02/32 THE SANCTUARY’S ANGELS


HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 2/32 - Stephen Bohr
THE SANCTUARY’S ANGELS

Dibuka dengan doa.

I’d like to invite you to open your bibles with me to the book of Exodus. Exodus 36:8. As we examine the Hebrew Sanctuary, one thing sticks out, I might say, as a sore thumb, and that is the predominance of angels in the Hebrew Sanctuary. They seem to be all over the place. Now in Exodus 36:8 we have a description of angels that were embroidered on the different veils that were found in the Hebrew Sanctuary. It says there in Exodus 36:8 “Then all the gifted artisans among them who worked on the tabernacle made ten curtains woven of fine linen, and of blue, purple, and scarlet thread; with artistic designs of cherubim they made them.” Of course the cherubim are angels. So, there were angels embroidered on the different veils in the Hebrew Sanctuary.

Saya ingin mengundang kalian membuka Alkitab bersama saya ke kitab Keluaran. Keluaran 36:8. Pada waktu kita mempelajari Bait Suci Yahudi, ada satu hal yang sangat menonjol, dan itu adalah dominasi malaikat di Bait Suci Yahudi. Malaikat-malaikat ini sepertinya ada di mana-mana. Sekarang di Keluaran 36:8 kita menjumpai deskripsi malaikat yang disulamkan pada tabir-tabir yang berbeda yang ada di Kemah Suci Yahudi. Dikatakan di Kel 36:8 “Lalu semua seniman berbakat di antara mereka yang membuat Kemah Suci, membuat sepuluh kain tirai dari lenan halus yang dipintal, dan dari benang biru, ungu, kirmizi; mereka membuatnya dengan desain kerub.”[NKJV yang diindonesiakan] Tentu saja, kerub itu malaikat. Jadi malaikat-malaikat disulamkan pada tabir-tabir yang berbeda di Bait Suci Yahudi.

Now the bible also tells us that on the veil between the Holy and the Most Holy Place of the Hebrew Sanctuary there were cherubim embroidered as well.

Notice Exodus 36:35. This is talking about the veil that devided the Holy Place from the Most Holy Place. We talked about the Holy Place last evening, where we find the 7 branch candlesticks, we find the table of showbread, and we find the golden altar of incense. And then of course beyond the veil is the Ark of the Covenant. It says there in Exodus 36:35 “And he made a veil of blue, purple, and scarlet thread, and fine woven linen; it was worked with an artistic design of cherubim.” Notice once again the idea that there were cherubim that were embroidered on this beautiful veil between the Holy and the Most Holy Place.

Nah, Alkitab juga memberitahu kita bahwa pada tabir antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci di Kemah Suci Yahudi, juga ada malaikat-malaikat yang disulamkan di sana.

Perhatikan Keluaran 36:35. Ini berbicara mengenai tabir yang memisahkan Bilik Suci dari Bilik Maha Suci. Kita sudah berbicara mengenai Bilik Suci semalam, di mana kita temukan ke 7 kaki dian, kita temukan meja roti sajian, dan kita temukan mezbah dupa dari emas. Dan tentu saja di belakang tabir itu adalah Tabut Perjanjian. Dikatakan di Kel. 36:35
Dibuatlah tabir itu dari benang biru, ungu dan merah kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat dengan desain kerub yang indah.” [NKJV yang diindonesiakan]. Perhatikan sekali lagi, bahwa ada kerub yang disulamkan pada tabir yang indah ini yang terdapat di antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci.

But there were two special angels in the Sanctuary. Actually in Solomon’s Temple there were 4, there were two on the Ark of the Covenant and there were two that were standing. In other words, four of them surrounded the Ark which represents the throne of God.

Let’s read in Exocus 25:18-22 about these two special cherubim that overshadowed the Ark of the Covenant. It says there in Exodus 25:18, these are instructions given to Moses, “And you shall make two cherubim of gold; of hammered work you shall make them at the two ends of the mercy seat.” The mercy seat was the cover of the Ark of the Covenant.

Verse 19: “Make one cherub at one end, and the other cherub at the other end; you shall make the cherubim at the two ends of it of one piece with the mercy seat.” Verse 20: “And the cherubim...” this is a key detail, “And the cherubim shall stretch out their wings above...,” and now comes the key word: “... covering the mercy seat...” which represents God’s throne, “.... with their wings, and they shall face one another; the faces of the cherubim shall be toward the mercy seat.”

Verse 21: “You shall put the mercy seat on the top of the ark,...” that’s where the Shekinah came over. And it continues saying, “... and in the ark you shall put the Testimony that I will give you. And there I will meet with you, and I will speak with you from above the mercy seat, from between the two cherubim which are on the ark of the Testimony, about everything which I will give you in commandment to the children of Israel.”

Tetapi ada dua malaikat istimewa di dalam Kemah Suci. Sebenarnya di Bait Suci yang dibangun Salomo ada 4 malaikat istimewa, dua di atas Tabut Perjanjian dan dua berdiri di sebelahnya. Dengan kata lain ada empat malaikat yang mengelilingi Tabut yang adalah lambang dari takhta Allah.

Mari baca Keluaran 25:18-22 mengenai kedua kerub istimewa ini yang menudungi Tabut Perjanjian. Dikatakan di Kel 25:18 ~ ini adalah instruksi yang diberikan kepada Musa:
“Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.” Tutup Pendamaian adalah tutup dari Tabut Perjanjian. Ayat 19: “Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; dari potongan yang sama dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.” Ayat 20: “Kerub-kerub itu...” ini adalah detail kuncinya, “Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas...” sekarang kita tiba pada kata kuncinya: “...sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu...” yang melambangkan takhta Tuhan, “...dan wajahnya saling berhadapan; dan wajah-wajah itu mengarah ke tutup pendamaian.” Ayat 21:Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut...” di sanalah Shekinah turun. Dan selanjutnya dikatakan, “...dan dalam tabut itu engkau harus menaruh Kesaksian itu [loh hukum], yang akan Kuberikan kepadamu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel." [NKJV yang diindonesiakan].

And so there were these special cherubim in the Tabernacle in the wilderness, two of them on the Ark of the Covenant, they overshadowed or covered the mercy seat which represented the throne of God.

Jadi di Kemah Suci di padang gurun, ada kerub-kerub istimewa ini, dua dari mereka di atas Tabut Perjanjian, mereka menudungi atau menutupi Tutup Pendamaian yang melambangkan takhta Tuhan.

And in Solomon’s Temple of course we have two additonal cherubim that were standing, which means that God’s throne was surrounded by four. This is the reason why in Psalms 80:1 we find a description of where God sits or where God dwells. It says there in Psalms 80:1 “Give ear, O Shepherd of Israel, You who lead Joseph like a flock; You who dwell between the cherubim, shine forth!” Where does God dwell? Where was His glory manifested? Between the cherubim. In other words there were two covering cherub that overshadowed the mercy seat where the glory of God was manifested in the Sanctuary.

Dan di Bait Suci yang dibangun Salomo tentu saja ada dua kerub tambahan yang berdiri di sana, berarti takhta Tuhan dikelilingi oleh empat kerub. Inilah mengapa di Mazmur 80:1 kita temukan deskripsi mengenai di mana Tuhan duduk atau di mana Tuhan berdiam. Dikatakan di Mazmur 80:1 “Hai gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan domba! Ya Engkau, yang berdiam di antara para kerub, tampillah bersinar” [NKJV yang diindonesiakan]. Di mana Tuhan tinggal? Di mana kemuliaanNya dinyatakan? Di antara para kerub. Dengan kata lain ada dua kerub penudung yang menutupi Tutup Pendamaian di mana kemuliaan Tuhan dinyatakan di dalam Bait Suci.

Now, inside the Ark of the Covenant were found the tables of the law with the 10 Commandments. And the reason why these chrubim according to Scripture were looking down towards the mercy seat, is that they were looking down in wonder at the law of God, which is the foundation of God’s government. In fact let’s read Deuteronomy 10:1-5 where we find in the Scripture of the 10 Commandments that were placed inside the Ark of the Covenant.

Deuteronomy 10:1, it says there: “At that time the Lord said to me, ‘Hew for yourself two tablets of stone like the first,...” Now the reason why it says “like the first” is because the first tables of stones that had the 10 Commandments were thrown to the ground and broken into smittherines when Israel were worshiping the golden calf. So God tells Moses to “Get two more slabs of stones and I am going to write the 10 Commandments on those as well.” So it says, “At that time the Lord said to me, ‘Hew for yourself two tablets of stone like the first, and come up to Me on the mountain and make yourself an ark of wood.” And then God says, “And I will write on the tablets the words that were on the first tablets, which you broke; and you shall put them...” where? “.... you shall put them in the ark.”

Verse 3: “So I made an ark of acacia wood, hewed two tablets of stone like the first, and went up the mountain, having the two tablets in my hand.” And now notice verse 4. The only thing that God ever wrote in scripture with His own finger. It says in verse 4: “And He...” that is God, “... wrote on the tablets according to the first writing, the Ten Commandments, which the Lord had spoken to you in the mountain from the midst of the fire in the day of the assembly; and the Lord gave them to me. Then I turned and came down from the mountain...” and now notice, “... and...” what? “... put the tablets...” where? “... in the ark which I had made; and there they are, just as the Lord commanded me.”

Nah, di dalam Tabut Perjanjian ada dua loh batu hukum dengan 10 Perintah. Dan menurut Alkitab, alasan mengapa para kerub ini pandangannya terarah ke bawah ke arah Tutup Pendamaian adalah mereka sedang menatap dengan kagum pada hukum Allah, yang adalah dasar dari pemerintahan Allah. Ayo kita baca Ulangan 10:1-5 di mana kita dapati tulisan bahwa ke 10 Perintah itu ditempatkan di dalam Tabut Perjanjian.

Ulangan 10:1, dikatakan di sana:
"Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula...” Mengapa dikatakan “serupa dengan yang mula-mula”? Karena loh-loh batu yang pertama yang berisikan 10 Perintah, dilemparkan [oleh Musa] ke bawah dan pecah berkeping-keping, yaitu ketika umat Israel menyembah lembu emas. Maka Tuhan menyuruh Musa membawa dua loh batu lagi dan Tuhan berkata Dia akan menulis ke 10 Perintah itu pada loh-loh batu itu juga. "Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah sebuah tabut dari kayu...” Lalu Tuhan berkata, “...maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh...” ke mana? “...ke dalam tabut itu.” Ayat 3: “Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.” Dan sekarang perhatikan ayat 4. Satu-satunya yang pernah ditulis Tuhan dengan jariNya sendiri di dalam Alkitab. Dikatakan di ayat 4: “Dan pada loh itu Ia...” yaitu Tuhan, “...menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku. Lalu aku turun kembali dari atas gunung...” sekarang perhatikan, “...dan aku...” apa? “...meletakkan loh-loh itu...” di mana? “...ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.”

So notice what we find inside the Ark of the Covenant: the Tables with the 10 Commandments. And two cherubim in the Tabernacle in the wilderness, and two additional standing, they are looking down at the mercy seat, looking down at the Law in reverence for the constitution of God’s government.

Jadi perhatikan apa yang kita temukan di dalam Tabut Perjanjian: Loh-loh batu dengan 10 Perintah. Dan dua kerub di Kemah yang di padang gurun, dan dua kerub tambahan yang berdiri tertunduk ke arah Tutup Pendamaian, menatap ke Hukum Tuhan sebagai penghormatan kepada konstitusi pemerintahan Tuhan.

Now in Solomon’s Temple we also find a predominance of angels. Everywhere in the temple of Solomon you find angels. Go to 2 Chronicles 3:7 . There were angels carved into the walls, because Solomon’s Temple was a solid structure. It’s not made with curtains, it’s actually made with solid materials. So, it says in 2 Chronicles 3:7: “He also overlaid the house—the beams and doorposts, its walls and doors—with gold...” and now notice: “... and he carved cherubim on the walls.” In other words, in all of the walls in the Hebrew Sanctuary you find angels there carved there onto the walls. Angels are very important obviously in the way that God administrate the universe.

Sekarang, di Bait Suci yang dibangun Salomo, kita juga mendapati dominasi malaikat. Di mana-mana di dalam Bait Suci Salomo itu kita temukan malaikat. Kita ke 2 Tawarikh 3:7. Di dinding-dinding ada pahatan malaikat, karena Bait Suci Salomo dibangun dari bahan yang padat, bukan dari tabir-tabir, melainkan dibuat dari bahan yang padat. Jadi, di 2 Tawarikh 3:7 dikatakan: “Demikianlah ruang itu, balok-baloknya, ambang-ambangnya, dinding-dindingnya dan pintu-pintunya disaputnya dengan emas...” dan sekarang perhatikan, “...dan pada dinding-dindingnya diukirkannya kerub.” Dengan kata lain, di semua dindingnya di Bait Suci Yahudi ini kita temukan malaikat yang dipahatkan di sana. Jelaslah bahwa malaikat sangatlah penting sehubungan dengan cara Tuhan mengurus alam semesta.

We find angels also in the veil that devided the Holy from the Most Holy place in the temple that was built by Solomon. Notice 2 Chronicles 3:14. It says there: “And he made the veil of blue, purple, crimson, and fine linen, and wove cherubim into it.” Also in Solomon’s Temple which by the way is a misnomer, because it was the temple built by Solomon, we find these cherubim that covered the Ark of the Covenant.

Kita temukan malaikat juga pada tabir-tabir yang memisahkan Bilik Suci dari Bilik Maha Suci di Bait Suci yang dibangun Salomo. Perhatikan 2 Tawarikh 3:14, dikatakan di sana: “Kemudian ia membuat tabirnya dari warna biru, ungu, merah kirmizi dan lenan halus, dan kerubim ditenunkan ke atasnya. [NKJV yang diindonesiakan]. Juga di Bait Suci Salomo ~ ini sebenarnya adalah istilah yang salah karena Bait Suci itu dibangun oleh Salomo ~ kita temukan kerubim-kerubim yang menudungi Tabut Perjanjian.

Notice 2 Chronicles 5:7-8. We now notice the temple that was built by Solomon. It has the same principle, angels everywhere. Angels carved on the walls, angels on this veil between the Holy and the Most Holy place. And we are going to notice now that there were covering cherubs as well. It says there in 2 Chronicles 5:7: “Then the priests brought in the ark of the covenant of the Lord to its place...” this is after the temple is built, “... into the inner sanctuary of the temple, to the Most Holy Place, under...” notice, “....under the wings of the cherubim. For the cherubim spread their wings over the place of the ark, and the cherubim overshadowed the ark and its poles.” So notice the idea that these cherubim actually overshadowed or they covered the Ark of the Covenant as they were looking down in reverence towards God’s laws.

Perhatikan 2 Tawarikh 5:7-8. Sekarang kita perhatikan Bait Suci yang dibangun Salomo. Di sini memakai prinsip yang sama, yaitu malaikat di mana-mana. Malaikat-malaikat dipahatkan ke dinding-dinding, malaikat-malaikat pada tabir di antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci. Dan sekarang kita akan melihat bahwa kerub-kerub penudung juga ada. Dikatakan di 2 Tawarikh 5:7 “Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya...” ini setelah Bait Suci itu selesai dibangun, “...ke ruang yang paling dalam dari Bait Suci, di Bilik Maha kudus, tepat di bawah...” perhatikan, “...di bawah sayap kerub-kerub. Oleh karena kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, dan kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi, perhatikan prinsip bahwa kerubim benar-benar menudungi atau menutupi Tabut Perjanjian sementara mereka menunduk ke bawah sebagai tanda hormat kepada Hukum Tuhan.

But there were not only cherubim in the sanctuary, there were also 6-winged creatures, angels known as seraphim. Notice Isaiah 6:1-2 there were lots of angels there in the sancntuary. Notice Isaiah 6:1-2 which is another order of angels besides the cherubim who had 4 wings, now we find seraphim who have 6 wings. It says there in verse 1: “In the year that King Uzziah died, I saw the Lord sitting on a throne, high and lifted up, and the train of His robe filled the temple.” And now notice: “...Above it...” that is above the throne, “...stood seraphim; each one had six wings: with two he covered his face...” that is in reverence for God, “…with two he covered his feet...” also a sign of reverence to God, “...and with two he flew.”

By the way, if you want to know how powerful are the voices of these seraphim if you’re reading there in Isaiah chapter 6 it tells us that when the seraphims sang, “Holy, holy, holy”, the temple literally shook. In other words these are powerful angels who have powerful vocal cords.

Tetapi di dalam Bait Suci bukan hanya ada kerubim, ada juga makhluk bersayap 6, yaitu malaikat yang dikenal sebagai serafim. Perhatikan Yesaya 6:1-2. Ada banyak malaikat di dalam Bait Suci. Perhatikan Yesaya 6:1-2, di mana ada kelompok malaikat yang lain di samping kerubim yang bersayap 4, sekarang kita temukan serafim yang bersayap 6. Dikatakan di ayat 1: “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci...” Sekarang perhatikan, “...Di atasnya…artinya di atas takhta, “…berdirilah para Serafim masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka...” sebagai tanda hormat kepada Tuhan, “...dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka...” ini juga sebagai tanda hormat kepada Tuhan, “...dan dua sayap dipakai untuk terbang.” [NKJV yang diindonesiakan]

Mungkin kalian ingin tahu sekuat apa suara para serafim ini. Jika kalian membacanya di Yesaya pasal 6, di sana dikatakan, pada waktu para serafim bernyanyi, “Suci, suci, suci” Bait Suci benar-benar bergetar. Dengan kata lain, ini adalah malaikat-malaikat yang hebat, yang memiliki pita suara yang kuat.

Now we must ask the question, who are angels? You know there is a common theory today running even in the Christian world and that is, that angels are spirits of the departed that come back to help those who are still walking on planet earth. Perhaps this was popularized by a program on the television many years ago that was called “Highway to Heaven” with Michael Landon. Many, I see many of you saying, “Yea, I remember that”. You know supposedly he died and then he came back to this earth to help people on earth and he came back as an angel. The fact is the Bible does not sustain such an idea.

Sekarang, kita punya pertanyaan, siapakah malaikat-malaikat itu? Kalian tahu, ada suatu teori yang umum hari ini, bahkan dianut juga oleh dunia Kristen, bahwa malaikat adalah roh dari orang-orang yang sudah mati, yang kembali untuk membantu mereka yang masih hidup di planet bumi. Mungkin teori ini dipopulerkan oleh suatu program di televisi di waktu yang lampau, yang berjudul “Highway to Heaven” yang dimainkan oleh Michael Landon. Saya lihat banyak dari antara kalian berkata “Ya, saya ingat.” Kalian tahu, ceritanya, dia mati lalu dia kembali ke dunia untuk membantu orang-orang di dunia, dan dia kembali sebagai seorang malaikat. Sesungguhnya, Alkitab tidak mendukung ide seperti ini.

The angels are a separate order of being that existed before human beings existed. Go with me to Job 38:4-7 and what we are studying is extremely important, we are going to study later on about the state of the dead. And you’d better understand that angels will not come as the spirits of the departed to talk with you and to communicate with you. This is a misconception that exist even within the Christian world, unfortunately. Job 38:4-7, I want to show you that the angels existed before this earth was created.

It says there, and God asked Job a series of questions “Where were you when I laid the foundations of the earth? Tell Me, if you have understanding. Who determined its measurements?” And then God said with a touch of sarcasm, “... Surely you know! Or who stretched the line upon it? To what were its foundations fastened? Or who laid its cornerstone ...” And now notice, this is speaking about creation, obviously, and something happened at creation. Verse 7: “ When the morning stars...” what? “... sang together, and all the sons of God...” did what? “... shouted for joy?”

Let me ask you, did the stars of God, the sons of God, exist before this world was created? Absolutely. Very clearly it speaks about God laying the foundations of the earth, and we were told that when God did that “the morning stars sang together and all the sons of God shouted for joy.”

So the angels are a separate order of being that existed before this world came into existence.

Malaikat adalah makhluk yang berbeda dari manusia, dan sudah ada sebelum manusia ada. Mari kita ke Ayub 38:4-7. Apa yang kita pelajari ini sangat penting, nanti kita akan pelajari mengenai status orang mati. Sebaiknya kalian mengerti bahwa malaikat tidak datang sebagai roh orang yang sudah mati untuk berbicara kepada kita dan berkomunikasi dengan kita. Sangat disesalkan, Ini adalah suatu kesalahpahaman yang terjadi bahkan di dalam dunia Kristen. Ayub 38:4-7, saya mau menunjukkan bahwa malaikat sudah ada sebelum dunia diciptakan.

Dikatakan di sini, Tuhan sedang memberikan serangkaian pertanyaan kepada Ayub.
“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya?” Lalu Tuhan berkata dengan nada sinis, “...Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Fondasinya diikatkan pada apa? Atau siapakah yang memasang batu penjurunya...” Sekarang, perhatikan, ini sudah jelas berbicara mengenai penciptaan dunia, dan sesuatu terjadi pada saat penciptaan. Ayat 7: “...pada waktu bintang-bintang fajar...” berbuat apa? “...bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah...” berbuat apa? “...bersorak-sorai?” [NKJV yang diindonesiakan]

Pertanyaan, apakah bintang-bintang fajar, anak-anak Allah, sudah ada sebelum dunia ini diciptakan? Tentu saja. Disebutkan dengan sangat jelas bagaimana Tuhan meletakkan dasar bumi, dan kita diberitahu bahwa ketika Tuhan berbuat itu, “bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai”

Jadi malaikat adalah jenis makhluk yang berbeda, yang sudah ada sebelum dunia dijadikan.

Now let’s talk a little bit about the number of angels and their organization. Let’s deal first of all with the fact that the angels have a commander in chief. Let’s go to the book of Joshua 5:13-15. Here we find Joshua outside the city of Jericho. The city of Jericho is about to fall before the Israelites, and there is this individual that comes and meets Joshua and he has a sword drawn in his hand. And Joshua asks him, he says, “Are you of those who are with us, or are you against us?” And I want you to notice how this conversation develops in Joshua 5:13 And it came to pass, when Joshua was by Jericho, that he lifted his eyes and looked, and behold, a Man stood opposite him with His sword drawn in His hand. And Joshua went to Him and said to Him, ‘Are You for us or for our adversaries?’”

Verse 14: So He said, “No, but as...” what? “... as Commander of the army of the Lord...” Do the angels have a Commander? Absolutely. “... Commander of the army of the Lord I have now come.” And Joshua ~ now, notice who this messenger is. This is not any common ordinary angel. This is the Commander of the angelic host, it’s none other than Jesus Christ according to most scholars. It says there continuing in verse 14. “So He said, “No, but as Commander of the army of the Lord I have now come. And Joshua fell on his face to the earth and ...” what? “... worshiped...” This was not a common angel because angels refuse worship according to Revelation 19:10 and Revelation 22:8-9. But there’s more. It says, he “...fell on his face to the earth worshiped and said to Him, “What does my Lord say to His servant?” Then the Commander of the Lord’s army said to Joshua, ‘Take your sandal off your foot, for the place where you stand is holy.’ And Joshua did so.” The same thing that happened at the burning bush took place here outside Jericho. This Messenger, this Commander was none other than Jesus Christ Himself.

Sekarang, marilah kita berbicara sedikit mengenai jumlah malaikat dan organisasi mereka. Marilah kita lihat dulu, faktanya adalah, para malaikat memiliki seorang panglima. Marilah ke kitab Yosua 5:13-15. Di sini kita dapati Yosua berada di luar kota Yerikho. Kota Yerikho akan segera jatuh ke tangan orang Israel, dan di sini ada satu sosok individu yang datang dan bertemu dengan Yosua, dan sosok itu membawa pedang terhunus di tangannya. Dan Yosua bertanya kepadanya, katanya, “Apakah engkau dari mereka yang berpihak kepada kami atau yang menentang kami?” Saya ingin kalian perhatikan bagaimana kelanjutan percakapan ini di Yosua 5:13 “Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: ‘Apakah engkau di pihak kami atau di pihak lawan?’ " [NKJV yang diindonesiakan].

Ayat 14: “Jawabnya: ‘Bukan, tetapi...” sebagai apa? “...Akulah Panglima Balatentara TUHAN....” Apakah malaikat punya Panglima? Tentu saja! “...Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang Aku datang." Dan Yosua ~ sekarang perhatikan siapa malaikat ini. Ini bukan sembarang malaikat biasa. Ini adalah Panglima bala tentara Surga, tak lain dari Yesus Kristus, menurut kebanyakan pakar Alkitab. Selanjutnya dikatakan di ayat 14: “... Aku Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang Aku datang.’ Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah...” lalu berbuat apa? “...menyembah...” Ini bukan malaikat biasa karena menurut Wahyu 19:10 dan 22:8-9 malaikat menolak disembah. Tetapi masih ada kelanjutannya. Dikatakan di sini “...Yosua dengan mukanya ke tanah menyembah dan berkata kepadanya: ‘Apakah yang akan dikatakan Tuanku kepada hambanya ini?’ Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: ‘Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.’ Dan Yosua berbuat demikian.” Hal yang sama yang terjadi di semak yang menyala, terjadi pula di sini di luar kota Yerikho. Malaikat ini, Panglima ini, tak lain adalah Yesus Kristus sendiri.

Now, do you know that the angels are organized in military fashion? They function in exact order and they function in companies. You say, how do we know this? Because in Matthew 26:53 Jesus said some words that we’re probably all acquainted with. Matthew 26:53, when they came to arrest Jesus, Jesus said some very interesting words. He said, “Or do you think that I cannot now pray to My Father, and He will provide Me with more than...” what? “... than twelve legions of angels?” Are the angels organized in legions? Absolutely. And what were legions? Legions were divisions or companies of the Roman army. In other words God also has the angels organized in military fashion.

Now, I’d like to throw out an idea. If you want to read an interesting chapter about how the angels function within God’s Sanctuary, you need to read Ezekiel chapter 1. It’s not talking about a UFO in Ezekiel chapter 1. It’s talking there about God’s throne and how God through His angels administrates the universe and keeps the universe functioning in order. Everything functions there in Ezekiel chapter 1 with absolute military precision.

Nah, tahukah kalian bahwa malaikat ini diatur menurut format militer? Mereka berfungsi dalam urutan yang tepat dan mereka berfungsi di dalam kelompok. Kalian berkata, dari mana kita tahu hal ini? Karena di Matius 26:53 Yesus mengucapkan kata-kata yang mungkin kita semua sudah kenal. Matius 26:53, ketika orang-orang datang untuk menangkap Yesus, Yesus mengucapkan kata-kata yang sangat menarik ini. Dia berkata, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim...” apa? “...lebih dari dua belas pasukan [legiun] malaikat membantu Aku?Apakah malaikat diatur dalam bentuk pasukan? Tentu saja. Dan apakah itu “legiun”? “Legiun” adalah divisi atau kesatuan tentara Roma. Dengan kata lain, Tuhan juga mengatur para malaikat dalam format militer.

Sekarang saya ingin melemparkan suatu ide. Jika kalian mau membaca pasal yang menarik mengenai bagaimana para malaikat berfungsi di dalam Bait Suci Tuhan, kalian harus membaca Yehezkiel pasal 1. Yehezkiel pasal 1 ini tidak berbicara mengenai UFO. Di pasal ini yang dibicarakan adalah takhta Tuhan, dan bagaimana Tuhan lewat malaikat-malaikatNya, melayani alam semesta dan memelihara agar alam semesta berfungsi dengan teratur. Di Yehezkiel pasal 1, semuanya berfungsi dengan ketepatan militer secara mutlak.


Now what about the number of the angels? Well, the good news is that there are two good angels versus one bad, so the bad ones are outnumbered. But how many angels are there? Notice Psalms 68:17 where we find an indication of the number of angels. It says there, speaking about the chariots of God which are His angels, “The chariots of God are twenty thousand, Even thousands of thousands; The Lord is among them as in Sinai, in the Holy Place.” In Revelation 5:11 we find another indication as to the number of the angels. Revelation 5:11 it says, “Then I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the elders; and the number of them was...” what? “... ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands” You know in the Greek language there is no name for “million”, there is no number for “million” and so the way in which you express “million” is by multiplying “thousand”. So it says here “ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands” that means “millions”.

Sekarang bagaimana dengan jumlah malaikat? Nah, kabar baiknya adalah ada dua malaikat yang baik untuk setiap satu malaikat yang jahat, berarti yang jahat kalah dalam jumlah. Tetapi ada berapakah jumlah malaikat? Perhatikan Mazmur 68:17 di mana kita temukan indikasi mengenai jumlah malaikat. Dikatakan di sana ~ berbicara mengenai kereta Tuhan yang adalah malaikat-malaikatNya, Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan ada di antara mereka sebagaimana di Sinai, di Tempat Kudus!” [NKJV yang diindonesiakan].

Di Wahyu 5:11 kita temui indikasi yang lain mengenai jumlah malaikat. Wahyu 5:11 berkata:
”Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka...” ada berapa? “...berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.” Tahukah Anda bahwa di bahasa Greeka tidak ada nama untuk jumlah “juta”, tidak ada angka “juta”, maka untuk menyebut angka “juta” adalah dengan mengalikan kata “ribu”. Jadi dikatakan di sini “...berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.” Artinya adalah “berjuta-juta”.

Notice also Hebrew 12:22. Here once again we are told about the number of the angelic messengers. It says there “But you have come to Mount Zion and to the city of the living God, the heavenly Jerusalem...” and then it says to a what? “... to an innumerable company of angels.” How many angels are we talking about? We are talking about millions and millions of angels. I can’t tell you how many, but they are enumerable according to Scripture.

Perhatikan juga Ibrani 12:22. Di sini sekali lagi kita mendapat tahu berapa jumlah malaikat. Dikatakan di sini,Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi...” lalu katanya kepada apa? “...dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang tidak terhitung banyaknya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Ada berapa malaikat yang kita bicarakan? Kita berbicara mengenai berjuta-juta malaikat. Saya tidak bisa mengatakan berapa persisnya, tetapi menurut Firman Tuhan jumlah mereka tidak bisa dihitung.

Now let’s talk a little about the mission of the angels. What is the importance of the angels? What do the angels do? Do they just sit around playing their harps and praising the Lord? Absolutely not! Each one of them has their function with regards to planet earth. Notice Matthew 4:11. This is speaking about Jesus after He had gone through the gruelling experience of the three temptations. And it says ~ by the way He was famished because He had gone 40 days and 40 nights without eating. We are told here that the angels did something with Him. Matthew 4:11, it says “Then the devil left Him, and behold, angels came and...” what? “... and ministered to Him.” What is the role of the angels? The role of the angels is to what? Is to minister. They are ministering here to Jesus Christ.

Hebrews 1:14 tells us that they not only minister to Jesus, but they also minister to those who will inherit salvation. It says there in Hebrews 1:14 speaking about the angels, “Are they not all ministering spirits sent forth to minister for those who will inherit salvation?” In other words the angels are ministers of Jesus Christ to meet the needs of those who are being wooed to salvation.

Sekarang, marilah kita bicara mengenai tugas para malaikat. Apakah fungsi penting malaikat-malaikat ini? Apa yang mereka lakukan? Apa mereka hanya duduk-duduk saja sambil memainkan harpanya dan memuji Tuhan? Sama sekali tidak! Setiap malaikat punya fungsinya sendiri berkaitan dengan planet bumi. Perhatikan Matius 4:11. Ini berbicara mengenai Yesus setelah Dia mengalami pengalaman berat dicobai tiga pencobaan. Dan dikatakan,Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat...” apa? “…datang melayani Yesus.” Apa peranan malaikat? Peranan mereka untuk melakukan apa? Untuk melayani. Di sini mereka melayani Yesus Kristus.

Ibrani 1:14 memberitahu kita bahwa mereka bukan saja melayani Yesus, mereka melayani juga orang-orang yang mewarisi keselamatan. Dikatakan di Ibrani 1:14, berbicara mengenai para malaikat itu,
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan?” [NKJV yang diindonesiakan]. Dengan kata lain malaikat-malaikat adalah pelayan Yesus Kristus untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang dirayu agar menerima keselamatan.

By the way, do you remember the dream that Jacob had when he had to flee from home? He saw a vision of this ladder that reached to the highest Heaven and its base was planted upon the earth. And what were ascending and descending upon the ladder? Angels of God were ascending and descending upon the ladder. That means the angels are the emisaries of Jesus Christ. They take our prayers to God, our pleas to God, and they bring answers of God to us. In fact let’s read about that ladder in John 1:51, Jesus applies the ladder to Himself. John 1:51 “And He said to him, “Most assuredly, I say to you, hereafter you shall see heaven open, and the angels of God ascending and...” and what? “... ascending and descending upon the Son of Man.” Now, the angels are the emissaries of Jesus Christ to bear our praises and our thanks and our requests to Jesus and to bring the answers of God back to us.

Omong-omong, apakah kalian ingat mimpi Yakub ketika dia harus melarikan diri dari rumahnya? Dia mendapat penglihatan sebuah tangga yang mencapai ke Surga, dan kaki tangga itu tertanam di bumi. Dan apa yang naik dan turun di tangga ini? Malaikat-malaikat Tuhan naik-turun tangga ini. Itu artinya, malaikat-malaikat ini adalah duta-duta Yesus Kristus. Mereka membawa doa-doa kita kepada Tuhan, permohonan-permohonan kita kepada Tuhan, dan mereka membawa jawaban Tuhan kepada kita. Marilah kita baca mengenai tangga ini di Yohanes 1:51, Yesus mengaplikasikan tangga ini kepada diriNya sendiri. Yohanes 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sesudah ini engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun...” dan apa? “...turun naik pada Anak Manusia." [NKJV yang diindonesiakan]. Nah, malaikat-malaikat ini adalah duta-duta Yesus Kristus untuk membawa pujian dan syukur kita dan permohonan kita kepada Yesus dan membawa jawaban Tuhan kembali kepada kita.

Incidentally the Bible several times uses the possessive pronoun to refer to the angels, it says “When Jesus comes with all His holy angels”, so the angels are His. He is the maximum Commander that tells them what to do and how to minister to those who will inherit salvation.

Supaya tahu, Alkitab beberapa kali memakai kata ganti empunya untuk menyebut para malaikat, katanya Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat[Nya] bersama-sama dengan Dia.” Jadi malaikat-malaikat itu adalah milik Yesus. Dialah Panglima Tertinggi mereka yang memberi perintah kepada mereka apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana harus melayani orang-orang yang mewarisi keselamatan.

Now do you know that sin ~ and we are going to study this in a few moments ~ sin originated in Heaven, and it originated before this world existed. And it involves the angels. This is a very important detail that we need to keep in mind because we are going to study about this a little later on in our series. The angels are involved in the great controversy between good and evil. Because the Bible tells us that 1/3rd of the angels decided to accept the argument of Lucifer and went over to the evil side. Which means that even before sin came into this world, the angels were involved in the controversy between good and evil.

Nah, tahukah kalian bahwa dosa ~ dan kita akan mempelajari ini sebentar lagi ~ dosa itu berasal dari Surga, dan dia sudah ada sebelum dunia ini ada? Dan malaikat terlibat di dalamnya. Ini adalah detail yang sangat penting yang perlu kita ingat karena kita akan mempelajarinya nanti dalam seri kita ini. Malaikat-malaikat terlibat dalam pertentangan besar antara kebaikan dan kejahatan. Karena Alkitab memberitahu kita bahwa 1/3 malaikat memutuskan untuk menerima argumentasi Lucifer dan beralih ke kubu jahat. Berarti, bahkan sebelum dosa masuk ke dunia ini, malaikat-malaikat sudah terlibat dalam pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.

In fact, in 1 Corinthians 4:9 we find a very intresting little word. The angels are not passive bystanders in the great controversy. They are actively engaged. They are observing what is happening in the universe. They are observing how God are solving the problem of sin in harmony with His character. The angels actually are called upon to impart God’s message to the prophets. They are called upon to seek to persuade sinners to repent. They are called upon to protect the people on earth from the power of the evil one. They are sent to bring God’s word to the minds of people so that they can use the Word of God as a weapon in times of need. They actually speak to the voice of conscience so that we choose to do good and we reject evil. They are actively engaged in this great controversy between good and evil. Notice what the apostle Paul had to say in 1 Corinthians 4:9. He says, “For I think that God has displayed us, the apostles, last, as men condemned to death; for we have been made a spectacle...” what are we? We are “... a spectacle to the world, both to...” what? “...to angels and to men.” That “spectacle” is the Greek word θέατρον [theh'-at-ron] where we get our word “theatre” from.

Malah di 1 Korintus 4:9 kita menemukan kata yang sangat menarik. Malaikat-malaikat ini bukan hanya penonton pasif di dalam pertentangan besar tersebut. Mereka terlibat secara aktif. Mereka memperhatikan apa yang terjadi pada alam semesta. Mereka memperhatikan bagaimana Tuhan akan menyelesaikan masalah dosa sesuai dengan karakterNya. Para malaikat sebenarnya ditugaskan untuk membagikan pesan-pesan Tuhan kepada para nabi. Mereka ditugaskan untuk melindungi manusia di bumi dari kuasa si Jahat. Mereka dikirim untuk menyampaikan firman Tuhan ke benak manusia supaya manusia bisa memakai Firman Tuhan sebagai senjata pada saat dibutuhkan. Mereka benar-benar berbicara ke hati nurani kita supaya kita memilih berbuat yang baik dan menolak yang jahat. Mereka terlibat secara aktif dalam pertentangan besar antara kebaikan dan kejahatan. Perhatikan apa yang dikatakan rasul Paulus dalam 1 Korintus 4:9. Katanya,Sebab menurut pendapatku, Tuhan telah mempertontonkan kami, para rasul, paling akhir sebagai orang-orang yang terhukum mati; karena kami telah dijadikan tontonan…” kami ini apa? Kami adalah “…tontonan bagi dunia, baik bagi…” apa? “…malaikat maupun manusia.”

Kata “tontonan” bahasa Greekanya adalah θέατρον [theh'-at-ron] dari mana kita mendapat kata “teater”.

In other words there is this dramatic thing that is happening in the universe, and the angels and men are watching what is happening to decide whether God acts in harmony with His character, how God is going to solve this sin problem. Do you know that the Bible tells us that when sinners repent the angels rejoice? There is a close connection between heaven and earth. Notice Luke 15:10, I hope that you are looking up the verses ahead of time because you know we really have so much material to cover. Luke 15:10, here Jesus says, “Likewise, I say to you, there is joy in the presence of the...” what? “... of the angels of God over one sinner who repents.” I can imagine the angels say, “Ha, we rescued another one from the hands of the devil.” They become very happy when God wins over subjects on earth to Himself.

By the way do you know that God also confesses our names before His angels? Notice what we’ll find in Luke 12:8-9. I want you to see there is a close connection between heaven and earth, between the angels and human beings. The angels are engaged in the great controversy, they are watching what’s happening. Luke 12:8-9 “Also I say to you, whoever confesses Me before men, him the Son of Man also will confess before the angels of God. But he who denies Me before men will be denied before the angels of God.”

And so, folks, the angels are actively engaged in watching what is happening here. They rejoice when sinners repent and Jesus confesses our names when we come to Jesus and we are not ashamed of Him.

Dengan kata lain, ada suatu kejadian dramatis di alam semesta ini, dan para malaikat dan manusia sedang memperhatikan apa yang terjadi, untuk menyimpulkan apakah Tuhan bertindak serasi dengan karakterNya, bagaimana Tuhan akan menyelesaikan masalah dosa ini. Tahukah kalian bahwa Alkitab memberitahu kita ketika orang-orang berdosa bertobat, para malaikat bersukacita? Ada kaitan yang erat antara Surga dan dunia. Perhatikan Lukas 15:10, saya berharap kalian sudah lebih dahulu membaca ayat-ayat Alkitab ini karena kalian tahu bahan yang harus kita selesaikan ini sangat banyak. Lukas 15:10, di sini Yesus berkata, Aku berkata kepadamu: ‘Demikian juga akan ada sukacita pada’...” pada siapa? “...‘pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.’" Bisa saya bayangkan para malaikat berkata, “Ha, kita telah menyelamatkan satu lagi orang dari tangan si Iblis.” Mereka menjadi sangat gembira ketika Tuhan memenangkan orang-orang di dunia kepada DiriNya.

Tahukah kalian bahwa Tuhan juga mengakui nama-nama kita di hadapan malaikat-malaikatNya? Perhatikan apa yang akan kita temukan di Lukas 12:8-9. Saya mau kalian melihat hubungan yang erat antara Surga dan bumi, antara malaikat dan manusia. Para malaikat terlibat dalam pertentangan besar, mereka sedang memperhatikan apa yang terjadi. Lukas 12:8-9
“Aku berkata kepadamu: ‘Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.’”

Jadi, saudara-saudara, para malaikat itu terlibat secara aktif dalam memperhatikan apa yang sedang terjadi di sini. Mereka bergembira ketika orang-orang berdosa bertobat dan Yesus mengakui nama-nama kita ketika kita datang kepada Yesus dan kita tidak malu akan Dia.

Now let’s talk a little bit about loyal and disloyal angels. You see, this whole mess that we are experiencing on planet earth actually began in Heaven. And not only in Heaven, but it began in the Most Holy place of the Sanctuary. You say, “What? The problem of sin began in the Most Holy place of the Sanctuary?” And by the way it involves God’s holy Law. Now let’s talk about the origin of evil in Heaven. Later on in this series we are going to talk about the origin of evil on earth.

You see, sin began with a being who is known as Lucifer. In fact let’s read about his origin in the book of Ezekiel chapter 28 and we will read verse 13 and then we’ll go to verse 15. Ezekiel 28:13 speaking about this majestic being, who by the way was a cherub, it says here: “You were in Eden, the garden of God...” did you know that the garden of Eden was in heaven before it was placed on earth? It was a piece of heaven transplanted to the earth. It says here: “You were in Eden, the garden of God. Every precious stone was your covering: The sardius, topaz, and diamond, beryl, onyx, and jasper, sapphire, turquoise, and emerald with gold. The workmanship of your timbrels and pipes was prepared for you on the day...” and this is a very important detail, “... on the day you were created.” And let’s notice verse 15: “You were perfect in your ways from the day you were...” the same idea again, “... from the day you were...” what? “you were created, till iniquity was found in you.”

Sekarang marilah kita berbicara mengenai kesetiaan dan ketidaksetiaan para malaikat. Kalian lihat, seluruh kekacauan yang kita alami sekarang di planet bumi ini sesungguhnya dimulai di Surga. Dan bukan hanya di Surga, tetapi dimulai di Bilik yang Maha Suci dari Bait Suci. Kalian berkata, “Apa? Masalah dosa dimulai di Bilik Maha Suci dari Bait Suci?” Dan supaya tahu saja, itu melibatkan Hukum Tuhan yang kudus. Nah, marilah kita bicara mengenai asal mula kejahatan di Surga. Nanti, lebih jauh dalam sesi ini kita akan berbicara mengenai asal mula kejahatan di bumi.

Kalian lihat, dosa dimulai oleh satu sosok yang dikenal sebagai Lucifer. Enaknya marilah kita membaca mengenai asal mulanya sosok ini di Yehezkiel pasal 28, dan kita akan membaca ayat 13, lalu kita akan ke ayat 15. Yehezkiel 28:13 berbicara mengenai sosok yang anggun ini, yang tidak lain adalah kerub, dikatanya di sini:
Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah, segala batu permata yang berharga adalah pakaianmu: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah, malakit dan emas. Keindahan pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah disiapkan untukmu pada hari...” dan ini adalah detail yang sangat penting, “...pada hari penciptaanmu.” Sekarang marilah kita perhatikan ayat 15: “Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak...” ungkapan yang sama lagi, “...hari penciptaanmu...” hari apa? “...hari penciptaanmu sampai ditemukan hati yang jahat padamu.” [NKJV yang diindonesiakan].

Let me ask you, is evil eternal? Is Satan eternal? Is Lucifer eternal? No, because he was what? He was created. Which means that evil will come to an end. Evil and good will not exist forever as competing systems. Evil will be eradicated from the universe. It had a beginning and it will have an end.

Saya mau bertanya, apakah kejahatan itu kekal? Apakah Setan itu kekal? Apakah Lucifer itu kekal? Tidak, karena dia diapakan? Dia diciptakan. Berarti, kejahatan akan berakhir. Kejahatan dan kebaikan tidak akan hadir bersama-sama selamanya sebagai sistem yang bertolak belakang. Kejahatan akan dihapuskan dari alam semesta. Kejahatan ada awalnya, dan dia akan ada akhirnya.

So the first thing we notice is that this being was created. Now, what did he look like when he was created? Ezekiel 28:12. It is using the king of Tyre as an example. It says, “Son of man, take up a lamentation for the king of Tyre, and say to him, ‘Thus says the Lord God: “You were the...” what? “... the seal of perfection, full of wisdom and perfect in...” what? “... in beauty.” And verse 15 says “You were perfect in your ways from the day you were created, till iniquity was found in you.” So my question is this, does the Bible tell us that this being was originally perfect and beautiful? Absolutely! Blameless in his ways. He was created not with a taint of sin, no inclination towards sin.

Jadi hal pertama yang kita lihat adalah bahwa makhluk ini [Lucifer] diciptakan. Nah, bagaimana modelnya ketika dia diciptakan? Yehezkiel 28:12. Di sini dipakai raja Tirus sebagai contah. Dikatakan: "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Engkaulah meterai dari...” dari apa? “...dari kesempurnaan, penuh hikmat dan sempurna...” apa? “...keindahannyaDan ayat 15 berkata, “Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai ditemukan hati yang jahat padamu.” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi, pertanyaan saya adalah, apakah Alkitab memberitahu kita bahwa sosok ini awalnya sempurna dan cantik? Tentu saja! Tidak bercela dalam tingkah lakunya. Dia diciptakan tanpa sedikit noda pun, tidak ada kecenderungan terhadap dosa.

Now the question is, what was his job? Well, the Bible tells us what his job was. Notice Ezekiel 28:13 and we are going to read only the last part of this verse because we already read the first part. It says, in Ezekiel 28:13 “… The workmanship of your timbrels and pipes, was prepared for you on the day you were created.”

Now timbrels are like a tambourine to mark the beat of the music. And the word “pipes” means flutes. In other words, Lucifer was created to be a what? To be a musician. Do you think he knows a little bit about music? Do you think he can use music? Even Christian music in the world today can lead people astray. Absolutely! He’s the master musician. He knows how music affects us, physically, mentally, pshycologically and spiritually. And he not only uses secular music but many times he uses so called sacred music to distract people from God.

Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah pekerjaannya? Nah, Alkitab memberitahu kita apa pekerjaannya. Perhatikan Yehezkiel 28:13 dan kita akan membaca hanya bagian terakhir dari ayat ini karena kita telah membaca bagian awalnya. Dikatakan di sini, Yehezkiel 28:13: “Seni pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah disiapkan untukmu pada hari penciptaanmu.” [NKJV yang diindonesiakan].

Yang disebut “timbrels” itu seperti tambur/rebana untuk menandai irama musik. Dan kata “pipes” berarti alat tiup, seperti suling. Dengan kata lain Lucifer diciptakan untuk menjadi apa? Menjadi musikus. Menurut kalian apakah dia tahu sedikit tentang musik? Menurut kalian apakah dia bisa memakai musik? Bahkan musik Kristen di dunia hari ini bisa menyesatkan orang. Tentu saja! Setan adalah ahlinya musik. Dia tahu bagaimana musik bisa mempengaruhi kita, secara fisik, mental, psikologis dan spiritual. Dan dia tidak hanya menggunakan musik sekular tetapi sering dia memakai bahkan musik yang sakral untuk mengalihkan orang dari Tuhan.

Now the question is what was his position? The fact is the Bible tells us that he was one of the two covering cherub next to the throne of God. In other words he was in the very presence of God. In the Temple of God, on Mt. Sion in the New Jerusalem.

Notice what we will find in Ezekiel 28:14 where it speaks about his position. It says here: “You were the anointed cherub who...” what? Remember that word that we read in Exodus. It says “You were the anointed cherub who covers; I established you; you were on the holy mountain of God...” this is the heavenly Mt. Sion. “.... You walked back and forth in the midst of the fiery stones.” The fiery stones represent the angels. He walked back and forth in the midst of the angels according to Scripture.

Sekarang pertanyaannya adalah, apakah jabatannya? Alkitab memberitahu kita, faktanya dia adalah salah satu dari kedua kerub yang menudungi takhta Allah. Dengan kata lain dia ada di hadapan hadirat Allah, di dalam Bait Suci, di G. Sion yang ada di Yerusalem Baru.

Perhatikan apa yang akan kita temukan di Yehezkiel 28:14 di mana diceritakan posisinya. Dikatakan di sini:
“Engkau adalah kerub yang telah diurapi, yang menudungi (maksudnya menudungi takhta Allah); Aku telah menetapkan engkau; engkau ada di gunung kudus Tuhan...” ini adalah Gunung Sion di Surga, “...engkau berjalan bolak-balik di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Batu yang bercahaya mewakili para malaikat. Jadi Lucifer ini berjalan bolak-balik di tengah-tengah para malaikat, menurut Alkitab.

He was one of the two covering cherub that were over the throne of God. Let’s read Exodus 25:20 once again so that you can see the key word “covering”. It says there Exodus 25:20 “And the cherubim shall stretch out their wings above...” notice the key word now, “... covering the mercy seat with their wings, and they shall face one another; the faces of the cherubim shall be toward the mercy seat.” Now you say, “Pastor are you saying that in heaven there is an Ark of the Covenant and there are two cherubim that covered the Ark of the Covenant just like in the Sanctuary on earth?” Absolutely! In our first lecture we studied that our earthly Sanctuary was a shadow or was a copy of what? Of the heavenly Sanctuary. So there is an Ark of the Covenant in heaven and God in person is the Shekinah there. And there are two covering cherub over the Ark.

Dia adalah salah satu dari dua kerub yang menudungi, di atas takhta Tuhan. Marilah kita baca Keluaran 25:20 sekali lagi agar kalian bisa melihat kata “menudungi” ini. Dikatakan di Keluaran 25:20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas...” perhatikan kata kuncinya sekarang “...sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan wajahnya saling berhadapan; dan wajah-wajah itu mengarah ke tutup pendamaian.” [NKJV yang diindonesiakan]. Sekarang, kalian akan berkata, “Pendeta, Anda berkata bahwa di Surga ada Tabut Perjanjian dan ada dua kerub yang menudungi Tabut Perjanjian sama seperti di Bait Suci yang di dunia?” Tentu saja! Dalam pelajaran kita yang pertama kita mempelajari bahwa Bait Suci di dunia adalah bayangan atau copy dari apa? Dari Bait Suci Surgawi. Jadi di Surga ada Tabut Perjanjian dan Tuhan sendirilah Shekinahnya di sana. Dan ada dua kerubim di atas Tabut.

You’d say, where does the Bible say that there is such a place in heaven? Notice what we’ll find in the Book of Revelation 11:19. Very clearly there is a temple in heaven with the Ark of the Covenant. It says there “Then the temple of God was...” what? “... was opened...” where? “... in heaven...” and what is seen when the temple is opened in heaven? It says “... and the ark of His...” what? “... of His covenant was seen in His temple. And there were lightnings, noises, thunderings, an earthquake, and great hail.” So my question is, is there an Ark of the Covenant in the heavenly Sanctuary? Absolutely. Are there covering cherub that cover over, that overshadow the Ark of Covenant? Absolutely.

Kalian akan berkata, di mana di Alkitab dikatakan ada tempat seperti itu di Surga? Perhatikan apa yang kita temukan di kitab Wahyu 11:19. Sangat jelas di Surga ada Bait Suci dengan Tabut Perjanjiannya. Dikatakan di sana “Maka terbukalah Bait Suci Allah...” di mana? “...yang di sorga...” dan apa yang terlihat ketika Bait Suci itu terbuka? “...dan kelihatanlah tabut...” tabut apa? “...tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu, dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan batu es lebat.Maka pertanyaan saya adalah, apakah di Bait Suci Surga ada Tabut Perjanjian? Pasti. Apakah ada kerub yang menudungi yang membayangi Tabut Perjanjian? Pasti.

What do you suppose is found inside the Ark of the Covenant? What was inside the Ark of the Covenant on earth? The tables of the Law, the 10 Commandments. The earthly is the reflection of the heavenly so what must be in the heavenly Sanctuary? Underneath the place where God manifested His presence as the foundation of His throne, the 10 Commandments must be in the heavenly Sanctuary.

Menurut kalian apa yang ditemukan di dalam Tabut Perjanjian? Apa yang ada di dalam Tabut Perjanjian yang di dunia? Kedua loh batu Hukum, yaitu ke 10 Perintah. Yang di dunia adalah cerminan dari yang di Surga, maka apa yang seharusnya ada di Bait Suci Surga? Di bawah tempat di mana Tuhan menyatakan kehadiranNya sebagai fondasi takhtaNya, ke 10 Hukum pasti ada di Bait Suci Surga.

Now, let’s talk a little bit about Lucifer’s sin. Do you know what Lucifer wanted to do? He wanted to overthrow the government of God. In fact he wanted to take over the throne of the universe. He suffered a severe case of spiritual myopia, he was nearsighted. All he could see was himself. In fact let’s read about that in Isaiah 14:12-14, it says there “How you are fallen from heaven, Lucifer, son of the morning! How you are cut down to the ground,You who weakened the nations!” Now notice the key word here: “... For you have said in your heart: ‘I will ascend into heaven, I will exalt my throne above the stars of God...” that is above the angels. “... I will also sit on the mount of the congregation on the farthest sides of the north; I will ascend above the heights of the clouds, I will be like the Most High.’” What is the key word in this passage? “I”. He didn’t want God to be the ruler anymore. He wanted to take over the government of the universe by sitting upon God’s throne.

Sekarang, marilah berbicara sedikit mengenai dosa Lucifer. Tahukah kalian apa yang ingin dilakukan Lucifer? Dia mau menjatuhkan pemerintahan Tuhan. Sebenarnya dia mau mengambil alih takhta alam semesta ini. He menderita penyakit rabun jauh spiritual, dia tidak bisa melihat jauh. Yang bisa dilihatnya hanyalah dirinya sendiri. Mari kita baca mengenai hal ini di Yesaya 14:12-14, dikatakan di sana "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah ditebang dan jatuh ke bumi, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa!” Sekarang perhatikan kata kuncinya di sini: “...karena engkau telah berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke langit, aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang Allah...” artinya di atas para malaikat, “...dan aku juga akan duduk di bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!”[NKJV yang diindonesiakan]. Apa kata kuncinya di bacaan ini? “Aku”. Dia tidak mau Tuhan menjadi penguasa lagi. Dia mau mengambil alih pemerintahan alam semesta dengan duduk di takhta Tuhan.

I want you to remember that expression I will be like the Most High” because in a couple of lectures we are going to talk about how the devil tempted Eve and how he was successful in gaining the victory over Eve, he used the same method, because it worked in heaven. He said to Eve, “You shall be like the Most High.” The temptation on earth was simply a replica of what happened in heaven. And when we study this lecture you are going to see that.

Saya mau kalian ingat ungkapan itu. “Aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!” karena dalam beberapa pelajaran ke depan, kita akan berbicara mengenai bagaimana Setan mencobai Hawa dan bagaimana dia berhasil mendapatkan kemenangan dari Hawa, dia memakai metode yang sama, karena itu sudah berhasil di Surga. Dia berkata kepada Hawa, “Kamu akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!” Pencobaan di dunia semata-mata adalah replika dari apa yang terjadi di Surga. Dan bilamana kita mempelajari ini kalian akan memahaminya.

Now the Bible tells us that Lucifer sinned. Notice Ezekiel 28:16, that word is used. Ezekiel 28:16 “By the abundance of your trading...” speaking about Lucifer, “... you became filled with violence within, and you...” what? “… and you sinned...”

Question: did Lucifer sin? He most certainly did. Now, since when has the devil sinned? Many Christians think, the Law was first given for the first time in Mt. Sinai, in other words when the 10 Commandments were given on Mt. Sinai that’s the first time the Law comes in. Can’t be. I want you to notice 1 John 3:8, it’s speaking here about where sin originated and when sin originated. It says there in 1 John 3:8: “He who sins is of the devil, for the devil has sinned since Mt. Sinai...” Is that what the Bible says? No. It says, “... the devil has sinned from...” when? “... from the beginning. For this purpose the Son of God was manifested, that He might destroy the works of the devil.” What are the works of the devil? Sin, right? So did Jesus come to destroy the Law or did He come to destroy sin? He came to destroy sin.

Sekarang Alkitab memberitahu kita bahwa Lucifer telah berbuat dosa. Perhatikan Yehezkiel 28:16, kata itu dipakai. Yehezkiel 28:16 Dengan banyaknya perniagaan yang engkau lakukan...” ini berbicara mengenai Lucifer, “...hatimu menjadi penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat...” apa? “...engkau berbuat dosa...” [NKJV yang diindonesiakan].

Pertanyaan: Apakah Lucifer berbuat dosa? Jelas sekali, iya. Nah, sejak kapan Setan berbuat dosa? Banyak orang Kristen berkata, Hukum pertama kalinya diberikan di Gunung Sinai, dengan kata lain ketika ke 10 Perintah diberikan di G. Sinai itulah pertama kalinya Hukum muncul. Tidak bisa. Saya mau kalian memperhatikan 1 Yohanes 3:8: barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari G. Sinai...” Apa itu kata Alkitab? Tidak! Alkitab berkata, “...Iblis berbuat dosa dari...” kapan? “...dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia menghancurkan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Apa yang dilakukan oleh Iblis? Dosa, benar? Jadi, apakah Yesus datang untuk melenyapkan Hukum atau Dia datang untuk melenyapkan dosa? Dia datang untuk melenyapkan dosa.

Now the question is what is sin? We are told that Lucifer sinned, and he sinned at the very beginning. Now, what is sin? 1 John 3:4 has the biblical definition of sin. 1 John 3:4 it says “Whoever commits sin also commits lawlessness, and sin is...” what? “... lawlessness”, or as the KJV says, “sin is the transgression of the Law”.

Now the question is, how could Lucifer sin if there was no Law to transgress? Must there have been a Law in order for Lucifer to sin? Absolutely! And the Law was inside the Ark of the Covenant.

Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah dosa itu? Kita diberitahu bahwa Lucifer telah berbuat dosa, dan dia berdosa dari mulanya. Sekarang, apakah dosa itu? 1 Yohanes 3:4 memberikan definisi alkitabiah mengenai dosa. 1 Yohanes 3:4 berkata, “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah...” apa? “... pelanggaran hukum Allah.”

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana Lucifer bisa berbuat dosa seandainya tidak ada Hukum yang bisa dilanggarnya? Haruskah sudah ada Hukum bagi Lucifer untuk bisa melanggarnya? Tentu saja! Dan Hukum itu ada di dalam Tabut Perjanjian.

Now some people might say, how could a perfect being that was created blameless and had no tendency towards evil, suddenly come up with the idea of rebelling against God? All I can say is that for some strange reason, unexplainable reason, he decided to use his freedom of choice against God. This shows that even in heaven God respects the freedom of choice. Because He allows His angels to say “No” to Him. Now, why would he say “No” when he was perfect and blameless and beautiful and had no inclination and tendency to sin, that is a mystery. And if we could give an explanation of that, we would be able to give a reason for sin, and ultimately God would be to blame for sin, but of course God isn’t.

Sekarang mungkin ada orang berkata, bagaimana sosok yang sempurna yang diciptakan tanpa cela dan tidak ada kecenderungan berbuat jahat, tiba-tiba bisa punya ide untuk memberontak terhadap Tuhan? Saya hanya bisa berkata karena suatu alasan yang tidak diketahui, alasan yang tidak bisa dijelaskan, dia memutuskan memakai kebebasannya memilih, untuk melawan Tuhan. Ini membuktikan bahwa bahkan di Surga pun Tuhan menghargai kebebasan memilih. Karena Dia mengizinkan malaikat-malaikatNya berkata “Tidak,” kepadaNya. Nah, mengapa Lucifer berkata “Tidak” pada saat dia masih sempurna dan tidak bercela dan indah dan tidak punya kecenderungan untuk berdosa, adalah suatu rahasia. Dan bila kita bisa memberikan penjelasan hal itu, kita akan bisa memberikan alasan dosa, dan akhirnya menyalahkan Tuhan untuk itu, tetapi tentu saja itu bukan salah Tuhan.

So, Lucifer sinned. He went against the Law that was found inside the Ark of the Covenant. But of course just one being against the government of God wouldn’t cut it. And so what he had to do was spread his rebellion. He had to recruit followers. He had to recruit people that would accept his arguments and decide to follow him instead of following God. But of course, for this he had to give God a black eye. He had to make God look bad because you know, if he made God look good, nobody would want to follow him. So he had to magline the character of God. He had to say the Law of God is restrictive, it takes away your freedom. All He wants is slaves, all He wants is blind service. We are going to find he said the same thing to Eve in the garden of Eden. And “I am the great emancipator. I have come to deliver you from the Law, I have come to give you freedom so you can follow the inclinations of your own heart because your own heart will always show you what is right and what is wrong, without God having to tell you what is right and what is wrong.”

Jadi Lucifer berbuat dosa. Dia bertindak melanggar Hukum yang ada di dalam Tabut Perjanjian. Tetapi tentu saja, jika hanya satu sosok yang melawan pemerintahan Tuhan, itu tidak akan ada dampaknya. Jadi dia harus menebarkan pembrontakannya. Dia harus merekrut pengikut. Dia harus merekrut orang-orang untuk menerima argumentasinya dan memutuskan untuk mengikutinya dan bukan mengikuti Tuhan. Tetapi tentu saja untuk ini dia harus menjelekkan Tuhan. Dia harus membuat Tuhan tampak buruk karena kalian tahu, jika dia membuat Tuhan tampak baik, tidak akan ada yang mengikutinya. Jadi dia harus menjelek-jelekkan karakter Tuhan. Dia harus berkata bahwa Hukum Tuhan itu mengekang, itu melenyapkan kebebasanmu. Tuhan hanya menginginkan budak, Tuhan hanya ingin dilayani tanpa perbantahan. Kita akan melihat bahwa Lucifer mengatakan hal yang sama kepada Hawa di taman Eden. Dan bahwa dia itulah sang pembebas agung, dia telah datang untuk membebaskan kamu dari Hukum, dia telah datang untuk memberikan kemerdekaan sehingga kamu bisa mengikuti kecenderungan hatimu sendiri karena hatimu selalu akan menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, tanpa Tuhan yang harus memberitahumu apa yang benar dan apa yang salah.

And so the Bible tells us, if you will go with me to Ezekiel 28:16 , the first part of the verse, there is an interesting little word that is used. Ezekiel 28:16 says, speaking about Lucifer: “By the abundance of your TRADING you became filled with violence within, and you sinned...” That word “trading” is very, very interesting. It’s a commercial word. You can look it up in the Concordance if you wish. It has to do with buying and selling. And so somehow Lucifer was trying to sell something to the heavenly beings. The question is, what was he trying to sell them?

Maka Alkitab memberitahu kita, coba kita ke Yehezkiel 28:16, bagian pertama dari ayat itu, di sana ada sebuah kata kecil yang dipakai, yang sangat menarik. Yehezkiel 28:16, berbicara mengenai Lucifer: Dengan banyaknya perniagaan yang engkau lakukan, hatimu menjadi penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa.” Kata “perniagaan” itu sangat, sangat menarik. Ini adalah kata komersial. Kalian bisa memeriksanya di Kamus jika ingin. Ini ada kaitannya dengan membeli dan menjual. Dan dengan demikian Lucifer berusaha menjual sesuatu kepada para makhluk Surgawi. Pertanyaannya adalah, apa yang mau dijualnya kepada mereka?

The fact is he was trying to sell them lies. You know that even today, we use a figurative expression when somebody tells us that we find hard to believe, we say “I don’t buy that”. You see we have a remnant of this idea of buying and selling. His trading is that he wanted to sell his lies to the heavenly hosts. In fact we are told in John 8:44 that he is “the father of all lies.” Jesus says there speaking to the Jews of His day, “You are of your father the devil, and the desires of your father you want to do. He was a murderer from the beginning, and does not stand in the truth, because there is no truth in him. When he speaks a lie, he speaks from his own resources, for he is a liar and the father of it.” That’s why we call him “The father of lies.”

Faktanya adalah dia berusaha menjual kebohongan kepada mereka. Kalian tahu, bahkan hingga hari ini, ketika orang mengatakan sesuatu yang sulit bisa kita percaya, [dalam bahasa Inggris] kita memakai ungkapan, “Tidak laku itu sama saya.” [= artinya saya tidak percaya kata-katamu]. Jadi kalian lihat bahwa ide menjual dan membeli ini berlaku hingga hari ini. Perdagangan Lucifer adalah dia mau menjual kebohongannya kepada balatentara Surga. Kita diberitahu di Yohanes 8:44 bahwa dia adalah “bapak segala dusta.” Yesus berkata di sana, berbicara kepada orang-orang Yahudi di zamanNya, Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan keinginan bapakmu-lah yang kamu lakukan Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, itu bersumber dari dirinya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” [NKJV yang diindonesiakan] Itulah mengapa kita menyebutnya “bapak segala dusta.”

Now let’s go to Revelation 12:4 the first part of the verse, and notice how he drew a third part of the angels with him, he used something to draw them. Notice Revelation 12:4, the first part of the verse, speaking of this dragon which symbolizes Satan. It says his what? “His tail drew a third of the stars of heaven...” that is a third of the angels, “...and threw them to the earth.” Now what is this? That he used his tail to draw a third of the angels to his side. Well, Isaiah 9:15 tells us what the tail represents. Isaiah 9:15 explains the symbolic meaning of the tail. It says there “The elder and honorable, he is the head; The prophet who teaches...” what? “...who teaches lies, he is...” what? “ ...the tail.” So what did the devil use to draw the heavenly angels with? With his tail, which means that he lied to the heavenly angels.

Sekarang marilah ke Wahyu 12:4, bagian pertama dari ayat itu, dan perhatikan bagaimana Lucifer mencakup 1/3 malaikat bersamanya. Dia memakai sesuatu untuk mencakup mereka. Perhatikan Wahyu 12:4, bagian pertama dari ayat itu, berbicara mengenai si naga yang melambangkan Setan. Dikatakan apanya? Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit...” artinya sepertiga dari para malaikat di Surga, “...dan melemparkannya ke atas bumi...” Sekarang, apa artinya ini? Bahwa dia memakai ekornya untuk mencakup 1/3 dari para malaikat ke pihaknya. Yesaya 9:15 memberitahu kita ekor itu melambangkan apa. Yesaya 9:15 menjelaskan arti simbolis dari ekor. Dikatakan di sana: Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan... “ apa? “...yang mengajarkan dusta, itulah...” apa? “...itulah ekor.” Jadi apa yang dipakai Iblis untuk menarik malaikat Surga? Ekornya, yang artinya dia berbohong kepada malaikat-malaikat Surga.

Incidentally that word “trading” that is used in Ezekiel 28, the root of that word is also used in two other texts in the Old Testament and I want to read now. Notice what we’ll find in Ezekiel 22:9. The same root word that is translated “trading” in chapter 28. It says here in chapter 22:9 “In you...” speaking about Tyre, “In you are men who slander...” that is the same root word, “...who slander to cause bloodshed; in you are those who eat on the mountains; in your midst they commit lewdness.” So notice here, that the same root word is translated what? “slander”. So what did Lucifer do? He slandered God and His character. This word is also used in Leviticus 19:16, notice what it says there. God is speaking to Israels He says “You shall not go about as a talebearer among your people...” the same root word that is translated “trading”. It says, “You shall not go about as a talebearer among your people nor shall you take a stand against the life of your neighbor: I am the Lord.”

Kebetulan kata “perniagaan” yang dipakai di Yehezkiel 28, akar katanya juga dipakai dalam dua ayat lain di Perjanjian Lama dan saya ingin membacanya sekarang. Perhatikan apa yang kita temukan di Yehezkiel 22:9. Akar kata yang sama yang diterjemahkan “perniagaan” di pasal 28. Dikatakan di Yehezkiel 22:9: Di tempatmu...” ini berbicara mengenai Tirus, Di tempatmu ada orang-orang yang memfitnah...” inilah akar kata yang sama, “...yang memfitnah untuk mengakibatkan pertumpahan darah; di tempatmu ada orang-orang yang makan persembahan (berhala) di atas gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.” [NKJV diindonesiakan]. Jadi perhatikan di sini, akar kata yang sama, diterjemahkan juga apa? fitnah.” Jadi apa yang dilakukan Lucifer? Dia memfitnah Tuhan dan karakterNya. Kata yang sama ini juga dipakai di Imamat 19:16, perhatikan apa yang dikatakan di sana, Tuhan sedang berbicara kepada bangsa Israel, perhatikan apa yang dikatakanNya: “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu...” akar kata yang sama yang diterjemahkan “perniagaan”. Dikatakan di sini Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau menjadi saksi dusta yang mencelakakan hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.”[NKJV yang diindonesiakan]

Now, what do these lies look like? One of my favorite books is called Patriarchs and Prophets, its the story of the Old Testament upto the time of the Hebrew Kings from the time that sin originated in heaven. So I’m going to read you a statement that is found in The Great Controversy page, oh excuse me, this is from The Great Controversy but also in Patriarchs and Prophets. But the reference is in the Great Controversy page 499, by the same writer, Ellen White. She says this, speaking about Lucifer “He reiterated his claims that angels needed no control but should be left to follow their own will, which would ever guide them right. Don’t let God tell you what to do, your heart will tell you what to do. He denounce” ~ now notice ~ “he denounce the divine statutes as a restriction to their liberty, and declared it was his purpose to secure the abolition of Law that freed from this restrain, the hosts of heaven might enter upon a more exalted, more glorious state of existence.”

So if there is anyone out there teaching that the Law is nailed to the cross or that it’s abolished, it’s the repetiition of the lies of the Father of Lies, because God is not going to abolish the constitution of His government to save sinners. What He does is provide someone to take the penalty upon himself to save sinners. But He doesn’t do away with His Law.

Sekarang, bagaimana modelnya kebohongan itu? Salah satu buku favorit saya bernama

Patriarchs and Prophet (Para Bapak dan Nabi)

yaitu tentang kisah-kisah di Perjanjian Lama hingga zaman para raja Yahudi, sejak dosa mulai muncul di Surga. Jadi saya mau membacakan suatu pernyataan yang ada di buku

The Great Controversy (Kemenangan Akhir)

halaman, oh, maafkan saya, ini adalah dari buku

The Great Controversy

tetapi juga ada di Patriarchs and Prophets. Tetapi referensi ini terdapat di Great Controversy halaman 499, oleh penulis yang sama, Ellen White. Dia berkata, berbicara mengenai Lucifer, “dia mengulangi klaimnya bahwa malaikat tidak memerlukan pengendalian, tetapi seharusnya diiizinkan mengikuti kehendaknya sendiri, yang akan selalu membimbing mereka dengan benar. Jangan membiarkan Tuhan yang memerintahkan apa yang harus kamu lakukan. Hatimu akan memberitahu dirimu apa yang harus dilakukan. Dia mencela...” sekarang perhatikan “...dia mencela peraturan ilahi sebagai pengekangan terhadap kebebasan mereka, dan menyatakan kehendaknya untuk memperoleh penghapusan Hukum, agar dengan terbebasnya dari pengekangan ini, balatentara Surga bisa memiliki eksistensi yang lebih ditinggikan dan mulia.”

Jadi jika ada siapa pun di luar sana yang mengajarkan bahwa Hukum sudah dipakukan di kayu salib atau sudah dihapus, maka itu adalah repetisi dari kebohongan si bapak segala dusta karena Tuhan tidak akan menghapus konstitusi pemerintahanNya untuk menyelamatkan orang berdosa. Apa yang dilakukanNya adalah menyediakan Seseorang agar memikul hukumannya sendiri untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Tetapi Dia tidak akan menghapus HukumNya.

The Bible tells us that as a result of the arguments of Satan, war broke out in heaven. Revelation 12:4 the first part of the verse, and then we’ll go to verse 7-9. It says there in chapter 12 verse 4 “His tail drew a third of the stars of heaven and threw them to the earth.” Verse 7: “And war broke out in heaven: Michael and his angels...” by the way that’s Jesus Christ, you’d say “Oh, you’re saying that Michael is Jesus?” Yes, but you need to understand that the SDA church believes it. Even though Jesus is spoken of as Michael, He’s not, He wasn’t created by God, He is Eternal God. He’s called Michael in Scripture because that means “Who is like God?” It’s a name of a challenge, “Who is like God?”

Alkitab memberitahu kita bahwa sebagai akibat tuduhan Setan, di Surga terjadi peperangan. Wahyu 12:4 bagian pertama dari ayat itu, dan kemudian kita ke ayat 7-9. Dikatakan di pasal 12 ayat 4 itu: Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.” Ayat 7: Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya...” itu adalah Yesus Kristus. Kalian akan berkata, “Oh, Mikhael kok dibilang Yesus?” Ya, kalian perlu mengerti bahwa gereja MAHK meyakini ini. Walaupun Yesus disebut Mikhael, Dia tidak, Dia bukan diciptakan Tuhan. Dia adalah Allah yang kekal. Dia disebut Mikhael di dalam Firman Tuhan karena itu artinya, “Siapakah yang seperti Tuhan?” Itu adalah suatu nama yang menantang, “Siapa yang seperti Tuhan?”

Now, we don’t believe like some churches in the world that think that Michael was the first creature of God and that Jesus was the first creation of God. We believe that Jesus Christ is Eternal God, even though He is called Michael here. And so it says, “Michael and his angels”, that is Jesus and His angels, “... fought with the dragon; and the dragon and his angels fought.” So there was this war in heaven. And it says in verse 8 “... but they did not prevail ...” that is the devil and his angels, “... nor was a place found for them in heaven any longer. So the great dragon was cast out, that serpent of old, called the Devil and Satan, who deceives the whole world; he was cast to the earth, and his angels were cast out with him.”

Nah, kami tidak sama dengan beberapa gereja yang lain yang meyakini bahwa Mikhael adalah ciptaan Tuhan dan bahwa Yesus adalah ciptaan Tuhan yang pertama. Kami meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang kekal, walaupun di sini Dia disebut Mikhael. Nah, jadi katanya, “Mikhael dan malaikat-malaikatnya...” yaitu Yesus dan malaikat-malaikatNya, “...berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.” Maka di Surga terjadi peperangan ini. Dan dikatakan di ayat 8, “... tetapi mereka tidak dapat bertahan...” yaitu Iblis dan malaikat-malaikatnya, “... mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya” [NKJV yang diindonesiakan].

Now, the question that comes up is this: Why didn’t God destroy Satan immediately? Think about it. The devil had said that God was a tyrant, that His Law was restrictive, that God didn’t respect freedom, and so now all of these angels say, “We are going to go against God,” and God snuffs them out. What would happen? The angels would say, “Well maybe Lucifer was right. Because He didn’t respect the freedom of choice, He snuffed them out.” So God said, “I have to allow the principles of Lucifer’s government to develop so all of the universe can see what his plan of government was like.” Let me ask you, has his plan of government been successful? Just look at the world today. Tell me, is a world without Law a successful government? Absolutely not! It is a mess. But the heavenly beings would never have known that unless God allowed evil to what? To develop and to mature. And by the way God is going to make the devil sit down for a thousand years here without having anyone to tempt because everyone is going to be dead, all his followers are going to be dead, and God’s people are going to be in heaven and God is going to force the devil to sit there and God is going to say, “Look at what you have done.”

Sekarang, pertanyaan yang muncul adalah ini: Mengapa Tuhan tidak segera melenyapkan Setan? Pikirkanlah. Setan sudah berkata bahwa Tuhan itu tiran, bahwa HukumNya mengekang, bahwa Tuhan tidak menghargai kebebasan, maka sekarang semua malaikat berkata, “Kita akan bangkit melawan Tuhan,” dan Tuhan mematikan mereka. Apa yang akan terjadi? Para malaikat akan berkata, “Wah, kalau begitu Lucifer benar. Karena Tuhan tidak menghormati kebebasan memilih, Dia membunuh mereka semua.” Jadi Tuhan berkata, “Aku harus membiarkan prinsip pemerintahan Lucifer berkembang supaya seluruh alam semesta bisa melihat bagaimana pemerintahan yang direncanakannya itu.” Coba, saya tanya, apakah rencana pemerintahan Lucifer berhasil? Lihat saja dunia hari ini. Coba jawab, apakah dunia tanpa Hukum itu pemerintahan yang berhasil? Sama sekali tidak! Itu berantakan. Tetapi makhluk-makhluk Surgawi tidak akan mengetahui hal itu kecuali Tuhan mengizinkan kejahatan untuk apa? Untuk berkembang dan menjadi matang. Dan Tuhan akan membuat Setan duduk diam selama 1000 tahun di dunia ini tanpa ada siapa pun yang bisa dicobainya karena semua manusia akan mati pada waktu itu, semua pengikutnya akan mati, sementara umat Allah akan berada di Surga dan Tuhan akan memaksa Setan duduk di sini dan berkata, “Lihat, apa yang telah kamu lakukan.”

You see, if God had snuffed Lucifer out, heavenly beings would probably serve God, but they would serve Him out of fear not out of love. And they would have wondered, who is the next who is going to disappear from the scene, who uses his/her freedom of choice to go against God?

Kalian lihat, seandainya Tuhan membunuh Lucifer, maka para makhluk Surga mungkin akan melayani Tuhan tetapi mereka akan melayani Tuhan karena rasa takut dan bukan karena rasa kasih. Dan mereka akan bertanya-tanya, siapa yang memakai kebebasan memilihnya untuk melawan Tuhan yang akan dilenyapkan berikutnya?

Now let’s talk about Lucifer’s end, because he will have an end. The purpose of the Sanctuary, we are going to find in these series, is that God through the Sanctuary service is exonerating his character. God, in other words, the purpose of allowing this whole thing to transpire before the angels before the heavenly beings, before this earth, is to show how God solve this sin problem in harmony with His character. So that when sin is destroyed, everyone will say, “God is right, God is love, God is just, God is good.”

Sekarang marilah kita berbicara mengenai akhir Lucifer, karena dia akan tamat. Tujuan dari Bait Suci ~ ini akan kita temukan dalam seri pelajaran ini ~ adalah bahwa lewat pelayanan Bait Suci, Tuhan membersihkan nama baikNya. Dengan kata lain, Tuhan mengizinkan semua ini terjadi di hadapan para malaikat, di hadapan para makhluk Surga, di hadapan dunia, untuk menunjukkan bagaimana Tuhan menyelesaikan masalah dosa ini sesuai dengan karakterNya. Agar pada waktu dosa dilenyapkan, semua akan berkata, “Tuhan benar, Tuhan itu kasih, Tuhan adil, Tuhan baik.”

Lucifer will come to an end. We are told in Malachi 4:1 that root and branch of evil will be destroyed. It says there, “For behold, the day is coming, burning like an oven...” this is verse 1 “... and all the proud, yes, all who do wickedly will be stubble. And the day which is coming shall burn them up,’ says the Lord of hosts, ‘That will leave them neither...” what? “... will leave them neither root nor branch.’Let me ask you, who is the root? The root of all evil is the devil. And who are the branches? His followers. You remember Jesus says, “I am the vine you are the branches?” Well the devil also is the root and he has his branches.

Lucifer akan tamat. Kita diberitahu di Maleakhi 4:1 bahwa akar dan cabang kejahatan akan dilenyapkan. Dikatakan di sana: “Bahwa sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti perapian...” ini ayat 1, “...maka semua orang sombong dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,’ firman TUHAN semesta alam, ‘sampai tidak ditinggalkannya...” apa? “... sampai tidak ditinggalkannya akar maupun cabang mereka.’” [NKJV yang diindonesiakan] Coba saya tanya, siapakan akar ini? Akar dari semua yang jahat adalah Iblis. Dan siapa cabang-cabangnya? Pengikut-pengikutnya. Kalian ingat kata-kata Yesus, “Akulah pokok anggur dan kalian cabang-cabangnya?” Nah, Iblis juga adalah akarnya dan dia memiliki cabang-cabangnya.

And so the Bible says, root and branches will be eradicated, once and for all. In fact Ezekiel 28, that passage that we studied several texts from this morning, Ezekiel 28:18-19 tells us what the final end of this being will be and all those who choose to follow him. It says there in Ezekiel 28:18, speaking about this being “You defiled your sanctuaries by the multitude of your iniquities, by the iniquity of your trading...” that is by the iniquity of your lying, “...therefore...” what is God going to do? “...I brought...” what? “...fire from your midst...” and what did it do? “...It devoured you, and I turned you to...” what? “...to ashes upon the earth In the sight of all who saw you. All who knew you among the peoples are astonished at you; you have become a horror...” and now notice, “...and shall be no more forever.” Is that good news?

Maka Alkitab berkata, akar dan cabang akan dimusnahkan, satu kali untuk selamanya. Bahkan di Yehezkiel 28, perikop yang kita pelajari beberapa ayat darinya pagi ini, Yehezkiel 28:18-19 memberitahu kita apa akhir dari sosok ini dan semua yang memilih untuk mengikutinya. Dikatakan di Yehezkiel 28:18, berbicara mengenai makhluk ini, Engkau menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak dan dosa perniagaanmu...” artinya dengan dosa kebohonganmu, “...Maka...” apa yang akan dilakukan Tuhan? “...Aku menyalakan...” apa? “...api dari tengahmu...” dan apa yang dilakukan api itu? “...yang memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi…” apa? “…abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu. Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau tercengang melihat keadaanmu. Engkau menjadi mengerikan..” dan sekarang perhatikan, “...dan akan lenyap selamanya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apa ini bukan kabar baik?

The question is who we are going to ally our lives with. You see, to be with the devil is to be with a looser. It’s already been predicted that he’s a looser. If you’re with him, you are going to lose. If you are with Jesus you are going to win, because Jesus already won on the cross according to what we are going to study in this seminar.

Pertanyaannya adalah, kepada siapa kita akan bergabung? Kalian lihat, memihak Iblis adalah memihak si pecundang. Hal ini sudah dinubuatkan bahwa dia adalah pecundang. Jika kalian memihaknya, kalian akan kalah. Jika kalian memihak Yesus, kalian akan menang, karena Yesus sudah menang di atas salib menurut apa yang akan kita pelajari dalam seminar ini.

Another question is, after sin is eradicated, will it ever rise again? Listen, what person in his right mind, would ever want to experiment with sin again, after seeing what sin has caused? You see, one of the reasons why God allows sin to proliferate and to develop is so that God’s people can see what it means to live independently of God, what it means to trample upon His Law. At the very end people will say, “It’s a mess when you go down that road.” And people will exalt God’s Law because the Law will be written upon their hearts. People will see that the Law of God is holy, just and good, as the apostle Paul tells us in Roman 7:12. We will see that sin is the evil culprit, not God’s Law. You see, God’s Law is holy, you see it shows that sin is bad, so what do you do? You get rid of the Law in order to solve the problem of sin which is bad? Of course not. It does no good to do away with the Law. In fact we’re told in Nahum, our last verse, Nahum 1:9, “that affliction will not rise a second time.”

Pertanyaan yang lain, setelah dosa dilenyapkan, apakah dia akan muncul lagi? Dengarkan, mana ada orang yang berpikiran waras yang mau bermain-main dengan dosa lagi setelah melihat apa yang telah diakibatkan dosa? Kalian lihat, salah satu alasan mengapa Tuhan membiarkan dosa bertambah-tambah dan berkembang adalah agar umat Tuhan bisa melihat bagaimana modelnya hidup terpisah dari Tuhan, bagaimana akibatnya menginjak-injak HukumNya. Pada akhirnya orang akan berkata, “Mengambil jalan itu [menginjak-injak Hukum Tuhan], akibatnya adalah berantakan.” Dan manusia akan meninggikan Hukum Tuhan karena Hukum akan tertulis di hati mereka. Manusia akan melihat bahwa Hukum Tuhan itu suci, adil dan baik, sebagaimana dikatakan rasul Paulus di Rom 7:12. Kita akan melihat bahwa dosa itulah biang keladinya, bukan Hukum Tuhan. Kalian lihat, Hukum Tuhan itu suci, kalian lihat hukum itu menunjukkan bahwa dosa itu jahat, jadi apa yang harus dilakukan? Apakah dengan melenyapkan Hukum bisa menyelesaikan masalah dosa? Malah, kita diberitahu di kitab Nahum, ayat terakhir kita untuk hari ini, Nahum 1:9 bahwa kesengsaraan tidak akan timbul kedua kalinya!” [NKJV yang diindonesiakan].

Then the Bible tells us in Revelation 21:4 that God will wipe away all tears from their eyes. And there will be no more sorrow, no more pain, no more suffering and no more death. Because God will live with us, and we will live with Him, and forever more the universe will be secured, because it has been inoculated against sin.

Do you want to be there?

Lalu Alkitab memberitahu kita di Wahyu 21:4 bahwa Tuhan akan menghapus semua air mata dari mata mereka. Dan tidak akan ada lagi kesusahan, tidak akan ada lagi sakit, tidak akan ada lagi penderitaan, dan tidak akan ada lagi kematian. Karena Tuhan akan diam bersama kita, dan kita akan diam bersamaNya, dan untuk selama-lamanya alam semesta ini akan menjadi aman, karena dia sudah pernah divaksin terhadap dosa. Apakah kalian mau berada di sana?

04 11 2013
 
Top