10/32 THE BIBLE’S FOUNDATIONAL PROPHECY


HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 10/32 - Stephen Bohr
THE BIBLE’S FOUNDATIONAL PROPHECY

Dibuka dengan doa.

In the next two lectures we are going to be dealing with some foundational materials for what we are going to study in the rest of our seminar. We are now going to begin to transition to the Most Holy Place of the heavenly Sanctuary.

Dalam dua ceramah berikut, kita akan membahas tentang beberapa bahan fundamental yang berguna untuk apa yang akan kita pelajari selama sisa seminar kita ini. Kita sekarang mulai pindah ke Bilik Mahasuci dari Bait Suci Surgawi.

Now, this evening you are not going to see the connection of what we are talking about with the Sanctuary. But believe me, what we are going to study tonight is foundational for what we are going to study tomorrow, and very foundational for understanding Daniel 8, which specifically addresses the theme of the Sanctuary.

Nah, malam ini kalian tidak akan melihat kaitannya antara apa yang akan kita bahas dengan Bait Suci. Tetapi percayalah, apa yang akan kita pelajari malam ini adalah dasar dari apa yang akan kita pelajari besok, dan sangat mendasar agar kita bisa memahami Daniel pasal 8, yang secara khusus membahas tema Bait Suci.

I’d like to invite you to turn in your Bibles with me to Daniels chapter 2 which will be our chapter study for today. The first thing that I want us to notice today is, that God knew what king Nebuchadnezzar was thinking when he laid down on his bed. God is able to read our thoughts. Here is a biblical evidence that God reads thoughts. It says there in Dan 2:29, here Daniel is speaking to the king, “ As for you, O king, thoughts came to your mind while on your bed, about what would come to pass after this; and He who reveals secrets has made known to you what will be.”

Saya ajak kalian untuk membuka Alkitab kalian ke Daniel pasal 2, yaitu pasal yang akan kita pelajari hari ini. Hal pertama yang saya ingin kalian perhatikan hari ini adalah, bahwa Tuhan tahu apa yang dipikirkan raja Nebukadnezar ketika dia berbaring di tempat tidurnya. Tuhan bisa membaca pikiran kita. Di sinilah bukti alkitabiahnya bahwa Tuhan bisa membaca pikiran. Dikatakan di Dan 2:29, di sini Daniel sedang berbicara kepada raja tersebut, Akan halnya tuanku, O, Baginda, sedang tuanku ada di tempat tidur, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.” [NKJV yang diindonesiakan].

What was Nebuchadnezzar thinking about when he went to bed? He was thinking about the future of his kingdom. Because it says here “thoughts came to your mind while on your bed about what would come to pass after this.” Did God know what Nebuchadnezzar was thinking? He most certainly did. So God says to Nebuchadnezzar, “So, you are interested in knowing what is going to happen in the future? Okay, I am going to give you a dream, so that you can understand what is going to happen in the future.” And so in Dan 2:1 we have this dream or mention of the dream. It says there in Dan 2:1 “Now in the second year of Nebuchadnezzar’s reign, Nebuchadnezzar had dreams; and his spirit was so troubled that his sleep left him.” So, Nebuchadnezzar is thinking about the future of his kingdom, God knows what he is thinking, and so God says, “Okay, Nebuchadnezzar, I am going to give you a dream so that you have an answer to your concerns about the future.” And so as you know, God gave Nebuchadnezzar this dream.

Apa yang dipikirkan Nebukadnezar ketika dia pergi tidur? Dia sedang memikirkan masa depan kerajaannya. Karena di sini dikatakan, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari.” Apakah Tuhan tahu apa yang dipikirkan Nebukadnezar? Tentu saja. Maka Tuhan berkata kepada Nebukadnezar, “Jadi, kamu ingin tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Oke, Aku akan memberimu suatu mimpi, supaya kamu boleh mengerti apa yang akan terjadi di masa depan.” Dan di Dan 2:1 kita bertemu dengan mimpi itu, atau disebutnya mimpi itu. Dikatakan di Dan 2:1 “Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; dan hatinya begitu gelisah sehingga ia tidak dapat tidur.” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi Nebukadnezar sedang memikirkan masa depan kerajaannya, dan Tuhan tahu apa yang dia pikirkan, maka Tuhan berkata, “Baiklah, Nebukadnezar, Aku akan memberimu suatu mimpi supaya engkau punya jawaban tentang masa depan yang engkau risaukan.” Dan sebagaimana yang kalian tahu, Tuhan memberi mimpi ini kepada Nebukadnezar.

But then Nebuchadnezzar wakes up, and he can’t remember the dream. Notice Dan 2:3, he says to the wise men of Babylon, “And the king said to them, ‘I have had a dream, and my spirit is anxious to know the dream’.” In other words, he woke up and he forgot the dream. Now, who do you think led Nebuchadnezzar to forget his dream? It was God. You say, “What possible purpose could God have in giving the king a dream, and then the king waking up and God having him forget the dream? What possible purpose could there be in this?” God had a purpose. You see, God knew that the first thing that Nebuchadnezzar would do would be to call the experts of Babylon to tell him his dream. And what the dream meant. Is that exactly what Nebuchadnezzar did? He most certainly did.

Lalu Nebukadnezar bangun, dan dia tidak ingat mimpinya. Perhatikan Dan 2:3, dia berkata kepada “orang-orang pintar” Babilon, “Kata raja kepada mereka: ‘Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu.’" Dengan kata lain, dia bangun dan dia lupa akan mimpinya. Menurut kalian, siapa yang membuat Nebukadnezar melupakan mimpinya? Tuhan. Kalian bilang, “Untuk apa Tuhan memberi raja itu suatu mimpi tapi kemudian ketika raja itu bangun, Tuhan membuat dia melupakan mimpinya? Untuk tujuan apa ini?” Tuhan punya tujuan. Kalian lihat, Tuhan sudah tahu bahwa hal pertama yang akan dilakukan Nebukadnezar adalah memanggil orang-orang pintar Babilon untuk menceritakan mimpinya, dan apa makna mimpi itu. Bukankah persis itu yang dilakukan Nebukadnezar? Tentu saja.

Notice Dan 2:2 “Then the king gave the command to call the magicians, the astrologers, the sorcerers, and the Chaldeans…” which by the way were the priestly caste of the Babylons, “… to tell the king his dreams. So they came and stood before the king.” Did God know that Nebuchadnezzar was going to call the astrologers and the magicians, and the sorcerers to tell the king his dream? God knew it. What was God’s purpose in leading Nebuchadnezzar to forget his dream? The purpose was that these individuals should appear before the king and they would not be able to tell the king his dream, and everybody would see that the religion of Babylon was bankrupt.

Perhatikan Dan 2:2 Lalu raja menyuruh memanggil ahli-ahli sihir, ahli-ahli perbintangan, dukun-dukun, dan para Kasdim…” ini adalah kasta imam di Babilon, “… untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apakah Tuhan tahu Nebukadnezar akan memanggil para astrolog dan ahli sihir, dan para dukun untuk memberitahukan mimpinya kepadanya? Tuhan sudah tahu. Apa tujuan Tuhan membuat Nebukadnezar melupakan mimpinya? Tujuannya adalah supaya orang-orang ini yang akan tampil di depan raja, tidak bisa memberitahu raja apa mimpinya, dan semua orang akan melihat bahwa agama Babilon itu tidak bonafid.

In other words, God wanted to unmask these so-called experts. He wanted to show that magic, astrology, sorcery does not work. The only way to do this would be to give the king his dream, and lead the king to forget this dream, so that he would call these so-called experts so that God could unmask them and show that the religion of Babylon was bankrupt. And that’s exactly what happened.

Dengan kata lain, Tuhan mau membuka kedok “orang-orang pinter” ini. Tuhan mau menunjukkan bahwa sihir, ilmu bintang, perdukunan, semuanya tidak bisa apa-apa. Jalan satu-satunya untuk melakukan ini adalah dengan memberi suatu mimpi kepada sang raja, dan membuat raja itu melupakan mimpinya, sehingga saat raja memanggil semua ahli palsu ini, Tuhan bisa membuka kedok mereka dan membuktikan bahwa agama Babilon tidak bonafid. Dan persis itulah yang terjadi.

Notice Daniel 2:10 “The Chaldeans answered the king, and said, “There is not a man on earth who can tell the king’s matter; therefore no king, lord, or ruler has ever asked such things of any magician, astrologer, or Chaldean.” In other words, “King, what you are asking is unreasonable. If you told us your dream, we would be able to tell you what the dream means. But you want us to tell you the dream itself. There is no individual who could ever do that on earth.”

Perhatikan Dan 2:10 Para Kasdim itu menjawab raja: ‘Tidak ada seorang pun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Oleh karena itu tidak pernah seorang raja, bangsawan, atau penguasa meminta hal sedemikian dari seorang ahli sihir, ahli bintang, atau seorang Kasdim.’” [NKJV yang diindonesiakan] Dengan kata lain, “Apa yang Baginda minta itu tidak masuk akal. Jika Baginda memberitahu kami mimpinya, kami akan bisa memberitahu Baginda apa makna mimpi itu. Tetapi Baginda minta kami memberitahu mimpi itu sendiri. Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa berbuat itu.”

Then I want you to notice Dan 2:11. There was only one source that would be able to tell the King his dream. And what was that source, according to the magicians? Dan 2:11, “It is a difficult thing that the king requests, and there is no other who can tell it to the king except…” who? “…the gods…” and there are three key words that I want you to notice here, “…the gods whose dwelling is not with flesh.” Do you know what they are saying, they are saying, the gods that we serve like to conceal, they like to keep secrets, and only if they should choose to reveal the dream, could we know what the dream is. In other words what they are saying is “our gods conceal, they hide, they keep secrets.” Let me ask you, is that the picture that you get from the God of the Bible? Absolutely not!

Lalu saya ingin kalian memperhatikan Dan 2:11. Hanya ada satu sumber yang bisa memberitahu sang raja mimpinya. Dan menurut para ahli sihir, apakah sumber itu? Daniel 2:11,Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari…” siapa? “…dewa-dewa…” dan di sini ada tiga kata kunci yang saya mau kalian perhatikan, “… dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia." Tahukah kalian apa sebenarnya yang mereka katakan ini? Mereka berkata bahwa dewa-dewa yang kami sembah itu suka menyembunyikan, dewa-dewa itu suka menyimpan rahasia, dan hanya apabila mereka mau membuka rahasia mimpi itu, barulah kami akan tahu apa mimpi itu. Dengan kata lain, mereka berkata, “dewa-dewa kami menyembunyikan, mereka merahasiakan, mereka menyimpan rahasia.” Coba saya tanya, apakah itu gambaran yang kalian peroleh mengenai Tuhan dari Alkitab? Tentu saja tidak!

Notice Amos 3:7. You see, God is not a God who conceals, God is a God who reveals. God is not a God who keeps secrets, God is a God who reveals secrets. Notice Amos 3:7 “Surely the Lord God does nothing, unless He…” what? “…He reveals His…” what? “… His secret to His servants the prophets.” Notice Dan 2:29 which we have already read, let’s read it again. Dan 2:29 “As for you, O king, thoughts came to your mind while on your bed, about what would come to pass after this; and He who…” what? “…who reveals secrets has made known to you what will be.”

Perhatikan Amos 3:7. Kalian lihat, Tuhan bukanlah Tuhan yang menyembunyikan. Tuhan adalah Tuhan yang mengungkapkan. Tuhan bukanlah Tuhan yang menyimpan rahasia, Tuhan adalah Tuhan yang membuka rahasia. Perhatikan Amos 3:7Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat apa pun sebelum…” sebelum apa? “…sebelum Dia membuka…” apa? “…rahasia-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” [NKJV yang diindonesiakan]. Sekarang, perhatikan Dan 2:29 yang telah kita baca tadi, mari kita baca lagi. Dan 2:29, Akan halnya tuanku, O, Baginda, sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang…” apa? “…yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.”

Is there a contrast between the pagan gods and the biblical God? Absolutely. The pagan gods they have this information but they conceal it, they hide it, they don’t want to reveal it. But the God of the Bible is the God who reveals the secrets to His servants the prophets.

Apakah ada kontras antara dewa-dewa pagan dengan Tuhan Alkitab? Tentu saja. Dewa-dewa pagan memiliki informasi tetapi mereka menyembunyikannya, mereka merahasiakannya, mereka tidak mau mengungkapkannya. Tetapi Tuhan Alkitab adalah Tuhan yang mengungkapkan rahasia-rahasia kepada hamba-hambaNya para nabi.

Now do you remember the three key words “except the gods whose dwelling is not with flesh”? Can you think of another verse in the Bible that uses those three words? John 1:1 and then verse 14. What does verse 1 say? “In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.” There you have one key word. And then verse 14 says, “And the Word…” who was God, “…became…” what? There is the second key word, “…became flesh…” and then what does it say? And what? “…. and dwelt among us…” Who is the great revealer of God’s secrets? Jesus Christ, in person and so it says, “…And the Word became flesh and dwelt among us, we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full of grace and truth.”

Sekarang, apakah kalian masih ingat tiga kata kunci tadi “…dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia? Apakah kalian ingat ada ayat lain di Alkitab yang memakai ketiga kata ini? Yohanes 1:1 dan kemudian ayat 14. Apa yang dikatakan di ayat 1? Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Di sini kita sudah bertemu dengan satu kata kunci. Lalu ayat 14 berkata, Firman itu…” yang adalah Allah, “…telah menjadi…” apa? Ini kata kunci kedua, “… menjadi daging …” lalu apa katanya? Dan apa? “…dan diam di antara kita…” Siapakah pengungkap rahasia Tuhan? Yesus Kristus sendiri, maka dikatakan, Firman itu telah menjadi daging [manusia] dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai satu-satunya yang datang dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan]

Let me ask you, is the devil able to read our thoughts? No. You know how we know that? Because the devil was dying to tell the astrologers what the dream was so that he could show that the religion of Babylon was true. And yet he was not able to do it. Now, the devil, when he sees that God has unmasked his religion, he says, “Okay, what I’m going to do now, is that I am going to kill Daniel and I am going to kill his three friends.” Because the devil has always seen that these three young men are potential problems for him. Because in chapter 1, these three young men along with Daniel had been faithful to God in their eating and in their drinking. And so the devil says, “These individuals are a potential problem for me. So what I am going to do now, God unmasked my religious leaders, but now I am going to have them killed and I am going to have Daniel and his three friends killed too. And the problem is going to be solved.”

Coba saya tanya, apakah Setan bisa membaca pikiran kita? Tidak. Kalian tahu dari mana kita tahu ini? Karena Setan ingin sekali memberitahu para astrolog tentang mimpi sang raja supaya dia bisa membuktikan bahwa agama Babilon itu benar. Namun dia tidak bisa melakukannya. Nah, setelah Setan melihat bahwa Tuhan telah membuka kedok agamanya, dia berkata, “Baiklah, apa yang akan aku lakukan sekarang adalah, aku akan membunuh Daniel dan aku akan membunuh ketiga orang temannya.” Karena Setan sudah tahu bahwa ketiga anak muda ini berpotensi masalah baginya, karena di pasal 1, ketiga anak muda itu bersama dengan Daniel setia kepada Tuhan dalam hal makan dan minum mereka. Maka Setan berkata, “Ketiga orang ini berpotensi masalah bagiku. Jadi apa yang akan aku lakukan sekarang, Tuhan telah membuka kedok pemuka-pemuka agamaku, aku akan membunuh mereka, tetapi aku juga akan membunuh Daniel dan ketiga temannya. Dan masalah itu akan beres.”

Notice Dan 2:12 “For this reason the king was angry and very furious, and gave the command to destroy all the wise men of Babylon.” Verse 13, “So the decree went out, and they began killing the wise men…” and whom did they seek? “…and they sought Daniel and his companions, to…” what? “…to kill them.” But God says to the devil, “Not so quick, buddy. You intend to kill Daniel and his three friends, but you know what I am going to do? What I am going to do is that I am going to bring them into prominence in the kingdom by your attempt to kill them.” Isn’t that exactly what happened?

Perhatikan Dan 2:12Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang pintar di Babel.” Ayat 13, Maka titah dikeluarkan, dan mereka mulai membunuh orang-orang pintar…” siapa yang mereka cari? “…dan mereka mencari Daniel dan teman-temannya untuk…” diapakan? “…untuk dibunuh.” [NKJV yang diindonesiakan]. Tetapi Tuhan berkata kepada Setan, “Tunggu dulu. Kamu berniat membunuh Daniel dan ketiga temannya, tetapi tahukah kamu apa yang akan Aku lakukan? Apa yang akan Aku lakukan adalah dengan upayamu membunuh mereka Aku justru akan membawa mereka ke kedudukan yang terhormat di dalam kerajaan.” Bukankah persis seperti itu yang terjadi?

Notice at the end of the story, Dan 2:48-49, now Daniel and his three friends became famous in the kingdom. In other words, instead of being destroyed like the devil intended, God allowed them to be brought before the king so that they could occupy prominent positions in the kingdom and influence the kingdom for decades. Dan 2:48-49, “Then the king promoted Daniel and gave him many great gifts; and he made him ruler over the whole province of Babylon, and chief administrator over all the wise men of Babylon. Also Daniel petitioned the king, and he set Shadrach, Meshach, and Abed-Nego over the affairs of the province of Babylon; but Daniel sat in the gate of the king.”

Perhatikan akhir kisah ini, Daniel 2:48-49, sekarang Daniel dan ketiga temannya menjadi terkenal di kerajaan itu. Dengan kata lain, mereka bukan dihancurkan seperti yang diniatkan Setan, malah Tuhan mengizinkan mereka dibawa ke hadapan raja supaya mereka bisa menduduki posisi yang penting di dalam kerajaan itu dan mempengaruhi kerajaan itu selama puluhan tahun. Dan 2:48-49, Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang pintar di Babel. Dan atas permintaan Daniel, raja menempatkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego untuk mengurusi wilayah Babel, sedang Daniel sendiri melayani raja.” [NKJV yang diindonesiakan].

So you see what is happening here? We have a play and a counterplay. God knows what the king is thinking. He says, “Okay, I know what you are thinking. Here is a dream, so that you know what is going to happen.” And then when he wakes up, God says, “Forget the dream, because I want to unmask these sorcerers.” And so the king calls these individuals, and the religion of Babylon is unmasked, and the devil says “Oh, yeah? I’m going to kill Your men.” God says, “No, you are not. I am going to bring them to prominence in the kingdom.” There is a play and a counterplay that is taking place here between two forces, the force of good and the force of evil, between God and Satan.

Jadi apakah kalian melihat apa yang terjadi di sini? Kita melihat suatu langkah dan konter-langkah. Tuhan tahu apa yang dipikirkan sang raja. Tuhan berkata, “Baiklah, Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Ini mimpinya, supaya kamu tahu apa yang akan terjadi.” Lalu ketika raja bangun, Tuhan berkata, “Lupakan mimpi itu, karena Aku mau membuka kedok para ahli sihir.” Maka sang raja memanggil orang-orang pintar itu, dan agama Babilon terbuka kedoknya. Dan Setan berkata, “Oh yeah? Aku akan membunuh orang-orangMu.” Tuhan berkata, “Tidak, kamu tidak bisa. Aku akan menempatkan mereka di posisi yang penting di dalam kerajaan.” Jadi ada langkah, dan konter-langkah yang terjadi antara dua kekuatan, kekuatan yang baik dan kekuatan yang jahat, antara Tuhan dengan Setan.

Let me ask you, what method did God use to show Daniel the dream? He said to Daniel, “Daniel, wait until it’s night time and you can go out and look at the stars.” No. He said, “Daniel, go before the king and tell him to show you the palm of his hand.” No. He said, “Daniel, go to a medium and have the medium try to conjure up the dead.” No. How did God reveal the secret to His prophet? Notice Dan 2:17-18 “Then Daniel went to his house, and made the decision known to Hananiah, Mishael, and Azariah…” which are the Hebrew names by the way, “…his companions, that they might…” what? “…might seek mercies from the God of heaven concerning this…” what? Hah, there is that word “secret” again, “…concerning this secret, so that Daniel and his companions might not perish with the rest of the wise men of Babylon.” What method did Daniel use for God to reveal His secret concerning the future? He used prayer.

Coba saya tanya, cara apa yang dipakai Tuhan untuk menunjukkan mimpi itu kepada Daniel? Apakah Tuhan berkata kepada Daniel, “Daniel, tunggu sampai malam, lalu keluarlah dan pandanglah bintang-bintang”? Tidak. Apakah Tuhan berkata, “Daniel, pergilah kepada raja dan minta dia tunjukkan telapak tangannya kepadamu”? Tidak. Apakah Tuhan berkata, “Daniel, pergilah ke seorang dukun dan minta dukun itu memanggil orang mati”? Tidak. Bagaimana Tuhan mengungkapkan rahasia kepada nabiNya? Perhatikan Dan 2:17-18 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya…” ini adalah nama-nama Ibrani mereka, “… teman-temannya, dengan maksud supaya mereka…” apa? “…memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai…” apa? Hah, kita bertemu kata “rahasia” ini lagi, “…rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang pintar yang lain di Babel.” Cara apa yang dipakai Daniel agar Tuhan mengungkapkan rahasiaNya mengenai masa depan? Daniel memakai doa.

If we want to know what’s instore for our lives, what do we use? We don’t go visit astrologers, we don’t go to a palm reader, we don’t look at the signs of the Zodiac, we don’t go to consult the supposed spirits of the dead, we pray to God that God will reveal His secret to us.

Jika kita ingin tahu apa yang bakal terjadi di dalam hidup kita, cara apa yang kita pakai? Kita tidak pergi ke ahli bintang, kita tidak pergi ke pembaca rajah tangan, kita tidak mencarinya dari tanda-tanda Zodiak, kita tidak pergi berkonsultasi dengan apa yang dianggap sebagai arwah orang mati. Kita berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan mau mengungkapkan rahasiaNya kepada kita.

You know history is like a game of chess. Some of you have heard of this comparison before. You know, there is this chessboard, on one side of the table God is seated, and on the other side of the table Satan is seated. And the movements of the pawns on the board are the movements of history. And so God says to Satan, “Your move.” And so the Devil moves in history and then God says, “Haha, your move. My turn.” And so God moves to counteract what the Devil has done. And so history develops as a play and a counterplay. Satan trying to interrupt God’s plans and God implementing His plans.

Kalian tahu, sejarah itu mirip permainan catur. Mungkin ada dari kalian yang sudah pernah mendengar perbandingan ini. Kalian tahu, di sini ada papan catur, dan di satu sisi duduk Tuhan, dan di sisi seberang meja, duduklah Setan. Dan pergerakan pion-pion di atas papan catur adalah pergerakan dalam sejarah. Maka Tuhan berkata kepada Setan, “Giliranmu.” Dan Setan membuat gerakan dalam sejarah. Lalu Tuhan berkata, “Haha, jadi itu langkahmu. GiliranKu sekarang.” Dan Tuhan membuat gerakan untuk mengkonter apa yang telah dilakukan Setan. Jadi demikianlah sejarah terjadi dari langkah dan konter-langkah. Setan berusaha mengganggu rencana Tuhan, dan Tuhan mengimplementasikan rencanaNya.

Now, let me ask you, is the Devil playing at a disadvantage? He most certainly is. If you could play a game of chess where you already knew all of the moves the other player was going to make, how much of a chance would there be that you could lose? Absolutely none. If you knew all the moves that the other player was going to make, there is no way you could lose. See, the Devil has to guess how God is going to play. But God knows every move that the Devil is going to make, and therefore He can take measures to counteract the moves that the Devil wants to make in human history because God knows the end from the beginning.

Nah, coba saya tanya, apakah Setan pasti kalah? Tentu saja. Jika kita bermain catur di mana kita sudah tahu semua langkah yang bakal dilakukan lawan main kita, seberapa besarkah kemungkinannya kita akan kalah? Sama sekali tidak ada. Jika kita sudah tahu semua langkah yang akan dilakukan lawan main, tidak mungkin kita bisa kalah. Lihat, Setan harus menebak langkah yang Tuhan ambil. Tetapi Tuhan sudah tahu setiap langkah yang akan dibuat Setan, karena itu Tuhan bisa mengambil langkah-langkah untuk mengkonter langkah yang akan dibuat Setan, dan dengan demikian Tuhan bisa mengkonter langkah yang ingin dilakukan Setan dalam sejarah manusia, karena Tuhan mengetahui segalanya dari awal hingga akhir.

Now, let’s talk about the dream. Dan 2:31, here Daniel said to the king, “You, O king, were watching; and behold, a great image! This great image, whose splendor was excellent, stood before you; and its form was awesome.” And then you have the dream itself. Beginning with verse 32, it says, “This image’s head was of fine gold…” use your imagination. You have a hand out, that has a sequence, but use your imagination now, “This image’s head was of fine gold, its chest and arms of silver, its belly and thighs of bronze, its legs of iron, its feet partly of iron and partly of clay…”

Sekarang, marilah kita bicara mengenai mimpi itu. Dan 2:31, di sini Daniel berkata kepada raja,Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan bentuknya mengagumkan.” Lalu kita bertemu dengan mimpi itu. Dimulai dari ayat 32, dikatakanAda pun patung itu, kepalanya dari emas tua…” pakailah imajinasi kalian. Kalian sudah dibagikan dokumen tadi dan di sana tercantum urut-urutannya, tetapi sekarang pakailah imajinasi kalian. Ada pun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pahanya dari tembaga, sedang betisnya dari besi, kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.” [NKJV yang diindonesiakan]

So you have gold, silver, bronze, iron, and iron and clay. And then notice verse 34. “… You watched while a stone was cut out without hands, which struck the image on its feet of iron and clay, and broke them in pieces. Then the iron, the clay, the bronze, the silver, and the gold were crushed together, and became like chaff from the summer threshing floors; the wind carried them away so that no trace of them was found. And the stone that struck the image became a great mountain and filled the whole earth…” So we have simple important symbols in this passage.

Jadi ada emas, perak, tembaga, besi, dan besi dan tanah liat. Lalu perhatikan ayat 34. Sementara tuanku melihatnya, sebuah batu terpotong bukan oleh tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.” Jadi, di bacaan ini ada simbol-simbol penting yang sederhana.

We have a head of gold, breast and arms of silver, belly of bronze, legs of iron, feet of iron and clay, and then you have a stone that is cut out of a mountain without hands, and it comes and it strikes the image on its feet, and then the stone becomes a gigantic mountain that fills the whole earth.

Ada kepala dari emas, dada dan lengan dari perak, perut dari tembaga, betis dari besi, dan kaki dari besi dan tanah liat. Lalu ada sebuah batu yang terpotong dari sebuah gunung tapi bukan oleh tangan manusia, dan batu itu turun dan menghantam patung itu pada kakinya, lalu batu itu menjadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.

Now, there is a very important point that I need to underline, and that is, that there are no gaps in the historical flow that we find in Daniel chapter 2. Because there are some Christians that are saying, in fact many Christians are saying, that there is a gap between the legs and the feet. And that gap has lasted for 1900 years sofar. But there is no evidence in this dream that there are any parenthesis or gaps or lapses in the sequence of powers. The sequence of powers flow one right after the other without interruption.

Nah, ada suatu poin yang sangat penting yang ingin saya garisbawahi, dan itu adalah tidak ada jarak/sela dalam urutan peristiwa sejarah yang kita dapati dari Daniel pasal 2. Karena ada orang-orang Kristen yang berkata, bahkan sebenarnya banyak orang Kristen yang berkata, ada jarak kosong antara betis dan kakinya. Dan bahwa jarak tersebut sampai kini sudah berlangsung selama 1900 tahun. Tapi tidak ada bukti bahwa di dalam mimpi ini ada jarak atau jangka waktu yang kosong dalam urut-urutan kekuasaan itu. Urutan kekuasaan terjadi satu mengikuti yang lain tanpa interupsi.

Now, I want you to notice the interpretation of this dream. Because later on in the chapter we have what the dream means. Go with me to Daniel 2:37-38, now we are going to see how Daniel interpreted the dream or explained the dream. Here Daniel says, “You, O king, are a king of kings…” Why was Nebuchadnezzar such a great king? Well, because he had better weapons than anybody else, he had more powerful armies, he had more money, he was more intelligent? Absolutely not. Notice what it says, “You, O king, are a king of kings, for the God of heaven has given you a kingdom, power, strength, and glory; and wherever the children of men dwell, or the beasts of the field and the birds of the heaven, He has given them into your hand…” Why was Nebuchadnezzar king? Because it was God’s will that Nebuchadnezzar be king, God placed Nebuchadnezzar there. Who is in control of human history? God is in control of human history.

Sekarang, saya mau kalian perhatikan interpretasi dari mimpi ini. Karena nanti di dalam pasal ini kita akan berjumpa dengan makna mimpi itu. Mari bersama saya ke Dan 2:37-38, sekarang kita akan melihat bagaimana Daniel menginterpretasikan atau menjelaskan mimpi itu. Di sini Daniel berkata, Ya tuanku raja, raja segala raja…” Mengapa Nebukadnezar ini raja yang sedemikian hebat? Yah, karena dia memiliki persenjataan yang lebih baik dari orang lain, dia memiliki tentara yang lebih kuat, dia punya harta lebih banyak, dia lebih pandai? Sama sekali tidak. Perhatikan apa yang dikatakan, Ya tuanku raja, raja segala raja, karena Allah semesta langit telah memberikan kepadamu suatu kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, dan Dia telah menyerahkan ke dalam tanganmu anak-anak manusia di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara…” [NKJV yang diindonesiakan]. Mengapa Nebukadnezar bisa menjadi raja? Karena adalah kehendak Tuhan Nebukadnezar menjadi raja, Tuhan yang menempatkannya di sana. Siapa yang memegang kendali sejarah manusia? Tuhan yang mengendalikan sejarah manusia.

Now, notice the last part of this verse 38, it says, “…He has given them into your hand, and has made you ruler over them all…” and now, listen carefully, “…you are this head of gold.”

Does this prophecy clearly explain what the head of gold represents? Absolutely. What is the head of gold? The head of gold represents Nebuchadnezzar, but what was Nebuchadnezzar’s kingdom? His kingdom was Babylon. You see, in prophecy we are going to notice that king and kingdom are used interchangeably. In fact let’s go to the next verse and you are going to see it very, very clearly.

Sekarang, perhatikan bagian terakhir dari ayat 38 ini, dikatakan, “…Dia telah menyerahkan ke dalam tanganmu anak-anak manusia di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara…” dan sekarang, dengarkan baik-baik, “…tuankulah kepala yang dari emas itu.”

Apakah nubuatan ini menjelaskan dengan gamblang kepala emas itu melambangkan siapa? Tentu saja. Siapakah kepala emas itu? Kepala emas itu melambangkan Nebukadnezar, tetapi apakah kerajaan Nebukadnezar? Kerajaannya adalah Babilon. Kalian lihat, di dalam nubuatan kita akan tahu bahwa raja dan kerajaan itu dipakai secara bergantian. Sebaiknya marilah kita ke ayat berikutnya dan kalian akan melihatnya dengan amat, sangat jelas.

Daniel 2:38. It just said in verse 38, the last part of this verse, verse 38, it says, “… you are this head of gold.” But now notice, I believe it’s in verse 39, not verse 38, it says, “But after you shall arise another…” what? “…another kingdom…” So, is the head of gold the kingdom? Sure. Because it says, “…after you shall arise another kingdom…” So, Nebuchadnezzar is the king of a kingdom. The head of gold represents the kingdom of Babylon. And after the kingdom of Babylon, there was going to be what? “…another kingdom inferior to yours…” and then notice it says, “…then another, a third kingdom of…” what? “…of bronze, which shall rule over all the earth.”

Daniel 2:38. Tadi dikatakan di ayat 38, bagian akhir dari ayat ini, ayat 38, dikatakan, “… tuankulah kepala yang dari emas itu.” Tetapi sekarang perhatikan, saya rasa ini ada di ayat 39 bukan ayat 38, dikatakan,Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu…” apa? “…kerajaan lain…” Jadi apakah kepala emas itu sebuah kerajaan? Tentu saja. Karena dikatakan, “…sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain…” Maka Nebukadnezar adalah raja dari suatu kerajaan. Kepala dari emas melambangkan kerajaan Babilon. Dan setelah kerajaan Babilon, akan ada apa? “…suatu kerajaan lain yang kalah besar dari kerajaan tuanku…” lalu perhatikan apa yang dikatakannya, “…kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari…” apa? “…dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.”

So how many kingdoms sofar? We have three kingdoms. The first kingdom is what? Babylon, Nebuchadnezzar’s kingdom. The second kingdom is which kingdom? The Meads and Persians, came immediately after Babylon. They conquered them. And then after the Meads and Persians which kingdom rises? Greece. Now, listen to what I am going to say. You don’t even have to go to the history books to know that the first three kingdoms are Babylon, Meado Persia and Greece. All you have to do is study the book of Daniel. Daniel has the names of all three which means it is easy to identify kingdom number 4. You say, “Now, how is that?”

Jadi ada berapa kerajaan sampai di sini? Ada tiga kerajaan. Yang pertama kerajaan apa? Babilon, kerajaan Nebukadnezar. Kerajaan kedua adalah kerajaan apa? Medo-Persia yang datang segera setelah Babilon. Medo-Persia yang menaklukkan Babilon. Kemudian setelah Medo-Persia kerajaan mana yang muncul? Greeka. Sekarang, dengarkan apa yang akan saya katakan. Kalian tiak usah membuka buku sejarah untuk menemukan ketiga kerajaan pertama ini adalah Babilon, Medo-Persia dan Greeka. Kalian cuma perlu mempelajari kitab Daniel. Daniel mencantumkan nama ketiganya, dengan demikian berarti mudah untuk mengidentifikasi kerajaan nomor 4. Kalian berkata, “Kok bisa?”

Does the Bible tell us which kingdom conquered Babylon? Daniel chapter 5. Belshazzar was the king. And Darius the Mead came and he conquered Babylon. The troops of the Meads and Persians conquered Babylon, so we know what the second kingdom is. It is Meado-Persia.

Apakah Alkitab memberitahu kita kerajaan mana yang menaklukkan Babilon? Daniel pasal 5. Belsyazar saat itu menjadi raja. Dan Darius raja Medo datang dan dia menaklukkan Babilon. Tentara Medo-Persia menaklukkan Babilon, jadi kita tahu kerajaan kedua itu apa. Itu Medo-Persia.

And then in Daniel 8, which we are going to study later on in this seminar, after Meado-Persia, it says that the kingdom that would arise would be Greece. Greece is mentioned by name. And so in Daniel itself, even without going to the history books, you know that the first kingdom is Babylon, you know that the second kingdom is Meado-Persia, and you know that the third kingdom is what? The third kingdom is Greece. Is that clear? Babylon, Meado-Persia and Greece.

Lalu di Daniel pasal 8 yang akan kita pelajari nanti di dalam seminar ini, setelah Medo-Persia, dikatakan bahwa kerajaan berikutnya yang muncul adalah Greeka. Greeka disebutkan namanya. Maka di dalam kitab Daniel sendiri, tanpa perlu melihat ke buku sejarah, kalian tahu bahwa kerajaan pertama itu Babilon, kalian tahu kerajaan kedua adalah Medo-Persia, dan kalian tahu kerajaan ketiga itu apa? Kerajaan ketiga adalah Greeka. Apakah ini jelas? Babilon, Medo-Persia, dan Greeka.

You say, “Well, what will the fourth kingdom be?” Well, if you identify the first three that come one right after the other, without parenthesis, without any interruption, it’s easy to identify the fourth.

Which kingdom conquered the kingdom of Greece? It was Rome, the Roman empire. Let’s read Dan 2:40, it says here “And the fourth kingdom shall be as strong…” remember that word, “…shall be as strong as iron…” that word “strong” is a key word. “… inasmuch as iron breaks in pieces and shatters everything; and like iron that crushes, that kingdom will break in pieces and crush all the others.” Is that a fit description of Rome? It most certainly is. In fact, the great historian Edward Gibbon, wrote the 5 volume set calledThe Decline and Fall of the Roman Empire, and he calls Rome “the iron monarchi of Rome.” Interesting because he was not a church historian, he was a secular historian. And yet he is calling Rome, “the iron monarchi of Rome”.

Kalian berkata, “Nah, kerajaan keempat itu apa?” Nah, jika kita sudah mengidentifikasi tiga kerajaan yang pertama yang muncul berurutan satu setelah yang lain tanpa jedah, tanpa interupsi, adalah mudah untuk mengidentifikasi kerajaan keempat.

Kerajaan mana yang menaklukkan kerajaan Greeka? Roma! Kekaisaran Roma. Marilah kita baca Dan 2:40, dikatakan di sini,
Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang kuat…” ingat kata ini, “…yang kuat seperti besi…” kata “kuat” ini merupakan kata kunci, “…sebagaimana besi meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semua yang lain.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apakah ini deskripsi yang cocok untuk Roma? Betul sekali. Bahkan, sejarahwan ulung Edward Gibbon yang menulis 5 jilid berjudul

The Decline and Fall of the Roman Empire

”, menyebut Roma sebagai “kerajaan besi Romawi” Ini menarik, karena dia bukanlah sejarahwan gereja, dia adalah sejarahwan sekuler. Namun dia menyebut Roma sebagai “kerajaan besi Romawi.”

So very clearly, the first four kingdoms are Babylon, Meado-Persia, Greece and the Roman empire. But now I want you to notice what we come to in the feet. This is what I want to dwell on most, in our seminar today.

Dan 2:41 “Whereas you saw the feet and toes, partly of potter’s clay and partly of iron, the kingdom…” that is this 4th kingdom, “…shall be…” what? “…divided; yet the strength…” you have the word “strong”, you remember the word “strong” with regards to the 4th kingdom? Now it says here, “…the strength of the…” what? “…of the iron shall be in it, just as you saw the iron mixed with ceramic clay.” Verse 42, “And as the toes of the feet were partly of iron and partly of clay, so the kingdom shall be partly strong…” which is the strong part, by the way? Is it the iron part or the clay part? It’s the iron part that’s strong.

And so, it says in verse 42, “And as the toes of the feet were partly of iron and partly of clay, so the kingdom shall be partly strong…” which is the iron part, “…and partly…” what? “…fragile…” What is the fragile part? It is the clay part.

Jadi jelas sekali, empat kerajaan yang pertama adalah Babilon, Medo-Persia, Greeka dan kekaisaran Roma. Tetapi sekarang saya ingin kalian perhatikan apa yang akan kita jumpai di kakinya. Ini adalah topik yang ingin saya paling tekankan dalam seminar kita hari ini.

Dan 2:41
Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu…” yaitu kerajaan yang keempat tersebut, “…akan…” bagaimana? “…terbagi; namun kekuatan…” kita bertemu dengan kata “kuat” di sini, kalian ingat kata “kuat” sehubungan dengan kerajaan ke-4? Sekarang, dikatakan di sini, “…kekuatan dari…” apa? “…dari besi tetap ada di dalamnya, sama seperti yang tuanku lihat bahwa besi itu sudah tercampur dengan tanah liat tukang periuk.”

Ayat 42 Dan sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, maka kerajaan itu akan sebagian kuat…” jadi bagian mana yang kuat, coba? Bagian yang besi atau yang tanah liat? Bagian yang besilah yang kuat.

Maka dikatakan di ayat 42, Dan sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, maka kerajaan itu akan sebagian kuat…” yaitu bagian besinya, “…dan sebagian…” apa? “…rapuh.” [NKJV yang diindonesiakan]. Yang rapuh bagian yang mana? Bagian tanah liatnya.

Now let’s take a look at these verses. Very important verses. How many toes do two normal feet have? And the reason I used the word “normal” it’s because I have asked the question, “how many toes do two feet have?” So people said, “Well, it all depends, some people had a toe amputated or not.” And so I say, “How many toes do two normal feet have?” They have ten what? Ten toes. Which means that the fourth kingdom was going to be what? The fourth kingdom was going to be divided into 10 kingdoms. You say, “How do we know that?”

Sekarang marilah kita lihat ayat-ayat ini. Ayat-ayat yang sangat penting. Dua kaki yang normal punya berapa jari? Dan alasannya mengapa saya memakai kata “normal” adalah karena saya pernah bertanya, “Dua kaki punya berapa jari?” Dan orang-orang menjawab, “Ya, tergantung, ada orang yang jarinya diamputasi.” Maka saya katakan sekarang, “Dua kaki yang normal punya berapa jari?” Mereka punya sepuluh apa? Sepuluh jari. Berarti, kerajaan yang keempat akan apa? Kerajaan keempat akan terbagi menjadi 10 kerajaan. Kalian berkata, “Dari mana kita tahu itu?”

It’s very simple, is there iron in the feet? Was there iron in the legs? What did the iron in the legs represent? The Roman empire. What does the iron in the feet then represent? It must represent the fact that the Roman empire what? Continues, but it continues how? In a divided state, it’s divided into 10 nations. Are you with me now? It is going to be divided into 10 nations. In other words, this 4th kingdom is going to fall apart. It is still going to be Rome because you have iron in the feet, but it was going to be a divided Rome.

Sangat sederhana. Apakah di kaki ada unsur besinya? Apakah ada besi di betisnya? Besi di betis itu melambangkan apa? Kekaisaran Roma. Kalau begitu, besi di bagian kaki melambangkan apa? Pasti ini melambangkan faktanya bahwa kekaisaran Roma bagaimana? Tetap berlanjut. Tetapi bagaimana kondisi berlanjutnya? Dalam kondisi terbagi, dia terbagi menjadi 10 bangsa. Apakah kalian bisa mengikuti saya? Kekaisaran Roma akan terbagi menjadi 10 bangsa. Dengan kata lain, kerajaan ke-4 ini akan pecah. Dia masih tetap Roma karena di bagian kaki masih ada besinya, namun dia akan menjadi Roma yang terpecah-belah.

But then I want you to notice that to the iron in the feet is added another strange element. What is added to it? A special kind of clay. Potter’s clay.

Question: what existed before, the iron or the clay? The iron existed before. So then the iron continues in the feet and then what is added to the iron? Afterwards the clay is added to the iron.

Tetapi saya mau kalian perhatikan kepada besi di kaki itu, ditambahkan suatu unsur asing yang lain. Apa yang ditambahkan kepadanya? Sejenis tanah liat yang khusus. Tanah liat tembikar.

Pertanyaan: yang mana lebih dulu ada, besinya atau tanah liatnya? Besinya lebih dulu ada. Maka besi itu berlanjut ke kaki lalu apa yang ditambahkan kepada besi ini? Kemudian tanah liat ditambahkan kepada besi.


Now let me ask you this, is this a different kind of Rome in the feet? Yes it is. Because first of all it is a Rome that is divided into many what? Into many nations. But secondly it is an amalgamated Rome. Do you understand what the word “amalgamate” means? It is a Rome that is a mixture not only of the iron, it’s not political Rome alone anymore, there is another element that is mixed, or blended, or amalgamated with it.

Sekarang, saya mau tanya, apakah di bagian kaki ini adalah Roma yang berbeda? Ya. Karena, faktor pertama ini adalah Roma yang terpecah-belah menjadi banyak apa? Banyak bangsa. Tetapi faktor kedua, ini adalah Roma campuran. Apakah kalian mengerti arti kata “amalgam”? Ini adalah Roma yang sudah campuran, bukan hanya dari unsur besinya ~ jadi dia bukan hanya Roma secara politik sendirian, tetapi ada unsur lain yang dicampurkan, atau digabungkan, atau disatukan dengannya.

Now, let me ask you, is this a legitimate or illegitimate union? It’s illegitimate. Who in his right mind would actually join iron and clay? They are two totally different elements, aren’t they? Totally different. There is no way that you can amalgamate them or mix them and have the result be strong. The clay is good as clay, and the iron is good as iron, the problem is when you what? Is when you put them together or you mix them.

Nah, sekarang saya mau tanya, apakah ini suatu penggabungan yang sah atau tidak sah? Tidak sah. Mana ada orang waras yang benar-benar akan menggabungkan besi dan tanah liat? Keduanya adalah unsur yang sama sekali berbeda, bukan? Sama sekali berbeda. Tidak mungkin orang bisa menggabungkan keduanya atau mencampurkan mereka dan mendapatkan hasil campuran yang kuat. Tanah liat itu sendiri, bagus sebagai tanah liat. Dan besi itu sendiri, baik sebagai besi. Kapan muncul masalah? Bila kita gabungkan atau mencampurkan keduanya.

Now, are we dealing with symbols in Daniel chapter 2? Is the gold a symbol? Is the silver a symbol? Is the bronze a symbol? Is the iron a symbol? Is the stone a symbol? Is the mountain a symbol? But the potter’s clay that is not a symbol? It would also have to be what? It would also have to represent or symbolized something. Because Rome is going to be divided, it’s going to be a different kind of Rome, it’s going to be an amalgamated Rome, so we need to know what the clay represents because we already know that the iron represents the political power of the Roman empire. The Roman empire will continue as a political entity divided, but there will be clay added to it. So we need to know what the Bible means by potter’s clay.

Sekarang, apakah di Daniel pasal 2 kita berbicara tentang simbol? Apakah emas itu simbol? Apakah perak itu simbol? Apakah tembaga itu simbol? Apakah besi itu simbol? Apakah batu itu simbol? Apakah gunung itu simbol? Tetapi tanah liat tembikar itu bukan simbol? Ini juga harus apa? Ini juga harus melambangkan atau menyimbolkan sesuatu. Karena Roma akan terbagi, Roma ini akan menjadi Roma yang berbeda. Dia akan menjadi Roma campuran. Karena itu kita perlu mengetahui tanah liat itu menyimbolkan apa, karena kita sudah tahu besi melambangkan kuasa politik kekaisaran Roma. Kekaisaran Roma akan berlanjut sebagai suatu unsur politik yang terbagi, tetapi kepadanya akan ditambahkan tanah liat. Maka kita harus tahu apa yang dimaksud oleh Alkitab dengan tanah liat tembikar.

Now, let’s examine some passages of Scripture that explain what the potter’s clay is. Go with me to Jeremiah 18:1-6, listen carefully “The word which came to Jeremiah from the Lord, saying: ‘Arise and go down to the potter’s house, and there I will cause you to hear My words.’ Then I went down to the potter’s house, and there he was, making something at the wheel. And the vessel that he made of…” what? “…clay…” what kind of clay? Potter’s clay, yes, “…was marred in the hand of the potter…” so what did the potter do? “…so he made it again into…” what? “…into another vessel, as it seemed good to the potter to make…”

Nah, mari kita periksa beberapa bacaan dari Alkitab yang menjelaskan apa tanah liat tembikar ini. Mari bersama saya ke Yeremia 18:1-6, dengarkan baik-baik,Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: ‘Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu.’ Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan ia sedang membuat sesuatu dengan roda pemutar. Dan bejana yang dibuatnya dari…” apa? “…tanah liat…” tanah liat jenis apa? Tanah liat tembikar, ya, “…rusak di tangannya, maka…” apa yang dilakukan si tukang periuk? “…maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi…” apa? “…menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya untuk dibuat…” [NKJV yang diindonesiakan]

Now what is represented by the fact that this vessel was made from potter’s clay by the potter, it broke and then the potter made it all over again as a new vessel? The fact is, that Jeremiah is here describing the Babylonian captivity. And if you want a text that proves that, Jeremiah 19:11 which we don’t have time to read, uses the same terminology of the potter to refer to the captivity of Israel when they were taken by Nebuchadnezzar. In other words God formed Israel at Mt. Sinai, as His people, but because of the apostasy they broke, and God after 70 years what did He do? He restored Israel once again to their land. Are you with me? So He made the vessel what? Again.

Sekarang, apa yang dilambangkan oleh kisah bejana yang dibuat dari tanah liat tembikar oleh tukang periuk itu, yang pecah, dan kemudian si tukang periuk membuatnya lagi dari awal menjadi bejana yang baru? Faktanya adalah, di sini Yeremia sedang menggambarkan tentang penawanan [orang Israel] di Babilon. Dan jika kalian ingin tahu ayat yang membuktikan hal itu, adalah Yeremia 19:11, yang tidak akan kita baca karena kita tidak punya cukup waktu, tetapi di sana dipakai terminologi yang sama tentang tukang periuk, dan itu merujuk ke penawanan Israel ketika mereka dibawa oleh Nebukadnezar. Dengan kata lain, Tuhan telah menjadikan bangsa Israel sebagai umatNya di G. Sinai, tetapi karena kemurtadan mereka, mereka “pecah”, dan setelah lewat 70 tahun penawanan, apa yang dilakukan oleh Tuhan? Tuhan mengembalikan Israel ke tanah mereka lagi. Mengertikah kalian? Jadi Tuhan membuat bejana itu apa? Membuatnya baru lagi.

Now, we don’t have to guess at this because notice the explanation is given there in Jeremiah 18:5, “Then the word of the Lord came to me, saying: ‘O house of Israel, can I not do with you as this potter?’ says the Lord. ‘Look, as the clay is in the potter’s hand, so are you in My hand, O house of Israel!’” What does the potter’s clay represent? It represents God’s people. God’s Old Testament church. In other words it represents a religious institution, God’s Old Testament church, Israel.

Nah, kita tidak perlu menebak karena perhatikan, penjelasannya diberikan di sini di Yeremia 18:5. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: ‘Masakan Aku tidak boleh berbuat kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!’, demikianlah firman TUHAN. ‘Lihatlah, seperti tanah liat ada di tangan tukang periuk, demikianlah kamu ada di tangan-Ku, hai kaum Israel!’” [NKJV yang diindonesiakan]. Apa yang dilambangkan oleh tanah liat tembikar ini? Dia melambangkan umat Tuhan, gereja Tuhan di Perjanjian Lama. Dengan kata lain, dia melambangkan suatu lembaga kerohanian, gereja Tuhan di masa Perjanjian Lama, Israel.

Now, let’s go to Genesis 2:7. You are not going to see the connection immediately with this, but you are going to see it in a few moments. Genesis 2:7, speaking about the creation of man and notice what it says, “And the Lord God…” what’s the next word? “…formed…” what was God? God was the what? The potter. I am going to prove it to you. “…and the Lord God formed man of the dust of the ground…” how many of you have ever tried to form anything out of dust? You can’t. But see this was wet dust, this was really potter’s clay. We are going to read another text in a moment. So it says, “…and the Lord God formed man of the dust of the ground…” what faculty of man was made out of dust? His physical body, right? His body.

Nah, marilah kita ke Kejadian 2:7. Kalian tidak akan langsung melihat hubungannya dengan ini, tetapi nanti kalian akan melihatnya. Kejadian 2:7 berbicara mengenai penciptaan manusia, dan perhatikan apa katanya, ketika itulah TUHAN Allah…” apa kata berikutnya? “…membentuk…” Jadi Tuhan itu apa? Tuhan itu adalah apanya? Tukang periuknya atau penjunan. Saya akan buktikan ini kepada kalian, “…TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah…” Ada berapa orang dari antara kalian yang sudah pernah mencoba membentuk apa pun dari debu tanah? Tidak bisa, kan? Tetapi, pahamilah, ini adalah debu tanah yang basah, jadi sebenarnya ini adalah tanah liat tembikar. Nanti kita akan membaca ayat yang lain. Jadi dikatakan, “…TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah…” Bagian mana dari manusia yang terbuat dari debu tanah? Tubuh fisiknya, benar? Tubuhnya.

Did that body have all of its different members, arms, legs, heart, lungs, stomach, fingers, nose, mouth, all of the different member parts? Absolutely. It was a perfect body with all of its members. But it was a lifeless body. Notice I did not say it was a dead body. It was a lifeless body, what was lacking? The breath of God or the Spirit of Life. And so it continues saying, “…and breathed into his nostrils the breath of life; and man became a…” what? “…a living being.” Did every member now start functioning? Did the heart start beating? Did the lungs start breathing? Did the stomach start digesting, once Adam and Eve started eating? Of course. Did their fingers start moving? Did they start walking? Yes, now, that the body was altogether as one, with many members, and the Spirit entered the body, now all of the members function in perfect unity.

Apakah tubuh itu memiliki semua anggotanya, lengan, kaki, jantung, paru-paru, perut, jari, hidung, mulut, semua bagiannya yang berbeda? Tentu saja. Itu adalah tubuh yang sempurna lengkap dengan semua bagiannya. Tetapi itu adalah tubuh yang tidak bernyawa. Perhatikan, saya tidak mengatakan itu tubuh yang mati (= mayat). Itu tubuh yang tidak bernyawa. Apa yang kurang? Napas Tuhan, atau Roh Kehidupan. Maka, selanjutnya dikatakan, “…dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi…” apa? “…makhluk yang hidup.” Sekarang apakah setiap anggota tubuh mulai berfungsi? Apakah jantung mulai berdetak? Apakah paru-paru mulai bernapas? Apakah perut mulai mencerna begitu Adam dan Hawa mulai makan? Tentu saja. Apakah jari-jari mereka mulai bergerak? Apakah mereka mulai berjalan? Ya, begitu tubuh sudah menyatu dengan banyak anggotanya, dan Roh masuk ke dalam tubuh, semua anggotanya berfungsi dalam kesatuan yang sempurna.

Now, notice Isaiah 64:8, here is where the Bible tells us that God when He created man, He created like a potter. It says there ~ you might want to write it down, this is not on your list ~ Isaiah 54:9 uses the same terminology. It says in Isaiah 64:8 “But now, O Lord, You are…” what? “…our Father; We are the…? We are the clay, and You our potter; and all we are the work of Your hand.” So what did God formed man of? What kind of clay? Potter’s clay, right? And then what did He do? He breathed into man’s nostril the breath of life, and now man became a living soul and every member of his body started what? Functioning. Now this is talking about the literal creation of man. But this literal creation of man has a symbolic meaning as well. You say, “What you mean by symbolic value?” Because in Daniel chapter 2 we are not dealing with the literal, we are dealing with the what? We are dealing with symbols.

Sekarang, perhatikan Yesaya 64:8, di sinilah Alkitab memberitahu kita bahwa ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya seperti seorang tukang periuk. Dikatakan di sana ~ mungkin kalian perlu mencatatnya karena ayat ini tidak ada di dalam kertas kalian ~ Yesaya 54:9 memakai terminologi yang sama. Dikatakan di Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah…” apa? “…Bapa kami! Kamilah…? Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.” Jadi Tuhan membentuk manusia dari apa? Tanah liat jenis apa? Tanah liat tembikar, benar? Lalu apa yang dilakukan Tuhan? Dia meniup ke lubang hidung manusia, napas hidup, dan sekarang manusia menjadi makhluk yang hidup dan setiap anggota tubuhnya mulai apa? Mulai berfungsi. Nah, ini berbicara mengenai penciptaan manusia secara harafiah. Tetapi penciptaan secara harafiah ini memiliki makna simbolis juga. Kalian berkata, “Apa maksudnya nilai simbolis?” Karena di Daniel pasal 2 kita tidak berbicara mengenai yang harafiah, kita berbicara mengenai yang bagaimana? Kita berbicara mengenai simbol.

Now, let me ask you what is the body of Christ, symbolically speaking or spiritually speaking? The body of Christ is the church. Notice Colossians 1:18, speaking about Jesus it says, “And He is the…” what? “…the head of the body, the church, who is the beginning, the firstborn from the dead, that in all things He may have the preeminence.” So what is the body of Christ? The body of Christ is the church. Who created the church? Jesus said, “Upon this Rock, I will build My church” [Mat 16:18]

Sekarang, coba saya tanya, apa itu tubuh Kristus berbicara secara simbolis atau secara spiritual? Tubuh Kristus adalah gereja. Perhatikan Kolose 1:18, berbicara mengenai Yesus, dikatakan,Ialah…” apa? “…kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.” Jadi, tubuh Kristus itu apa? Tubuh Kristus adalah gereja. Siapa yang menciptakan gereja? Yesus berkata, di atas Batu Karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku.” [Mat 16:18]

So who was it that created the body? Jesus created the church. He created the body. In what condition was that body before the Day of Pentecost? Did they all come together? They Bible says they were all of one what? One accord. But what was still lacking? What didn’t the body have yet? The body did not have the breath. So what happened at the day of Pentecost? Acts 2:2-4, it says “And suddenly there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind, and it filled the whole house where they were sitting. Then there appeared to them divided tongues, as of fire, and one sat upon each of them. And they were all…” what? “…filled with the Holy Spirit and began to speak with other tongues, as the Spirit gave them utterance.” By the way they now only spoke in tongues. All of the gifts of the Spirit now came alive in the church. Are you catching the picture?

Jadi, siapakah yang menciptakan tubuh? Yesus menciptakan gereja. Dia menciptakan tubuh. Bagaimana kondisi tubuh ini sebelum hari Pentakosta? Apakah mereka semuanya menyatu? Alkitab berkata, mereka satu apa? Satu hati [Kis 1:14]. Tetapi apa yang masih kurang? Apa yang masih belum dimiliki oleh tubuh itu? Tubuh itu belum memiliki napas. Jadi apa yang terjadi pada hari Pentakosta? Kisah 2:2-4 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka…” bagaimana? “… penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” Ketahuilah, sekarang mereka hanya berbicara dengan bahasa lidah. Semua pemberian dari Roh Kudus sekarang menjadi hidup di dalam gereja. Apakah kalian bisa menangkap gambarannya?

Now we are dealing with symbols. In Genesis 2:7 you have the literal creation of literal man. But that represents, that’s representing, it’s symbolic of the church of Jesus Christ which He created out of potter’s clay so to speak, and then He gave it what? The Holy Spirit, the breath of life.

Let me ask you, did the body now start functioning? Did every member of the body start fulfilling its function? Yes. And you know what? I am not inventing this illustration. It’s the apostle’s illustration. Notice 1 Corinthians 12:12-13, very clear, 1 Corinthians 12:12-13, “ For as the body is one and has many members, but all the members of that…” what? “…one body, being many, are one body, so also is Christ. For by one Spirit we were all baptized into…” what? “…one body—whether Jews or Greeks, whether slaves or free—and have all been made to drink into one Spirit.”

Sekarang kita berbicara tentang simbol. Di Kejadian 2:7 kita dapati penciptaan manusia secara harafiah. Tetapi itu melambangkan, itu mewakili, itu adalah simbol dari gereja Yesus Kristus, yang Dia ciptakan katakanlah dari tanah liat tembikar, lalu Dia memberinya apa? Roh Kudus, napas hidup.

Coba saya tanya, apakah tubuh itu sekarang mulai berfungsi? Apakah semua anggota tubuh mulai melakukan fungsinya? Ya. Dan tahukah kalian apa? Ilustrasi ini bukan karangan saya. Ini adalah ilustrasi seorang rasul. Perhatikan 1 Korintus 12:12-13, sangat jelas, 1 Kor 12:12-13,
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekali pun banyak, merupakan…” apa? “…satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi…” apa? “…satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”

Question then, what does the potter’s clay represent? We noticed in Jeremiah that the potter’s clay represents what? God’s people, Israel. What does the body represent in the New Testament, what does the potter’s clay represent in the New Testament? It represents the body of Jesus Christ in the New Testament which is His what? His church. So what does the potter’s clay represent? It represents the church. Are you with me?

Pertanyaannya sekarang, tanah liat tembikar itu melambangkan apa? Kita sudah melihat di Yeremia bahwa tanah liat tembikar melambangkan apa? Umat Allah, Israel. Di dalam Perjanjian Baru, tubuh itu melambangkan apa? Apa yang dilambangkan oleh tanah liat tembikar di dalam Perjanjian Baru? Di dalam Perjanjian Baru itu melambangkan tubuh Yesus Kristus, yang adalah apaNya? GerejaNya. Jadi tanah liat tembikar itu melambangkan apa? Itu melambangkan gereja. Apakah kalian bisa mengikuti?

Now, there is one other illustration, where you can see that the potter’s clay represents the church. You remember that vision that Ezekiel had of the valley of the dry bones? And there were body parts strewn all over the valley? And then God called upon all the parts of the bodies to come together through Ezekiel. And then what did God give those bodies? He gave those bodies what? The breath of life, His Spirit, and they stood up. What is represented by all the parts of the bodies coming together and the Spirit coming into the bodies? Ezekiel 37 makes it very clear.

Sekarang, ada ilustrasi yang lain, di mana kita bisa melihat bahwa tanah liat tembikar itu melambangkan gereja. Ingatkah kalian penglihatan Yehezkiel tentang lembah yang berisi tulang-tulang kering? Dan ada banyak potongan tubuh yang berserakan di lembah itu? Lalu Tuhan memanggil semua potongan tubuh itu agar menjadi satu lewat Yehezkiel. Lalu apa yang diberikan Tuhan kepada tubuh-tubuh itu? Tuhan memberikan apa? Napas hidup, RohNya, dan tubuh-tubuh itu tegak berdiri. Apa yang dilambangkan oleh semua bagian tubuh yang menjadi satu dan masuknya Roh ke dalam tubuh-tubuh itu? Yehezkiel 37 membuatnya sangat jelas.

Notice Ezekiel 37:10-11, “So I prophesied as He commanded me, and breath came into them…” and that is the body, “…and they lived, and stood upon their feet, an exceedingly great army. Then He said to me, ‘Son of man, these bones are the whole house of Israel…” Are you catching the picture? “…are the whole house of Israel. They indeed say, ‘Our bones are dry, our hope is lost, and we ourselves are cut off!” So, the potter’s clay represents the church.

Perhatikan Yehezkiel 37:10-11, Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk ke dalam mereka…” yaitu ke tubuhnya, “… sehingga mereka hidup kembali. Mereka berdiri di atas kaki mereka, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: ‘Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel…” Apakah kalian bisa menangkap gambarnya? “…adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: ‘Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, dan kami sudah disingkirkan.’” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi, tanah liat tembikar itu melambangkan gereja.

So what was going to happen during the period of the feet in the image, when the Roman empire was divided? There was going to be a union of what? Of church and state. Are you following me? In other words, during the period of the feet, you are not only going to have an empire, it was going to be an empire that united church and state. Remember this because we are going to come back there tomorrow when we study Daniel chapter 7.

Jadi apa yang akan terjadi selama periode kaki patung itu ketika kekaisaran Roma menjadi terbagi? Akan ada suatu penggabungan apa? Penggabungan antara Gereja dengan Negara. Apakah kalian bisa mengikuti saya? Dengan kata lain, selama periode kaki itu, tidak hanya akan ada satu kekaisaran, melainkan akan ada kekaisaran yang menggabungkan gereja dengan Negara. Ingatlah ini karena besok kita akan kembali ke sini pada waktu kita mempelajari Daniel pasal 7.

Now listen, Revelation 17 presents the same idea but with different symbols. Go with me to Revelation 17, and this is speaking about the end time. Revelation 17:1-2, different symbols, same meaning, union of church and state. It says here, “Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great harlot…” what does a woman represent in prophecy? It represents a church. If it is a pure woman what kind of church are we talking about? A pure church. We have talked about the woman in Revelation 12, remember? It represents God’s faithful church. Now, if it is a harlot woman, what kind of church are we talking about? We are talking about a church that is apostate. Now, how did she become a harlot?

Sekarang dengarkan. Wahyu pasal 17 mengungkapkan gambaran yang sama namun dengan simbol yang berbeda. Marilah kita ke Wahyu pasal 17, dan ini berbicara mengenai akhir zaman. Wahyu 17:1-2, simbol-simbol yang berbeda, makna yang sama, penggabungan antara gereja dengan Negara. Dikatakan di sana, Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan [= vonis] atas pelacur besar…” di dalam nubuatan perempuan itu melambangkan apa? Melambangkan gereja. Jika perempuan itu suci, kita berbicara tentang gereja yang bagaimana? Gereja yang murni. Kita sudah pernah membahas tentang perempuan di Wahyu pasal 12, ingat? Dia melambangkan gereja Tuhan yang setia. Sekarang, jika perempuan itu seorang pelacur, gereja macam apa yang kita bicarakan? Kita berbicara tentang gereja yang murtad. Sekarang, bagaimana perempuan ini sampai menjadi pelacur?

How did the church become a harlot? How did she become a fornicating woman? Let’s continue reading. It says, “…Come, I will show you the judgment of the great harlot who sits on many waters…” and now comes the explanation about how the church became a harlot, “…with whom…” what? “…the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her fornication.” How did she become an adulterous harlot? Because she committed fornication with whom? With the kings of the earth. Is this a union of church and state? It most certainly is. A union of church and state.

Bagaimana gereja itu sampai menjadi pelacur? Bagaimana dia menjadi perempuan pezinah? Mari kita teruskan membaca. Dikatakan, “…‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan[vonis] atas pelacur besar yang duduk di tempat yang banyak airnya…” dan sekarang muncullah penjelasan mengenai gereja yang menjadi pelacur. “…Dengan dia…” siapa? “…raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." Bagaimana dia sampai menjadi pelacur pezinah? Karena dia berzinah dengan siapa? Dengan raja-raja di bumi. Apakah ini bukan penggabungan antara gereja dengan Negara? Tentu saja. Penggabungan antara Gereja dengan Negara.

Does a church have a right to exist as church? Yes. Does the state has its function as state? Absolutely. Where does the problem come in? The problem comes in when the union is illegitimate. Because the church is supposed to be married only to whom? To Jesus Christ. Jesus is the husband and the church is His bride. So what happens when the church starts trying to get the kings of the earth to do what Jesus Christ should be doing? The church becomes adulterous. The church becomes a harlot. Is that exactly what happened when the Roman empire fell apart? Did a church arise that used the political power of Rome to persecute those who were not in harmony with the church? Yes or no? Absolutely. It can be proven from history.

Apakah sebuah gereja berhak hadir sebagai gereja? Ya. Apakah Negara punya fungsi sebagai Negara? Tentu saja. Di mana masalahnya kalau begitu? Masalahnya muncul bilamana ada penggabungan yang tidak sah. Karena gereja itu seharusnya hanya menikah dengan siapa? Dengan Yesus Kristus. Yesus adalah sang suami, dan gereja adalah pengantin perempuanNya. Jadi apa yang terjadi jika gereja mulai mengajak raja-raja di bumi untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Yesus Kristus? Gereja berzinah. Gereja menjadi pelacur. Bukankah persis ini yang terjadi ketika kekaisaran Roma pecah? Apakah ada gereja yang muncul, yang memakai kekuasaan politis Roma untuk menganiaya mereka yang tidak sejalan dengan gereja? Ya atau tidak? Tentu saja. Ini bisa dibuktikan dari sejarah.

Now you knew I wasn’t going to end this whole presentation without reading from Ellen White, hehehe. The little old lady knew this all the time. And she didn’t go through all the biblical study we have gone through. See, you can go to the internet and you can find all kinds of trash about Ellen White. Don’t even bother to read them. They are the same old rehashed arguments that come out all the time. Nit picking little thing here and little thing there. Listen, in Scripture you also have little things that appear to be discrepancies. For example, one gospel says that there was one demon that possessed man, and another that says there were two. You say, “Oh, you can’t trust the Bible because one says one, and the other says two.” Listen, if you are going to let that shake your faith, then you are never going to come to believe. The fact is little details like this makes no difference. It’s the big picture. And the more I read Ellen White, and I see how she is in harmony with Scripture, I marvel. Not because she is another Bible, not because she can take the place of the Bible. Not because she knows more than the Bible, not because she brings in more doctrines that are not in the Bible, but because she explains, and amplifies and simplifies what is in the Bible.

Nah, pasti kalian tahu saya tidak akan mengakhiri seluruh presentasi ini tanpa membaca dari Ellen White, hehehe. Nyonya tua ini sudah mengetahuinya sejak awal. Dan dia tidak pernah mengikuti pelajaran Alkitab seperti yang kita pelajari sekarang. Kalian bisa membuka internet dan kalian akan menemukan banyak tulisan sampah tentang Ellen White. Semua itu tidak usah dibaca. Semua itu adalah perdebatan usang yang muncul kembali berulang-ulang. Mengritik di sana-sini tentang hal-hal kecil. Dengarkan, di dalam Alkitab juga ada hal-hal kecil yang tampaknya seperti perbedaan. Misalnya, di dalam salah satu injil tertulis satu iblis yang merasuki orang, dan di injil yang lain tertulis dua. Kalian berkata, “Oh, kita tidak bisa mempercayai Alkitab karena yang satu bilang satu, yang lain bilang dua.” Dengarkan, jika kalian akan membiarkan hal itu menggoncang iman kalian, maka kalian tidak pernah akan percaya. Faktanya adalah, detail-detail kecil seperti itu tidak ada artinya. Gambaran utuhnya yang penting. Dan semakin saya membaca dari tulisan Ellen White, dan semakin saya melihat betapa serasinya dia dengan Alkitab, saya kagum. Bukan karena dia adalah Alkitab lain, bukan karena dia menggantikan tempat Alkitab, bukan karena dia tahu lebih banyak daripada Alkitab, bukan karena dia membawa lebih banyak doktrin yang tidak terdapat di dalam Alkitab, tetapi karena dia menjelaskan, menerangkan dan menyederhanakan apa yang tertulis di Alkitab.

Now, listen to this statement, it is on “The 7th Day Adventist Bible Commentary” Vol. 4 page 1168. She said this: “We have come to a time when God’s sacred work is represented by the feet of the image…” she says we are now in that time, “…in which the iron was mixed with the miry clay…” And then she says this, “…God has a people, a chosen people, whose discernment must be sanctified, who must not become unholy, by laying upon the foundation wood, hay, and stubble. Every soul who is loyal to the commandments of God will see that the distinguishing feature of our faith is the 7th Day Sabbath…”

Sekarang dengarkan pernyataan ini, yang terdapat di
“7th Day Adventist Bible Commentary Jilid 4 hal 1168. Dia berkata demikian, “Kita telah tiba pada periode ketika pekerjaan Tuhan yang kudus dilambangkan oleh kaki patung itu…” dia berkata kita sekarang ada pada periode itu, “…di mana besi bercampur dengan tanah liat…” Lalu dia berkata begini, “…Tuhan memiliki umatNya, suatu umat yang terpilih, yang pemahamannya harus dikuduskan, yang tidak boleh menjadi najis dengan mendasarkan pada kayu, jerami dan tunggul. Setiap jiwa yang setia kepada perintah-perintah Tuhan, akan paham bahwa tanda yang membedakan iman kita adalah Sabat Hari Ketujuh…”


And then she says this, “…If the Government would honor the Sabbath…” and when she says “honor the Sabbath” it doesn’t mean that they legislate to make the Sabbath a day of rest. It means that they respect the people of God’s right to keep the Sabbath and guarantee that right, like in the first Amendment to the Constitution. She says, “…If the Government would honor the Sabbath as God has commanded, it would stand in the strength of God and in defense of the faith once delivered to the saints. But statesmen will uphold the spurious sabbath and will mingle their religious faith with the observance of this child of the papacy, placing it above the Sabbath which the Lord has sanctified and blessed, setting it apart for man to keep it holy, as a sign between Him and His people to a thousand generations…”

Lalu dia berkata ini,
“…Jika pemerintah bersedia menghormati hari Sabat…” dan ketika dia berkata “menghormati hari Sabat” dia tidak bermaksud pemerintah mengeluarkan peraturan untuk meresmikan Sabat sebagai hari perhentian. Maksudnya adalah agar pemerintah menghormati hak umat Allah untuk memelihara hari Sabat dan menjamin hak tersebut, seperti Amandemen Pertama kepada UUD. Dia berkata, “…Jika pemerintah bersedia menghormati hari Sabat sebagaimana diperintahkan Tuhan, maka pemerintah ini akan berdiri mantap dengan kekuatan Tuhan dan sebagai pembela iman yang pernah dimiliki oleh para orang kudus. Tetapi pejabat-pejabat pemerintah akan menegakkan sabat yang palsu dan akan mencampur iman mereka dengan memelihara hasil karya Kepausan itu, dan menempatkannya di atas Sabbat yang telah dikuduskan dan diberkati Tuhan, yang telah disendirikan bagi manusia agar dipelihara kekudusannya, sebagai tanda antara Tuhan dengan umatNya hingga seribu keturunan…”

Now comes the key portion of the statement: “…The mingling of churchcraft and statecraft is represented by the iron and the clay. This union is weakening all the power of the churches. This investing the church with the power of the state will bring evil results. Men have almost passed the point of God’s forebearance. They have invested their strength in politics, and have united with the papacy… But the time will come when God will punish those who have made void His law, and their evil work will recoil upon themselves.”(MS 63, 1899)

Isn’t that a remarkable statement? It’s an amazing statement in the light of what we have studied in Scripture.

Sekarang kita tiba pada bagian kunci dari pernyataannya: “… Pencampuran antara kekuatan gereja dengan kekuatan Negara dilambangkan oleh besi dan tanah liat. Penyatuan ini melemahkan kuasa gereja. Dengan memberikan wewenang Negara kepada gereja, akan menimbulkan hasil yang jahat. Manusia sudah hampir melampaui kesabaran Tuhan. Gereja telah menanamkan kekuatan mereka dalam politik, dan bergabung dengan Kepausan… Tetapi akan tiba waktunya ketika Tuhan akan menghukum semua yang telah mengabaikan HukumNya, dan perbuatan jahat mereka akan menjerat mereka sendiri.” (MS 63, 1899)

Bukankah ini pernyataan yang hebat? Ini adalah pernyataan yang mengagumkan bila dipahami dengan apa yang telah kita pelajari dalam Alkitab.

Now, we can’t end without talking about the mountain and the stone. What does the mountain represent? Let’s go back to Daniel 2:34-35. This is the climax of this dream. Daniel 2:34-35, this is the dream itself. In a moment we are going to read the interpretations of what this means. It says there in Dan 2:34 “You watched while a Stone was cut out without hands…” we’ll come back to that in a moment, “…which struck the image on its feet of iron and clay, and broke them in pieces. Then the iron, the clay, the bronze, the silver, and the gold were crushed together, and became like chaff from the summer threshing floors; the wind carried them away so that no trace of them was found. And the Stone that struck the image became a great Mountain and filled the whole earth.” Now, what does this mean, the mountain that fills the whole earth?

Tentunya kita tidak bisa mengakhiri ini tanpa berbicara mengenai gunung dan batunya. Apa yang dilambangkan oleh gunung? Marilah kita kembali ke Daniel 2:34-35. Ini adalah klimaks dari mimpi itu. Daniel 2:34-35, inilah mimpi itu sendiri. Sebentar lagi kita akan membaca interpretasi dari apa yang dimaksudkan. Dikatakan di Dan 2:34 Sementara tuanku melihatnya, sebuah batu terpotong bukan oleh tangan manusia…” kita nanti akan kembali ke hal ini, “…lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.” Sekarang, apa yang dimaksudkan di sini, “gunung besar yang memenuhi seluruh bumi”?

In the explanation of this dream, in verse 44, we have what this means. Dan 2:44, it says, “And in the days of these kings the God of heaven will set up…” what? “…will set up a kingdom which shall never be destroyed; and the kingdom shall not be left to other people…” in other words, there are not going to be any other kingdoms, “…it shall break in pieces and consume all these kingdoms, and it shall stand…” What? “…it shall stand forever.” So, the mountain represents Christ’s everlasting kingdom, that fills the whole earth.

Dalam penjelasan mimpi ini, di ayat 44, kita temukan artinya. Dan 2:44, dikatakan, Dan pada zaman raja-raja ini , Allah semesta langit akan mendirikan…” apa? “…akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan dihancurkan sampai selama-lamanya, dan kerajaan itu tidak akan diwariskan kepada bangsa lain…” dengan kata lain, tidak akan ada lagi kerajaan yang lain, “…kerajaan itu akan meremukkan dan menghabisi semua kerajaan ini, dan kerajaan itu sendiri akan tetap berdiri…” apa? untuk selama-lamanya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Maka gunung itu melambangkan kerajaan Kristus yang kekal, yang memenuhi seluruh bumi.

But now the question is, how is that kingdom established?

Well, now here we come to the stone. You see, the Stone has to do something. To destroy the kingdoms of the world, so that this Stone can become the mountain that fills the whole earth. Go with me to Dan 2:45, and I want you to notice an interesting detail about this Stone. It says, “Inasmuch as you saw that the stone was cut out of the mountain without hands, and that it broke in pieces the iron, the bronze, the clay, the silver, and the gold—the great God has made known to the king what will come to pass after this. The dream is certain, and its interpretation is sure.”

Tetapi sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kerajaan itu didirikan?

Nah, sekarang kita tiba pada Batu itu. Kalian lihat, Batu itu harus berbuat sesuatu. Yaitu menghancurkan kerajaan-kerajaan dunia, agar Batu ini bisa menjadi gunung yang memenuhi seluruh bumi. Marilah bersama saya ke Dan 2:45, “…
tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa batu itu dipotong dari gunung tanpa perbuatan tangan manusia dan dia meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu ~ Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.”

So, you have a stone, and it says the stone is cut out of the mountain, how? Without hands. Now what did that stone represent? Go with me to Matthew 21:42, this is just one verse of many that I can read from the New Testament, Matthew 21:42, this is the conclusion of the parable that Jesus gave of the vineyard workers. We will come back to this parable in our lecture this coming Saturday morning, Matthew 21:42 “Jesus said to them, “Have you never read in the Scriptures: ‘The stone which the builders rejected has become the chief cornerstone. This was the Lord’s doing, And it is marvelous in our eyes’?” To whom was Jesus referring when He spoke about the stone that the builders rejected? He was talking about Himself. So what does the stone of Daniel chapter 2 represent? It represents Jesus Christ.

Jadi, ada batu, dan dikatakan di sini bahwa batu itu dipotong dari gunung itu, bagaimana caranya? Tanpa tangan manusia. Sekarang, batu itu melambangkan apa? Marilah bersama saya ke Matius 21:42 ini hanyalah salah satu dari banyak ayat di dalam Perjanjian Baru yang bisa saya bacakan, Matius 21:42, ini adalah kesimpulan dari perumpamaan Yesus tentang pekerja kebun anggur. Kita akan kembali ke perumpamaan ini dalam pelajaran kita Sabtu pagi yang akan datang. Matius 21:42Kata Yesus kepada mereka: ‘Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru yang utama? Ini adalah perbuatan Tuhan, dan mengagumkan di mata kita?’” NKJV yang diindonesiakan. Jesus berbicara mengenai siapa ketika Dia menyebut tentang Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan dan telah menjadi batu penjuru? Dia berbicara mengenai Dirinya sendiri. Jadi batu di Daniel pasal 2 melambangkan apa? Itu melambangkan Yesus Kristus.

Now, notice that we are told here that this stone, was cut out of the mountain, how? Without hands. What does that mean “without hands”? Let’s go to two verses that explains it. Hebrews 9:11, let’s see what “not with hands” means. It says there, speaking about the Sanctuary, the heavenly Sanctuary compared to the earthly Sanctuary, “But Christ came as High Priest of the good things to come, with the greater and more perfect tabernacle…” which tabernacle is that? Which is the greater and more perfect tabernacle? It’s the heavenly Sanctuary. Who built the earthly Sanctuary? Moses. Was it built by human hands? Absolutely. But notice, “…But Christ came as High Priest of the good things to come, with the greater and more perfect tabernacle not made with…” what? “…with hands, that is, not of this creation.”

Nah, perhatikan di sini kita diberitahu bahwa batu ini dipotong/berasal dari sebuah gunung, bagaimana caranya? Tanpa tangan manusia. Apa maksudnya “tanpa tangan manusia” Marilah kita ke dua ayat yang menjelaskannya. Ibrani 9:11, mari kita lihat apa maksud “tanpa tangan manusia” ini. Dikatakan di sana, ini berbicara mengenai Bait Suci, membandingkan antara Bait Suci Surgawi dengan yang di dunia. Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang, dari kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna…” kemah [bait suci] yang mana itu? Mana kemah (bait suci) yang lebih besar dan lebih sempurna? Bait Suci [kemah] yang di Surga. Siapa yang membangun kemah yang di dunia? Musa. Apakah itu dibuat oleh tangan manusia? Tentu saja. Tetapi perhatikan, “…Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang, dari kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh…” apa? “…oleh tangan manusia, --artinya yang yang bukan dari dunia ini.” [NKJV yang diindonesiakan].

You know, there’s this idea among Christians that we need to take over the world. We need to use the power of the state to establish Christ’s kingdom in the United States. We need to return to the good old days when this was a Christian nation. You know, the best way to make this a Christian nation is not by appealing to President Obama to do it, it’s by having the church go out and under the power of the Holy Spirit preach the gospel and the truth of Jesus Christ. That’s the mission to which God has called the church. God did not call the church to go to Washington D.C. and lobby for the state to do what the church should be doing. Besides, the state never changes hearts. It’s the Holy Spirit through the power of the gospel preached by the church that brings a change to the human heart. In other words, the kingdom of Christ will not be established by men within history, it will be established from outside human history by a miracle of God. It is “not of this creation.”

Kalian tahu, ada orang-orang Kristen yang punya pendapat bahwa kita perlu mengambil alih dunia. Kita perlu memakai kekuasaan Negara untuk mendirikan kerajaan Kristus di Amerika Serikat. Kita perlu kembali ke masa lalu ketika Amerika adalah suatu bangsa Kristen. Tahukah kalian, cara terbaik untuk menjadikan Amerika suatu bangsa Kristen bukanlah dengan meminta Presiden Obama untuk melakukannya, cara yang terbaik adalah gereja yang harus keluar dan mengabarkan injil dan kebenaran Yesus Kristus di bawah kuasa Roh Kudus. Itulah misi yang ditugaskan Tuhan kepada gerejaNya. Tuhan tidak menyuruh gerejaNya pergi ke Washington D.C. and melobbi agar Negara melakukan apa yang seharusnya dilakukan gereja. Apalagi, Negara tidak pernah bisa mengubah hati. Lewat kuasa injil yang dikabarkan gereja, Roh Kudus-lah yang membawa perubahan kepada hati manusia. Dengan kata lain, kerajaan Kristus tidak akan didirikan oleh manusia di dalam sejarah, melainkan itu akan didirikan di luar sejarah manusia oleh mujizat Allah. Kerajaan Kristus itu “bukan berasal dari dunia ini.”

Notice one more text, Mark 14:58, here Jesus is talking about His own body. You know, who brought the body of Jesus into existence when He became incarnate? Mary, right? He was born from Mary like we are born from women. But what about the resurrected body of Jesus? Oh, that body was given by a miracle of God, by the Father. It says in Mark 14:58 “We heard Him say, ‘I will destroy this temple made with hands…” that’s the temple that they had built that Herod had remodeled, “…and within three days I will build another made without hands.’” That means without human intervention. By a divine miracle of God. How is Christ’s kingdom going to be established on this earth? It will not be by men maneuvering within history to establish a golden age, it will come from outside human history. A miraculous stone Jesus Christ, that will establish His everlasting kingdom.

Perhatikan satu teks lagi, Markus 14:58, di sini Yesus berbicara mengenai tubuhNya sendiri. Kalian tahu, siapa yang menghadirkan tubuh Yesus ketika Dia menjadi manusia? Maria, bukan? Dia dilahirkan oleh Maria sebagaimana kita dilahirkan dari perempuan. Tetapi bagaimana dengan tubuh Yesus yang dibangkitkan? Oh, tubuh itu dijadikan lewat mujizat Tuhan, oleh Allah Bapa. Dikatakan di Markus 14:58 "Kami sudah mendengar orang ini berkata: ‘Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini…” ini adalah Bait Suci yang dibangun orang Israel dan direnovasi Herodes, “…dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.’” Artinya tanpa campur tangan manusia, tapi oleh mujizat ilahi dari Tuhan.

Bagaimana kerajaan Kristus akan didirikan di dunia ini? Pasti bukan bakal oleh pengaturan manusia di dalam sejarah manusia untuk mendirikan suatu zaman keemasan, tetapi itu akan berasal dari luar sejarah manusia. Sebuah Batu yang ajaib, Yesus Kristus, yang akan mendirikan kerajaanNya yang kekal.


Now, listen carefully, we have a choice that we need to make. We can either decide to fall on that Stone and be converted, or that Stone will fall on us and crush us. See, this is all fine and dandy, we were talking about empires and kingdoms, but what about us personally?

Sekarang, dengarkan baik-baik, kita punya pilihan yang harus kita buat. Kita bisa memilih untuk menjatuhkan diri ke atas Batu itu dan bertobat, atau Batu itu akan jatuh di atas kita dan meremukkan kita. Pelajaran ini semuanya menyenangkan dan menarik, kita berbicara mengenai kekaisaran dan kerajaan, tetapi bagaimana dengan diri kita pribadi?

Let’s finish by reading Matthew 21:44, I believe Jesus is referring here to this prophecy of Daniel chapter 2. It says there in verse 44, “And whoever falls on this stone…” He is talking about Himself, whose ever heart is broken and is converted, “… will be broken…” but now notice, “… but on whomever it falls, it will…” what? “… it will grind him to powder.”

Marilah kita akhiri dengan membaca Matius 21:44, saya yakin di sini Yesus merujuk kepada nubuatan di Daniel pasal 2. Dikatakan di ayat 44 itu, Dan barangsiapa jatuh ke atas Batu itu…” Yesus berbicara mengenai diriNya sendiri, barangsiapa yang hatinya hancur dan bertobat, “…ia akan hancur…” tetapi sekarang perhatikan, “…dan barangsiapa ditimpa batu itu…” bagaimana? Batu itu akan menggilingnya hingga menjadi debu.” NKJV yang diindonesiakan.

So the plea of God with us is to receive Jesus Christ, as our Savior and Lord, to fall on the stone, so that He breaks Himself our heart, and in this way when Jesus comes, we’ll be in His kingdom, the stone will not destroy us, but the stone will save us.

Maka Tuhan memohon agar kita mau menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, agar kita mau jatuh di atas Batu itu, agar Yesus Sendiri yang menghancurkan hati kita, dan dengan jalan ini, ketika Yesus datang kembali, kita akan berada di kerajaanNya, Batu itu tidak akan menghancurkan kita, tetapi Batu itu akan menyelamatkan kita.
 
Top