebutkan di dalam Alkitab, yang didirikan di dunia, Kemah Suci Yahudi pada zaman Musa.

Tetapi kemudian Tuhan menyuruh Israel membuat bangunan yang lebih permanen, karena Bait Suci yang di padang gurun itu hanyalah sebuah kemah yang bisa dipindah-pindahkan. Tetapi ketika orang Israel masuk ke tanah perjanjian, Tuhan menyuruh Daud dan kemudian Salomo mendirikan bangunan yang lebih permanen, yang kemudian dikenal sebagai Bait Suci Salomo. Nah, itu adalah istilah yang salah karena itu bukan Bait Suci Salomo karena sebenarnya itu Bait Suci Allah, Salomo yang membangunnya.

Bait Suci ini didirikan sekitar 960 s.M. Saya berikan sedikit latar belakangnya. Jika kalian baca di 2 Tawarikh pasal 6, kalian akan menemukan doa yang dipersembahkan Salomo setelah Bait Suci ini didirikan. Lalu di 2 Tawarikh 7:1-2 sekali lagi Shekinah [kemuliaan Tuhan] masuk ke Bait Suci yang didirikan Salomo.

Mari kita baca dari 2 Tawarikh 7:1-2, bunyinya,
Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.” Maka sekali lagi kita menemukan pembuatan sebuah Bait Suci. Ini adalah Bait Suci yang permanen, dibangun oleh Salomo di tahun 960 sM. Deskripsi bangunannya digambarkan di 2 Tawarikh 7:3, 4, 5. Lalu di pasal 6 kita temukan doa Salomo, dan di pasal 7 kita mendapatkan Shekinah kemuliaan Tuhan masuk ke Bait Suci yang dibangun Salomo.

Namun karena kemurtadan orang Israel, Bait Suci ini dihancurkan oleh raja Nebukadnezzar di tahun 586 sM. Dan tentu saja Israel diangkut ke Babilon sebagai tawanan selama 70 tahun. Dan ada suatu janji, setelah mereka hidup di Babilon selama 70 tahun, mereka boleh pulang ke negeri mereka, menegakkan kembali agama mereka dan mendirikan sekali lagi Bait Sucinya. Maka setelah masa penawanan itu berakhir, di tahun 536 sM mereka pulang ke
negara mereka dan mereka membangun Bait Sucinya, dan pembangunan itu selesai di tahun 515 sM. Bait Suci inilah yang ditulis oleh Hagai di 2:6-9.

Ada sesuatu yang sangat menarik mengenai Bait Suci yang dibangun setelah masa penawanan itu, yaitu di Bait Suci ini tidak ada Shekinah kemuliaan Tuhan yang masuk ke dalamnya. Malahan pada waktu Bait Suci ini selesai dibangun, banyak dari antara mereka yang pernah melihat Bait Suci yang dibangun Salomo, menangis ketika mereka melihat betapa inferiornya Bait Suci yang ini dibandingkan yang dibangun Salomo.

Mari kita baca mengenai Bait Suci ini di Hagai 2:6-9
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Sekali lagi, sedikit waktu lagi, maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa…” perhatikan ini, “…dan mereka akan datang kepada Yang dirindukan segala bangsa, dan Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemuliaan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Berikutnya diberikanNyalah janji ini: kemuliaan rumah yang belakangan ini…” yaitu Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel, akan melebihi kemuliaan rumah yang sebelumnya,...” yaitu Bait Suci yang dibangun Salomo, “...firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam." [NKJV yang diindonesiakan].

Kalian tahu, orang Yahudi masih berusaha mengerti bagaimana penggenapan nubuatan ini. Karena Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel [di Babilon] kemuliaannya tidak pernah menandingi kemuliaan Bait Suci yang dibangun Salomo ~ paling tidak dari bentuk luarnya.

Apa yang dimaksudkan di sini ketika Tuhan berjanji bahwa Bait Suci setelah masa penawanan itu akan dipenuhi oleh kemuliaan dan bahwa kemuliaan Bait Suci yang belakangan itu lebih besar daripada Bait Suci yang sebelumnya, digenapi karena Yesus Kristus sendiri berjalan di Pelataran Bait Suci ini.

Menurut Firman Tuhan, kemuliaan Kristus saat itu masih tertutup selubung, tetapi Kristus telah membawa damai ke tempat ini karena Dia adalah Raja Damai.

Sesungguhnya
Bait Suci ini telah diperindah, direnovasi, dan diperbesar oleh Herodes Agung. Kita menemukan tulisan tentang hal ini di Yohanes 2:20. Sesungguhnya makan waktu 46 tahun bagi Herodes Agung untuk merenovasi, memperbesar dan memperindah Bait Suci pasca-masa penawanan Israel itu. Di Yohanes 2:20 dikatakan Lalu orang-orang Yahudi berkata, "Empat puluh enam tahun dibutuhkan untuk membangun Rumah Tuhan ini. Dan Engkau mau membangunnya kembali dalam tiga hari?" Tentu saja sebelum itu Yesus berkata "Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali." [ayat 19]. Dan mereka menyangka Yesus berbicara mengenai Bait Suci yang direnovasi Herodes selama 46 tahun untuk memugar dan memperindahnya.


Jadi di dalam Alkitab kita temukan Bait-bait Suci ini.
1. Kita temukan Kemah Suci di padang gurun,
2. kita temukan Bait Suci Salomo,
3. kita temukan Bait Suci yang dibangun tahun 515 sM setelah orang Israel ditawan,
4. dan Bait Suci yang diperindah dan diperbesar oleh Herodes Agung.

Sekarang pertanyaannya, Bait-bait Suci ini melambangkan apa? Bait-bait Suci ini merupakan simbol dari apa? Apakah Tuhan sekadar membangun Bait-bait Suci ini karena Dia mau tinggal bersama bangsa Israel, atau ada alasan khusus yang lain mengapa Tuhan menyuruh Israel membangun Bait-bait Suci ini? Faktanya adalah, Bait-bati Suci di dunia ini merupakan simbol dari, atau melambangkan beberapa hal.

Saya mau kalian perhatikan, hal pertama yang dilambangkan atau disimbolkan oleh Bait-bait Suci ini. Bait-bait Suci di dunia ini sebenarnya adalah simbol dari Bait Suci yang di Surga. Dia adalah sebuah replika dalam skala yang lebih kecil dari Bait Suci Surgawi. Tuhan mau orang Israel memahami hal-hal mengenai Bait Suci Surgawi, dengan memandang Bait Suci yang ada di dunia.

Marilah kita ke Ibrani pasal 8 dan ayat 1-5 di mana kita akan mendapatkan keterangan yang sangat jelas bahwa Bait Suci yang di dunia ini merupakan simbol atau ilustrasi [gambaran] dari Bait Suci Surgawi yang jauh jauh lebih besar.

Dikatakan di Ibrani 8:1:
Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan Pelayan ibadah di tempat kudus dan...” apa? “...kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yang Satu ini…” yaitu Kristus, “…juga mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi ini, Ia tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada imam-imam yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat….” Sekarang perhatikan apa yang dikatakan mengenai Bait Suci yang di dunia, “...yang melayani gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga...” Jadi Bait Suci di dunia itu apa? Dia adalah gambaran [copy] dan bayangan dari apa yang ada di Surga, “...sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. Karena Dia berkata: ‘Pastikan engkau membuat semuanya itu menurut...” apa? “...menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi Bait Suci di dunia hanyalah suatu ilustrasi dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi, suatu gambaran yang diberikan Tuhan bagaimana bentuk Bait Suci Surgawi itu.

Juga Ibrani 9:11-12 memberitahu kita mengenai perbedaan antara Bait Suci di dunia dengan Bait Suci Surgawi. Di Ibrani 9:11-12 dikatakan [dan saya membaca dari terjemahan KJV yang lebih akurat] begini,
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang...” sekarang perhatikan, “...dari kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya, yang bukan dari bangunan ini, -- dan bukan dengan darah kambing dan anak lembu, melainkan dengan darahNya sendiri, Dia telah masuk ke dalam tempat yang kudus setelah Dia mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.”
[KJV yang diindonesiakan].

Perhatikan sekali lagi, kemah yang sejati, Bait Suci Surgawi adalah Tabernakel yang lebih sempurna, tidak dibuat oleh tangan manusia. Dengan kata lain, Bait Suci di dunia berfungsi sebagai model dalam skala yang lebih kecil untuk menggambarkan kebenaran-kebenaran yang besar mengenai Bait Suci Surgawi yang lebih besar. Jadi, salah satu alasan mengapa Tuhan menyuruh Bait-bait suci di dunia ini dibangun adalah karena Dia mau manusia memiliki gambaran mengenai Bait Suci Surgawi.

Tetapi Bait-bait Suci di dunia ini juga melambangkan hal-hal yang lain, ketika saya mempelajarinya di dalam suatu seminar, Bait-bait Suci ini juga melambangkan tubuh kita sebagai Bait Suci. Perhatikan 1 Korintus 6:19-20. Kalian lihat, Bait Suci itu adalah suatu ilustrasi/gambaran dari kita, tubuh kita sebagai Bait Suci. Ada pembahasan yang lengkap mengenai topik “Kedua Bait Suci” di bagian akhir seri pembahasan ini, di mana saya akan membandingkan Bait Suci dengan tubuh kita.

Tuhan memberikan Bait-bait Suci ini untuk menjelaskan rancanganNya bagi kita pada tubuh pribadi kita. Dikatakan di 1 Korintus 6:19-20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu...” lihat, Shekinah adalah Roh Kudus dalam hal tubuh Bait Suci kita, “...Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dengan harga yang telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Jadi, dengan kata lain, alasan yang lain mengapa Tuhan menyuruh Bait-bati Suci itu dibangun adalah Dia mau memberikan pelajaran yang hebat mengenai tubuh pribadi kita sendiri yang adalah Bait Suci.

Kebetulan Bait-bait Suci ini juga dibangun untuk memberikan pelajaran hebat mengenai tubuh Bait Suci Yesus. Perhatikan apa yang akan kita dapati di Yohanes 2:19-21. Kalian lihat, Bait-bait Suci ini juga menggambarkan kebenaran yang hebat mengenai Yesus dan tubuhNya sebagai Bait Allah. Dikatakan di Yohanes 2:19
JawabYesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’” Sekarang perhatikan ayat 21: Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.” Oleh karena itu ketika Yesus sudah bangkit, murid-muridNya teringat akan kata-kataNya ini kepada mereka, dan murid-muridNya percaya kepada Firman Tuhan dan kata-kata yang diucapkan Yesus.

Jadi Bait Suci sesungguhnya adalah simbol dari tubuh Kristus. Menarik, bukan? Jadi Bait Suci dibuat bukan hanya menjadi pelajaran mengenai Bait Suci Surgawi, dan tubuh kita sebagai Bait Suci, tetapi juga tubuh Yesus Kristus sebagai Bait Suci.

Tetapi masih ada dimensi yang lain dari Bait-bait Suci di dunia ini. Bait-bait Suci di dunia ini juga berfungsi memberikan gambaran mengenai gereja Kristen, yang di dalam Firman Tuhan disebut Bait Suci Allah. Marilah kita ke Efesus 2:19-22. Di sini kita dapati bahwa Bait-bait Suci di dunia ini mewakili gereja Kristen. Dikatakan di ayat 19 “
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,...” Sekarang perhatikan Bait Suci spiritual ini, “...yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi...” Perhatikan, fondasinya bukan dari batu. Fondasi Bait Suci ini adalah para rasul dan nabi. “...dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” Perhatikan, Bait Suci ini memiliki sebuah batu penjuru yang mengikat semuanya menjadi satu. Dan sekarang perhatikan, kitalah bangunan itu. Dikatakan di ayat 21 “...Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi...” apa? “...menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangun...” Apakah di Bait Suci Gereja ini ada Shekinah? Tentu saja! Dikatakan “…di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Jadi Bait-bati Suci di dunia ini diberikan untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran hebat mengenai Bait Suci Surgawi, mengenai Yesus Kristus, mengenai tubuh kita sebagai Bait Suci, dan mengenai gereja Kristen. Malah, nanti kita akan mendengarkan pelajaran mengenai Antikristus, yang duduk di Bait Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah. Orang-orang menyangka nanti bakal ada satu orang yang muncul di Timur Tengah, dan secara harafiah benar-benar akan duduk di dalam Bait Suci Yahudi yang akan dibangun kembali. Apakah lebih mungkin bahwa Antikristus ini duduk di dalam gereja Kristen sendiri, dan itulah Bait Suci yang dimaksud oleh Firman Tuhan? Itulah keyakinan saya.

Sekarang marilah kita berbicara sedikit mengenai geografi Bait Suci ini. Dan kalian bisa melihat ilustrasinya di atas pangggung di sini. Satu-satunya yang tidak sesuai urutan adalah gambar yang di tengah di mana dilukiskan seorang imam dan seekor domba. Saya letakkan itu di sana karena itulah pusat pelayanan Bait Suci. Tanpa itu, kita tidak memiliki apa-apa. Semua panel yang lain sudah pas urutannya sesuai dengan bentuk Bait Suci. Sekarang, kita harus membacanya dari sebelah Timur ke Barat, karena Bait Suci ~ atau pintu masuk ke Bait Suci ada di sebelah Timur, artinya bilamana orang-orang menyembah menghadap Bait Suci, punggung mereka menghadap matahari. Itu memang disengaja demikian karena di zaman purba manusia menyembah dengan wajah mereka menghadap ke matahari seperti yang diceritakan Yehezkiel pasal 8. Tetapi karena pintu masuk ke Bait Suci ada di sebelah Timur sehingga orang-orang yang masuk itu punggung mereka bagaimana? Punggung mereka menghadap matahari, supaya mereka tidak menyembah kepada dewa matahari.

Jadi yang pertama adalah Perkemahannya. Dan itu tidak ada gambarnya di atas panggung ini. Perkemahan, yaitu tempat di mana orang Israel hidup. Itulah tempat di mana orang-orang berdosa hidup. Mereka inilah yang membutuhkan Bait Suci. Perkemahan yang mengelilingi Bait Suci itu, sebenarnya adalah bagian dari Bait Suci Yahudi. Kita bisanya mulai dengan Pelataran, Bilik Suci, dan Bilik Mahasuci. Tetapi Perkemahannya ~ kita akan lihat ~ adalah amat sangat penting dalam pelayanan Bait Suci. Maka, perkemahan adalah tempat kunci pertama bagi Bait Suci Yahudi. Ada 3 bani yang berkemah pada masing-masing arah mata angin dari Bait Suci itu.

Lalu tentu saja ada Pelataran, yaitu semacam halaman yang tidak beratap. Dan di Pelataran ini ada dua buah perabotan kunci. Jika kita masuk melalui pintu ke Pelataran, kita bertemu dengan mezbah kurban, di sanalah semua hewan kurban diletakkan dan dibakar. Lalu maju sedikit sebelum mencapai pintu masuk ke Bait Sucinya, ada bejana untuk membasuh. Saya ingin kalian mengingat ini semua karena setiap aspek dari Bait Suci itu sangat penting.

Jadi, ada Perkemahan, dan di sanalah semua orang Israel berkemah, di mana orang-orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, tinggal. Lalu ada mezbah kurban, dan kemudian bejana pembasuh. Kedua perabotan ini ada di Pelataran Bait Suci.

Lalu kita masuk ke bagian inti kemah itu, dan pada waktu kita masuk ke dalam kemah itu, kita ada di suatu bagian yang disebut
Bilik Suci dari Bait Suci. Dan jangan lupa, kita datang dari arah Timur ke Barat, jadi pada waktu kita melewati pintu masuk ke dalam kemah, di sebelah kiri berarti itu Selatan, kita akan melihat 7 kaki dian. Gambarnya ada di kertas di tangan kalian. Nah, ketujuh kaki dian ini menyala terus sepanjang waktu, minyaknya selalu ada. Lalu kita memandang ke sebelah kanan berarti ke Utara, dan kita dapati meja roti sajian, di mana ada 12 roti yang disusun dalam dua tumpuk di atas meja dari emas ini, meja roti sajian.

Lalu persis di depan kita pada waktu kita menuju ke Bilik Maha Suci, tepat sebelum kita masuk ke belakang tirai, ada mezbah emas untuk
pembakaran dupa. Jadi dengan kata lain, di dalam Bilik Suci dari Bait Suci, ada tiga buah perabotan. Di sebelah Selatan ada ketujuh kaki dian dari emas murni, beratnya 120 lbs (sekitar 60an kg), yang akan kita pelajari nanti, ini dari emas murni. Lalu ada meja roti sajian yang berada di sebelah Utara di sebelah kanan kita, dan ada 12 buah roti ~ nanti kita akan tahu bahwa ini adalah jumlah yang sangat penting ~ lalu lurus di depan kita sebelum kita masuk ke Bilik Maha Suci, ada mezbah emas untuk dupa di mana dupa dibakar terus-menerus.

Lalu ada tirai. Dan di balik tirai itu adalah bagian yang disebut Bilik Mahasuci dari Bait Suci.

Dan di dalam Bilik Mahasuci ada sebuah perabot dan kalian bisa melihat gambarnya di sana, namanya adalah Tabut Perjanjian. Dan di atas Tabut Perjanjian adalah Shekinah, kemuliaan Tuhan, yang ada di atas Tabut. Dan Alkitab memberitahu kita bahwa di dalam Tabut terdapat dua loh batu yang berisi 10 Perintah Allah. Tetapi bukan hanya 10 Perintah Allah ini saja yang ada di dalam Tabut Perjanjian, di bawah, ada kemuliaan Tuhan yang dimanifestasikan di atas Tutup Pendamaian, yang adalah penutup Tabut. Di dalam Tabut Perjanjian juga ada satu pot manna, simbol yang amat sangat penting. Ada satu pot manna, manna yang jatuh di padang gurun selama 40 tahun. Dan di dalam Bilik Mahasuci ini di dalam Tabut Perjanjian, ada tongkat Harun, yang tadinya adalah sebuah batang yang mati, yang bertunas secara ajaib. Maka di dalam Tabut Perjanjian ada tiga benda: Ada loh batu Hukum, sebuah pot berisi manna, dan tongkat Harun yang bertunas.

Jadi, apakah sudah jelas dalam benak kalian geografis dari Bait Suci? Adalah sangat penting hal ini jelas bagi kita karena kita akan membicarakannya berulang-ulang selama kita mengikuti seminar ini.

Sekarang marilah kita berbicara mengenai hubungan antara Bait Suci di dunia dengan Bait Suci Surgawi. Bait Suci di dunia adalah bentuk dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, dia adalah sebuah miniatur dari Bait Suci Surgawi. Bait Suci Surgawi amat sangat jauh lebih besar daripada Bait Suci di dunia yang mana pun.

Mari kita ke 1 Raja 8:27-30 yang menulis tentang Bait Suci Surgawi. Dikatakan di sana
8:27 “Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.” Inilah yang dikatakan Salomo. Dia melanjutkan: “....Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini!” Yaitu di Bait Suci yang di dunia ini. Tuhan sedang memandang ke Bait Suci yang di dunia, begitu yang tertulis di sini. ...Kiranya mata-Mu terbuka ke arah rumah ini, malam dan siang, ke arah tempat yang Kaukatakan: ‘nama-Ku akan ada di sana’; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.” Ayat 30 “...Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini...” Sekarang, perhatikan! “...bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.” [NKJV yang diindonesiakan]. Di manakah Tuhan? Tuhan ada di Bait Suci SurgawiNya, tetapi Dia juga hadir lewat RohNya, di mana? Di Bait Suci yang di dunia. Tetapi Bait Suci yang di dunia adalah jauh lebih inferior daripada Bait Suci Surgawi.

Perhatikan juga Kisah 7:47-50, di sini Stefanus yang berbicara, dia sedang menceritakan kisah Israel di Kisah pasal 7, dan katanya di ayat 47:
“Tetapi Salomo-lah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.... ” maksudnya membangun Bait Suci. “...Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia...,” Jadi di manakah Tuhan tinggal? Tuhan tinggal di Bait Suci Surgawi. Bait Suci di dunia hanyalah suatu bentuk atau simbol. Kemudian katanya, eh, lanjutnya, “... seperti yang dikatakan oleh nabi: ‘ Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku,’ demikian firman Tuhan, ‘tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?’” Dengan kata lain, Bait Suci di dunia hanyalah suatu lambang dalam skala yang kecil dari Bait Suci Surgawi.

Marilah kita perhatikan Keluaran 25:40 yang tadi sudah kita baca. Marilah kita baca lagi. Keluaran 25:40, dan saya mau mengikutkan ayat 8 juga. Dikatakan:
“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.” Kemudian katanya di ayat 40, Tuhan sedang berbicara kepada Musa, Dan pastikan engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." Jadi apa yang ditunjukkan Tuhan kepada Musa di atas gunung? Tuhan tidak menunjukkan kepada Musa Bait Suci SurgawiNya. Tuhan menunjukkan kepada Musa sebuah maket dalam skala yang kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, Tuhan membuat sebuah miniatur dari Bait Suci Surgawi.

Marilah kita perhatikan Keluaran 26:30 di mana kita melihat konsep yang sama. Keluaran 26:30 berkata
“Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.” Nah, kita sudah membaca Ibrani 8:1-5 di mana dikatakan bahwa Bait Suci di dunia adalah suatu copy, Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci Surgawi yang sejati. Izinkan saya menjelaskan dan menggambarkan supaya kita bisa mengerti hubungan antara Bait Suci Surgawi dan yang ada di dunia.

Marilah kita mengupas konsep sebuah maket. Kalian tahu beberapa tahun yang lalu, bandara kita di Fresno di sini direnovasi. Dan saya tidak tahu apa ada dari antara kalian di sini yang ingat adanya sebuah maket dari bentuk bandara itu kalau sudah jadi. Kita bisa mendapatkan gambaran di mana segala sesuatu akan berada, di mana tempat parkirnya kelak, di mana terminalnya kelak, kita punya gambaran di mana segalanya akan berada. Tapi itu hanyalah sebuah maket kecil dari produk akhirnya. Dengan kata lain, apa yang ditunjukkan Tuhan kepada Musa adalah sebuah maket dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi karena Bait Suci Surgawi itu begitu luas, sehingga mustahil bisa dibangun di dunia. Jadi ini seperti mengambil potret. Kalian tahu, kita ambil kamera, lalu kita mengambil foto seseorang. Apakah foto itu memberikan gambaran mengenai orang tersebut? Ya. Apakah orang di foto itu jauh lebih kecil? Tentu saja. Tetapi apakah foto itu memberi kita gambaran dari kenyataannya yang lebih besar? Tentu saja. Demikianlah juga dengan Bait Suci.

Katakanlah Tuhan membuat potret Bait Suci, dan Dia menunjukkan fotonya kepada Musa kemudian Musa membangun Bait Suci menurut model skala kecil yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Atau kita bisa membandingkannya dengan peta. Pernahkah kalian melihat peta California? Coba saya tanya, yang mana lebih dulu ada, peta itu atau California? Tentu saja California. Lalu orang membuat sebuah peta kecil dan peta itu menunjukkan di mana kota-kotanya, berapa jaraknya, di mana sungai-sungainya, di mana gunung-gunungnya dan kita punya gambaran yang di lihat dari atas, yang cukup tepat dari California, bukan? Tetapi itu adalah miniaturnya California. California sendiri jauh lebih besar. Maka, Bait Suci juga demikian. Tuhan menunjukkan Musa ibaratnya sebuah peta kecil dari Bait Suci Surgawi yang jauh lebih besar.

Alkitab berkata bahwa Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci Surgawi. Sekarang, supaya ada bayangannya, berarti harus ada aslinya, bukan? Yang aslinya itu yang memproyeksikan bayangan. Coba saya tanya, yang mana lebih nyata, bayangannya atau aslinya yang memproyeksikan bayangan itu? Yang asli. Yang mana yang lebih nyata, foto seseorang atau orang yang ada di foto itu? Orang yang ada di foto itu. Coba saya tanya, yang mana lebih nyata, maket skala kecil atau produk akhir yang dilambangkan oleh maket skala kecil itu? Produk akhirnya.

Maka, Bait Suci Surgawi itu sangat nyata, tetapi ukurannya sangat luas, luar biasa besarnya. Alkitab berkata ada berjuta-juta malaikat di dalam Bait Suci. Insya Allah, kita akan mempelajari ini besok pagi. Maksud saya, tidak ada manusia yang bisa melihat Bait Suci Surgawi itu seperti apa, maka Tuhan membuat sebuah maket skala kecil dan Dia berkata kepada Musa, “Kamu dirikan Bait Suci ini sesuai dengan maket skala kecil yang adalah gambaran dari kemegahan Bait Suci Surgawi.”

Saya teringat 1 Kor 13:12 di mana dikatakan
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” Dengan kata lain, sekarang kita bisa mengetahui sedikit, cukup untuk membawa kita ke sana, dan bilamana kita sudah tiba di sana, kita akan melihat yang sesungguhnya.

Sekarang kita perlu berbicara mengenai kalender Mesias sehubungan dengan Bait Suci. Bait Suci
terutama menyatakan peristiwa-peristiwa sejarah penyelamatan oleh Yesus Kristus. Tetapi perayaan-perayaan Yahudi merupakan kalender dari kapan saat terjadinya peristiwa-peristiwa yang digambarkan oleh Bait Suci Yahudi ini.

Sekarang marilah kita ke Imamat 23:3 dan kita baca mengenai hari-hari raya orang Yahudi ini. Hari-hari raya itu disusun persis urut-urutan Bait Suci. Imamat 23:3, sebaiknya mari kita mulai membaca dari ayat 1 untuk mendapatkan konteksnya. Katanya,
TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, inilah hari-hari raya-Ku.’” [NKJV yang diindonesiakan]

Nah, ada 4 hari raya di musim semi dan 3 hari raya di musim gugur. Dan di antara hari-hari raya musim semi dan musim gugur, terdapat musim panas yang panjang dan kering, musim panas di mana lama tidak ada perayaan sama sekali.

Sekarang saya jelaskan tentang perayaan-perayaan musim semi ini. Perayaan-perayaan
musim semi adalah: (1) Passah [Paskah]. Apakah Passah ini? Apa yang dikorbankan saat Passah? Seekor domba. Kalian lihat, yang digambarkan di sini oleh mezbah kurban. Lalu dua perayaan berikutnya adalah (2) Roti tidak beragi dan (3) Buah Sulung [Hasil Pertama]. Tahukah kalian Roti tidak beragi itu melambangkan apa? Itu melambangkan pemakaman Kristus. Dan Buah Sulung [hasil pertama] melambangkan kebangkitanNya karena kata rasul Paulus di 1 Korintus 15, Yesus bangkit sebagai yang sulung dari mereka yang tidur. Kita akan tahu dari pelajaran kita bahwa bejana pembasuh melambangkan kebangkitan Yesus Kristus. Menarik, bukan? Dan Hari Raya Buah Sulung [Hasil Pertama] melambangkan kebangkitan Yesus.

Jadi ada Passah dan Roti tidak Beragi yang berkaitan, lalu ada Hari Raya Buah Sulung [Hasil Pertama] yang dilambangkan oleh bejana pembasuh, kebangkitan Yesus Kristus. Lalu setelah itu adalah (4) Hari Raya Pentakosta. Pada hari raya Pentakosta kita akan mendapatkan Yesus memasuki Bilik Suci, Dia masuk ke sana untuk menjadi pengantara kita. Dengan kata lain, Yesus masuk ke tempat di mana ada ke-7 kaki dian dan meja roti sajian, dan juga mezbah pembakaran dupa. Dengan kata lain Pentakosta yang tiba tepat 50 hari setelah hari raya Buah Sulung melambangkan awal pengantaraan Yesus di Bilik Suci dari Bait Suci.

Jelas ini mengikuti urutan peristiwa pelayanan Kristus, dan memberikan tanggal-tanggalnya kepada kita. Karena Passah pada tahun kematian Yesus jatuh pada tanggal 14 Nissan, Roti tidak Beragi pada 15 Nissan, Buah Sulung pada 16 Nissan ~ hari yang ketiga, dan Pentakosta terjadi 50 hari kemudian. Alkitab memberitahu kita pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan karena Yesus telah memulai pelayanan pengantaraanNya di Bait Suci Surgawi.

Lalu kita tiba pada perayaan-perayaan musim gugur
:

(5) Hari Raya Nafiri [Terompet]
adalah perayaan musim gugur yang pertama, dan dia mengumandangkan datangnya (6) Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Itu adalah hari besar Penghakiman di dalam Bilik Maha Suci dari Bait Suci. Coba saya tanya, apa bagian berikutnya dari Bait Suci, dalam pelayanan Kristus? Bilik Maha Suci, di mana terdapat Tabut Perjanjian dan di mana terdapat Hukum Tuhan. Dengan kata lain di Bait Suci kita dapatkan perjalanan Yesus Kristus dan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa itu. Karena hari-hari raya orang Yahudi memberikan tanggal-tanggalnya secara spesifik kapan Yesus akan memulai pelayananNya di dalam bagian-bagian yang khusus dari Bait Suci. Tentu saja kita akan mempelajari ini dengan mendetail dalam rangkaian pelajaran ini.

Nah, betapa pentingnya Bait Suci itu? Izinkan saya menyebutkan beberapa hal yang penting. Kitab Daniel itu penuh dengan terminologi Bait Suci. Bahkan, tidak mungkin kita bisa mengerti Kitab Daniel tanpa mengerti Bait Suci, terutama Daniel pasal 8 di mana dia berbicara mengenai si Tanduk Kecil yang mengambil “sehari-hari”-[harian]nya. Dengan kata lain dia berbicara mengenai penyucian Bait Suci, ini mengacu kepada Imamat pasal 16, apa yang terjadi pada Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Tidak mungkin kita bisa memahami Kitab Daniel tanpa memahami Bait Suci. Lebih lanjut seluruh Kitab Ibrani dari awal hingga akhir adalah gambaran dari apa yang telah dilakukan Yesus di Bait Suci. Tidak mungkin kita bisa memahami Kitab Ibrani kecuali kita memahami Bait Suci Yahudi di Perjanjian Lama, karena Kitab Ibrani dipenuhi oleh terminologi Bait Suci.

Kitab Mazmur ~ mustahil Kitab Mazmur bisa dipahami jika berdiri sendiri di luar pemahaman hari-hari raya Yahudi dan Bait Suci. Kalian tahu, Daud disebut ~ menurut Alkitab dia sangat mahir memainkan harpa, dia adalah seorang musikus besar, kalian bisa membaca itu di 1 Samuel 16:18. Dia begitu ahli memainkan harpa bahkan Setan pun lari saat dia bermain untuk raja Saul. Alkitab juga memberitahu kita di 2 Samuel 23:1 bahwa Daud disebut Pemazmur Manis Israel. Dia menulis 73 dari total 150 mazmur. Bahkan Kitab Mazmur adalah kitab nyanyian Bait Suci. Setiap mazmur adalah khusus untuk bagian tertentu dari Bait Suci, atau mazmur itu dibacakan untuk khusus salah satu perayaan Yahudi.

Saya akan menjelaskan poin ini. Kalian tahu ketika Yesus bertemu dengan murid-muridNya di ruang di atas untuk melembagakan Perjamuan Tuhan, mereka menyanyikan Mazmur 113 dan 114. Kalian tahu, Mazmur adalah kitab nyanyian Bait Suci. Dan pada waktu upacara itu selesai, ketika Yesus sudah melembagakan Perjamuan Tuhan, mereka menyanyikan Mazmur 115 hingga 118. Kalian ingat Alkitab bercerita setelah mereka menyanyikan lagu-lagu pujian mereka keluar ke Bukit Zaitun? Nah, apa yang mereka nyanyikan adalah Mazmur 115 hingga 118.

Mazmur 135 dinyanyikan pada Perayaan Roti tidak Beragi.
Mazmur 29 dan Mazmur 132 dinyanyikan saat Pentakosta dan Hari Raya Tabernakel.
Kitab Rut dinyanyikan di perayaan Pentakosta karena berkaitan dengan panen.
Mazmur 47, 68, 29 dan 132 dinyanyikan di Perayaan Tabernakel.

Dengan kata lain, Mazmur membantu kita memahami Bait Suci dan Perayaan-perayaan Yahudi karena Mazmur berkaitan dengan pelayanan Bait Suci. Dengan kata lain, tema-tema Mazmur berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu dengan Bait Suci Yahudi.

Kitab Wahyu tidak bisa dipahami tanpa pemahaman akan Bait Suci Yahudi. Bahkan Kitab Wahyu itu penuh dengan terminologi Bait Suci. Mari kita perhatikan beberapa contoh. Perhatikan Wahyu 5:6 dikatakan di sini
Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih,...” Ada jutaan domba yang disembelih di dalam pelayanan Bait Suci. Lebih lanjut dikatakan: “ ...bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.” Ketujuh kaki dian disebut di dalam Kitab Wahyu. Perhatikan Wahyu 1:12-13, dikatakan di sini Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas... ” Lihat, di sini ada Bilik Suci, pelayanan Kristus. “...Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.”

Mezbah dupa ada di Kitab Wahyu. Perhatikan Wahyu 8:3-5, dikatakan di sini: Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah...” Jadi perhatikan di sini ada domba, ada ketujuh kaki dian, ada mezbah dupa, dan juga ada manna.

Perhatikan Wahyu 2:17, katanya,
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi...”

Tahukah kalian bahwa Bilik Maha Suci juga disebutkan di dalam Kitab Wahyu? Perhatikan Wahyu 11:19, dikatakan di sana: Maka terbukalah Bait Suci Allah...” di mana? “... yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu...” di Bait Suci yang mana? Di Bait Suci Surgawi. Apakah di Surga ada Tabut Perjanjian? Tentu saja. Dikatakan Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan batu es lebat.”

Sayang kita tidak punya waktu sekarang untuk menunjukkan ini, tetapi Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dari Bait Suci Yahudi. Dia mulai dari orang-orang di perkemahan, ke domba, ke tujuh kaki dian, ke meja roti sajian, ke mezbah dupa, ke Bilik Maha Kudus, kemudian ke berakhirnya pengantaraan di Bilik Maha Suci.

Mari kita membaca Wahyu 15:5-8, tahukah kalian waktunya akan tiba ketika pelayanan di Bait Suci akan berakhir? Tidak ada lagi yang boleh masuk ke Bait Suci dengan iman. Masa percobaan bagi manusia telah berakhir. Itu dikemukakan di Wahyu 15:5-8, perhatikan:
Kemudian setelah itu aku melihat dan tampaklah Bait Suci--kemah kesaksian--di sorga, terbuka. Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya...” Sekarang perhatikan ayat 8: “Dan Bait Suci itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.” [NKJV yang diindonesiakan].

Apakah pelayanan Bait Suci akan berakhir suatu hari? Tentu saja akan. Pelayanan Kristus di Bilik Maha Suci akan berakhir, dan bilamana itu terjadi, masa percobaan bagi manusia akan ditutup, dan suatu masa kesesakan [masa kesusahan besar] akan terjadi, masa datangnya malapetaka-malapetaka, dan kemudian Yesus akan kembali dengan kuasa dan kemuliaanNya.

Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dengan Bait Suci Yahudi dari awal hingga akhir, berarti mustahil kita bisa memahami Kitab Wahyu tanpa pemahami Bait Suci. Jadi kita harus memahami Bait Suci agar bisa memahami Kitab Mazmur, Kitab Wahyu, Kitab Ibrani, dan bagian-bagian lain dari Firman Tuhan. Bait Suci adalah pemberi informasi yang
sangat penting untuk memahami Alkitab.

Tahukah kalian Bait Suci juga melambangkan setiap peristiwa dalam kehidupan Kristus, dalam pelayanan Krisitus langkah demi langkah? Marilah kita baca beberapa ayat sekarang agar kita paham bagaimana Bait Suci menunjukkan setiap tindakan dalam pelayanan Kristus.

Yohanes 1:14 berbicara mengenai Yesus datang ke perkemahan untuk tinggal bersama kita. Yohanes 1:14, dikatakan di sini:
Firman itu telah menjadi...” apa? “... daging...” dan apa kata berikutnya? Dan apa? “...dan diam...” tahukah kalian kata “diam” ini? Sebenarnya artinya adalah “dia mendirikan tendanya.” Kata Greeka κηνόω [skēnoō] berarti Dia datang dan Dia mendirikan tendaNya. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita. Sebelum Dia pergi ke Pelataran untuk mati di mezbah, Dia tinggal di tengah-tengah kita karena Dia datang untuk menjalani hidup yang sempurna, agar kurbanNya diterima. Kalian lihat, terkadang kita lupa bahwa Kristus harus menjalani suatu kehidupan yang suci agar kurbanNya diterima. Jadi langkah pertama pelayanan Kristus adalah datang untuk hidup bersama kita di perkemahan. Maka dikatakan, “Firman itu telah menjadi daging dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai satu-satunya yang berasal dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan].

Apakah Yesus hidup tanpa dosa di tengah-tengah kita? Tentu saja. Perhatikan Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya...” apa? “...tidak berbuat dosa.” Dia tinggal di perkemahan bersama kita, tetapi Dia tidak pernah berbuat apa? Dia tidak pernah berdosa. Karena Dia adalah domba yang sempurna dari pelayanan Bait Suci.

Tetapi setelah itu Sang Domba harus mati. Itulah langkah berikutnya dalam pelayanan Yesus. Dia disembelih dan diletakkan di atas mezbah. Perhatikan 1 Petrus 1:18-20 berbicara mengenai kematian domba yang tak bercela. Katanya,
Sebab kamu tahu, bahwa kamu tidak ditebus dengan barang yang fana seperti perak atau emas, dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu, melainkan dengan darah Kristus yang mahal, seperti darah anak domba...” anak domba yang bagaimana? “...anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

Apakah Kristus tanpa cacat dan tanpa cela sebelum Dia mencurahkan darahNya? Tentu saja. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita, untuk menjalani hidup tanpa dosa agar kurban dari domba itu boleh diterima. Jadi, pertama Dia datang untuk hidup bersama kita, lalu Dia datang untuk mati. Nah, hal yang menarik adalah, tindakan berikut yang dilakukan Yesus adalah menjadi perantara kita di Bilik Suci. Perhatikan apa yang akan kita temukan dalam Kitab Ibrani 7:25. Inilah langkah berikutnya. Yesus berada di Bilik Suci di mana meja roti sajian itu berada, di mana ketujuh dian itu berada, di mana mezbah dupa itu berada. Dan kita akan mengikuti Dia dalam setiap pelajaran ini. Kita akan mengikuti Dia dalam perjalananNya dalam Bait Suci. Dikatakan di pasal 7 ayat 25 ini: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia. Sebab Ia hidup senantiasa untuk...” apa? “... untuk menjadi Pengantara mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Lihatlah, Yesus pergi ke Surga ke Bilik Suci untuk menjadi perantara.

Perhatikan juga 1 Yohanes 2:1 berbicara mengenai tahap pelayanan Kristus. Katanya,
“...Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai...” apa? “...kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang...” apa? “...yang benar.”

Coba, saya tanya, apakah suatu hari Yesus juga akan melakukan pelayanan penghakiman di Tempat yang Maha Suci? Tentu saja. Perhatikan 2 Korintus 5:10, dikatakan di sini, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun...” apa? “...jahat.”

Coba saya tanya lagi, di manakah penghakiman terjadi di Bait Suci? Di manakah penghakiman setahun sekali terjadi? Penghakiman terjadi di Bilik Maha Suci di Bait Suci karena orang-orang akan dihakimi oleh hukum yang sempurna yang memerdekakan orang (Yak 1:25). Penghakiman terjadi di tempat di mana hukum berada. Jadi Yesus akan menggenapi fungsi itu juga. Tetapi, tahukah kalian apa yang menarik? Setelah Yesus melaksanakan pekerjaanNya di Bilik Maha Suci dalam Bait Suci, Alkitab memberitahu kita bahwa Dia akan menanggalkan jubah imamNya dan Dia akan kembali ke dunia ini sebagai Raja.

Bait Suci juga bercerita kepada kita mengenai tahap-tahap pelayanan Kristus. Perhatikan Wahyu 19. Kita akan membaca ayat 11 dulu lalu kita akan melompat ke ayat 16. Wahyu 19:11
“Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ‘Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. ...Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama...” apa itu? “...yaitu: ‘Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan’." Dengan kata lain, Yesus akan kembali ke dunia ini sebagai Raja segala raja ketika Dia telah menyelesaikan pelayananNya di dalam Bilik Maha Suci.

Tahukah kalian setelah ini ada suatu upacara lain yang harus terjadi? Ini ditemukan di pasal berikutnya, Wahyu pasal 20. Pernahkah kalian mendengar tentang upacara kambing hitam? Nah, si kambing hitam dikirim ke padang gurun, ke tempat yang tidak ada penghuninya. Nah ini akan kalian lihat di pasal berikutnya. Wahyu 20:1-2, mari kita baca:
“Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan...” apa? “...dan ia mengikatnya...” untuk berapa lama? “...seribu tahun lamanya.”

Jadi, Bait Suci menyatakan urutan setiap langkah yang diambil Yesus dalam rancangan penyelamatan.

Sekarang, poin terakhir yang ingin saya kemukakan dalam pelajaran hari ini adalah bahwa Bait Suci sesungguhnya menjelaskan semua doktrin di dalam Alkitab. Bait Suci adalah magnit yang membawa semua doktrin Alkitab menjadi satu. Izinkan saya menyebutkan beberapa dari doktrin itu.

Apakah Bait Suci menyatakan karakter Tuhan? Tentu saja. Dia menunjukkan bahwa Tuhan itu adil, hukum menuntut kematian. Tetapi dia juga menunjukkan bahwa Tuhan itu welasasih, karena Tuhan memikul hukuman itu Sendiri. Bait Suci menunjukkan keadilan dan kasih Tuhan.

Apakah Bait Suci menyatakan doktrin dosa? Berjuta-juta kurban (binatang) mati dalam pelayanan Bait Suci, menunjukkan bahwa upah dosa adalah apa? Maut!

Apakah Bait Suci menyatakan kemanusiaan Yesus? Tentu saja. Kalian tahu, adalah sangat menarik Bait Suci itu bagian luarnya sangat biasa, tetapi di dalamnya sangat indah. Dan itulah gambaran dari Yesus. Bagian dalamNya, karakterNya sangat indah, tetapi bagian luarnya
Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada ...tidak sehingga kita menginginkannya.” (Yes 53:2)

Apakah Bait Allah menyatakan kesempurnaan hidup Kristus? Ya! Karena para imam tidak boleh punya cacat, dan dombanya juga tidak boleh cacat, yang menunjukkan bahwa Yesus harus menjadi kurban yang sempurna dan Dia harus menjadi imam yang sempurna.

Apakah kematian dinyatakan oleh Bait Suci. Tentu saja.

Apakah pengampunan dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti! Pada saat orang berdosa meletakkan dosanya di atas kepada hewan [yang akan dikurbankan], dan mengakui dosanya di atas kepala hewan itu, pemindahan itu terjadi, dan sekarang orang yang berdosa itu boleh mendapatkan jaminan pengampunan.

Apakah keimamatan Yesus dinyatakan oleh Bait Suci? Tentu saja. Karena imam harus membawa darah masuk ke Bilik Suci, darah kurban yang telah menerima dosa yang dipindahkan, darah itu dibawa masuk dan dengan cara ini dosa yang diampuni dipindahkan ke Bait Suci.

Apakah pentingnya mempelajari Alkitab dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, oleh meja roti sajian.

Apakah doa dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, adanya mezbah dupa. Kita akan mempelajari semua hal ini.

Apakah pentingnya gereja memancarkan cahaya Yesus Kristus lewat kuasa Roh Kudus dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, oleh ketujuh kaki dian.

Apakah malaikat dinyatakan oleh Bait Suci? Kita akan mempelajari ini besok. Mengagumkan.

Doktrin baptisan dinyatakan oleh bejana pembasuh.

Trinitas dinyatakan. Ada Yang duduk di atas takhta, di depan takhta ada Domba yang seolah-oleh telah disembelih, dan ada ke-7 kaki dian yang disebut ke-7 Roh Allah. Ketiganya ada di sana.

Perpuluhan dinyatakan oleh Bait Suci. Seluruh sistem Bait Suci ditunjang oleh perpuluhan dan persembahan.

Semua doktrin dalam Alkitab menjadi satu di sini dan kalian bisa melihat hubungan dari semua doktrin itu lewat perspektif Bait Suci. Bukan hanya kebenarannya secara umum, tetapi juga kebenaran=kebenaran khusus.

Apakah penghakiman dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti. Lewat pembersihan Bait Suci.

Apakah Hukum dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, ada di dalam Tabut Perjanjian.

Apakah Sabat ditemukan di dalam Bait Suci? Ya, ada di dalam Tabut Perjanjian.

Apakah hidup sehat ada di Bait Suci? Ya, manna menunjuk kepada hidup yang sehat. Kita akan mempelajari hal itu. Tuhan memberikan manna untuk mengajar orang Israel mengikuti diet yang sederhana.

Apakah kondisi orang mati dinyatakan oleh Bati Suci? Ya, tongkat Harun yang bertunas oleh mujizat Tuhan. Kita akan melihat bahwa hidup ada hanya melalui Yesus Kristus.

Antikristus dinyatakan oleh Bait Suci juga. Dia duduk di Bait Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah.

Milenium juga ada di Bait Suci, karena upacara kambing hitam terdapat di Wahyu 20.

Jadi semua doktrin Alkitab ditemukan di dalam Bait Suci. Betapa hebatnya pelajaran yang diajarkan Tuhan lewat Bait Suci Yahudi.


10 2013
 
Last edited:
Top