23/32 THE SCAPEGOAT AND REVELATION’S MILLENNIUM


HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 23/32 - Stephen Bohr
THE SCAPEGOAT AND REVELATION’S MILLENNIUM

Dibuka dengan doa.

In our last presentation we studied about the three distinct phases or stages of the Judgment. We’ve noticed that there is a pre-Advent stage that is before Jesus comes, before probation closes that involves those who claimed Jesus Christ as Savior and Lord. Those are the only ones that enter in perspective before the close of probation. And the reason is that Jesus is going to come to take them to Heaven. So it has to be revealed that He has a right to take them to Heaven before the universe.

The second stage of the Judgment takes place during the thousand years. And that stage of the Judgment will be performed by the saints, according to Revelation 20:4 and 1 Corinthians 6:1-3. Those who will be judged, will be the wicked who are on planet earth, dead, as well as the Devil and his angels will be judged by the saints.

The third stage of the Judgment takes place after the thousand years. And after the thousand years, the wicked will resurrect and then they will be able to see the records that the saints went over during the thousand years. They will be able to see the justice of their sentence. And they will bow along with everyone else in the universe, and admit that God acted correctly in every single case.

Dalam pelajaran kita yang terakhir, kita telah mempelajari tiga fase atau tiga tahap yang khas tentang Penghakiman. Kita tahu bahwa ada tahap pra-Advent, yaitu penghakiman yang terjadi sebelum kedatangan Yesus, sebelum pintu kasihan ditutup, yang dilakukan hanya atas mereka yang mengaku menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hanya mereka ini saja yang masuk hitungan sebelum berakhirnya masa percobaan. Dan alasannya adalah karena Yesus akan membawa mereka ke Surga, maka Yesus harus menyatakan di hadapan seluruh alam semesta bahwa Dia memang berhak mengajak mereka ke Surga.

Tahap yang kedua dari Penghakiman terjadi selama masa 1000 tahun. Dan menurut Wahyu 20:4 dan 1 Korintus 6:1-3, tahap penghakiman ini akan dilakukan oleh orang-orang kudus. Mereka yang akan dihakimi adalah orang-orang jahat yang ada di planet bumi dalam keadaan mati, dan juga Iblis dan malaikat-malaikatnya. Mereka ini akan dihakimi oleh orang-orang kudus.

Tahap yang ketiga dari penghakiman ini terjadi setelah berakhirnya masa 1000 tahun. Setelah masa 1000 tahun ini, orang-orang jahat akan dibangkitkan, lalu mereka akan bisa melihat catatan hidup mereka yang sudah diteliti oleh orang-orang kudus selama masa 1000 tahun sebelumnya. Orang-orang jahat ini akan bisa melihat adilnya vonis yang dijatuhkan kepada mereka. Dan bersama semua orang di alam semesta ini, mereka juga akan sujud dan mengakui bahwa Tuhan telah bertindak dengan benar dalam setiap kasus individu.

Now, today we are going to study the same theme or the same topic but from a different perspective. We are going to deal with Leviticus 16, the Scapegoat and the Revelation’s Millennium. And I’d like to begin by going to the book of Hebrews 8:1-6. We’ve already said in previous lectures that the earthly sanctuary was an object lesson that taught the way in which God resolves the sin problem. And I’d like to read this passage again because it sets the stage for understanding how God solves the sin problem in Heaven, illustrating it with the earthly sanctuary, with the object lesson that we can see.

Nah, hari ini kita akan mempelajari tema atau topik yang sama tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Kita akan membahas Imamat pasal 16, tentang si Kambinghitam, dan Milenium (1000 tahun) yang ada di kitab Wahyu. Dan saya ingin mulai dengan kitab Ibrani 8:1-6. Kita sudah tahu dari pelajaran-pelajaran yang lalu bahwa Bait Suci di dunia adalah suatu contoh yang mengajar kita bagaimana Tuhan menyelesaikan masalah dosa. Dan saya ingin membaca ayat-ayat itu lagi karena ayat-ayat itu memberikan latar belakang untuk memahami bagaimana Tuhan menyelesaikan masalah dosa di Surga, yang digambarkan lewat Bait Suci di dunia, dengan pelajaran yang akan kita pelajari.

Hebrews 8:1-6 “Now this is the main point of the things we are saying: We have such a High Priest, who is seated at the right hand of the throne of the Majesty in the heavens, 2a Minister of the sanctuary and of the true tabernacle which the Lord erected, and not man….” So the heavenly sanctuary is the true tabernacle. And then verse 3 says, “…3For every high priest is appointed to offer both gifts and sacrifices. Therefore it is necessary that this One….” that is Jesus Christ “…also have something to offer. 4 For if He were on earth, He would not be a priest, since there are priests who offer the gifts according to the law; ….” And now notice verse 5 “… 5who serve the copy and shadow of the heavenly things….” So what was the earthly sanctuary and its services? The services of the High Priests, they were what? Shadows and copies of the heavenly things. “…as Moses was divinely instructed when he was about to make the tabernacle. For He said, ‘See that you make all things according to the pattern shown you on the mountain.’ ….” Verse 6, “… 6 But now He….” that is Jesus, “…has obtained a more excellent ministry, inasmuch as He is also Mediator of a better covenant, which was established on better promises.”

So the new covenant is better because the blood of Jesus really removes sin. The blood of Jesus actually deals with the sin problem. The blood of bulls and goats cannot take away sin.

Ibrani 8:1-6 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan 2yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia….” Jadi Bait Suci di Surga adalah Tabernakel yang sejati. Lalu di ayat 3 dikatakan, “…3Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yang satu ini….” yaitu Yesus Kristus “…. juga harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. 4Sekiranya Ia di bumi ini, Ia tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada imam-imam yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat...” dan sekarang perhatikan ayat 5 “…5yang melayani gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga…..” jadi Bait Suci yang di dunia dan pelayanannya itu apa? Pelayanan para imam besar itu apa? Bayangan dan copy dari hal-hal surgawi “…sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: ‘Pastikan’ demikian firman-Nya, ‘bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’..” ayat 6 “…6 Tetapi sekarang Ia…” yaitu Yesus “…telah mendapatkan [untuk kita] pelayanan yang jauh lebih baik karena Ia juga adalah Pengantara dari perjanjian yang lebih baik, yang didasarkan atas janji yang lebih baik.” [NKJV yang diindonesiakan].

Jadi Perjanjian yang baru itu lebih baik karena darah Yesus benar-benar menghapus dosa. Darah Yesus sungguh menyelesaikan masalah dosa. Darah lembu dan kambing tidak bisa menghapus dosa.

Now, what we want to do today as we begin our study today, is take a look at the daily service in the Hebrew Sanctuary. And I am going to review it. If you read the first 15 chapters of Leviticus, you are going to find several different passages that speak about the way in which the daily service in the Sanctuary took place. But basically this is the outlined of what took place in the daily service.

First of all we have the sinner. And of course the sinner is guilty and therefore should die. But of course God doesn’t want the sinner to die. And so the sinner can bring an unblemished animal ~ and let’s use the lamb as our example, although there were other clean animals that were also sacrificed ~ but the sinner could bring an unblemished lamb, which represented Jesus Christ, and we are told there in several of the episodes, that the sinner or the priest would place his hand on the head of the immaculate unblemished victim, and confess the sin of that person upon the head of that animal.

Now, we need to understand the reason why it was placed on the head. What do you have in your head? Your brain. And the brain is the organ of the mind. Where were the sins placed upon Jesus? Where would He feel the tremendous burden of the sin? It was in his conscience or it was in His mind. And so we find here that the sinner would place his hand, or the priest sometimes would place his hand on the head of the victim and he would confess the sin on the head of the victim. In this way, the sin was transferred from the sinner to the victim. And then the sinner or the priest would take a knife and he would shed the blood of that animal. And the sinner could go home with the certainty of forgiveness. Because the sin had been transferred from the sinner to the victim and the victim had died in place of the sinner. This is the ceremony that is described primarily in Leviticus chapter 1-15.

Nah, apa yang akan kita lakukan hari ini sementara kita memulai pelajaran kita, adalah melihat pelayanan harian di Bait Suci Yahudi. Dan saya akan mengulangnya. Jika kita membaca 15 pasal pertama dari kitab Imamat, kita akan menemukan beberapa perikop yang berbicara mengenai cara pelayanan harian yang terjadi di Bait Suci. Tetapi pada dasarnya inilah garis besarnya apa yang terjadi pada pelayanan harian Bait Suci:

Pertama tentunya ada orang yang berdosa. Dan tentu saja orang yang berdosa ini bersalah dan dia harus mati. Tetapi sudah pasti Tuhan tidak menginginkan orang berdosa itu mati. Jadi si orang berdosa ini boleh membawa seekor binatang yang tidak bercacat cela ~ dan sebagai contoh marilah kita memakai seekor domba walaupun ada binatang-binatang halal lainnya yang juga dipersembahkan ~ tetapi orang berdosa itu boleh membawa seekor domba yang tidak bercacat cela, yang melambangkan Yesus Kristus. Dan kita tahu dari beberapa episode di sana bahwa orang yang berdosa itu atau imam akan meletakkan tangannya di atas kepala binatang kurban yang tidak bernoda, dan tidak bercacat cela itu, lalu mengakui dosa orang tersebut di atas kepala binatang itu. Nah, kita perlu memahami apa alasannya dosa itu diletakkan di atas kepala domba itu. Apa yang ada di kepala kita? Otak. Dan otak ini adalah organ dari pikiran. Di manakah dosa-dosa manusia dipikul oleh Yesus? Di manakah Yesus merasakan beban terberat dosa-dosa tersebut? Di kesadaranNya, atau di pikiranNya. Maka di sini kita dapatkan bahwa orang yang berdosa itu harus meletakkan tangannya, atau terkadang imam yang meletakkan tangannya di atas kepala binatang kurban, dan dia harus mengakui dosa itu di atas kepala binatang kurban tersebut. Dengan jalan ini, dosa itu dipindahkan dari orang yang berdosa kepada binatang kurban tersebut. Kemudian orang yang berdosa itu atau imam akan mengambil sebilah pisau dan dia akan mencurahkan darah binatang kurban itu. Lalu orang yang berdosa itu boleh pulang dengan jaminan pengampunan, karena dosanya telah dipindahkan dari dirinya kepada domba kurban dan domba kurban itu telah mati menggantikannya. Inilah upacara yang terutama digambarkan di Imamat pasal 1 hingga 15.


Now I am going to read a few examples from these chapters of Leviticus so that we can catch a picture of this.

Leviticus 5:10, after speaking about one of the sacrifices, it says this, “….So the priest shall make atonement on his behalf….” Now, notice that this was an individual work. “….So the priest shall make atonement on his behalf for his sin which he has committed, and it shall be….” what? “… forgiven him.”

Is this an individual thing? It most certainly is. Notice the personal pronoun used several times: his behalf, his sin, which he has committed, and it shall be forgiven him.”

Sekarang, saya akan membacakan beberapa contoh dari pasal-pasal di Imamat ini supaya kita bisa menangkap gambarannya.

Imamat 5:10, setelah berbicara mengenai salah satu persembahan kurban, berkata demikian, “….Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu
…..” Sekarang perhatikan, ini adalah pekerjaan untuk orang per orang. “….Dengan demikian imam mengadakan pendamaian demi orang itu karena dosanya yang telah diperbuatnya, sehingga ia menerima..” apa? “…pengampunan.” [NKJV yang diindonesiakan].

Apakah ini bersifat individual? Tentu saja. Perhatikan kata-kata ganti orang yang dipakai beberapa kali: demi orang itu, dosanya, yang diperbuatnya, sehingga ia menerima pengampunan.


Notice also Leviticus 5:13, it says there “The priest shall make atonement for him, for his sin that he has committed in any of these matters; and it shall be forgiven….” what? “… him. ….”

Once again this is an issue of forgiveness and it is an individual thing.

Perhatikan juga Imamat 5:13, dikatakan di sana, “Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya yang telah diperbuatnya dalam salah satu perkara ini, sehingga..” apa? “… ia menerima pengampunan...” [NKJV yang diindonesiakan].

Sekali lagi, ini adalah masalah pengampunan dan bersifat pribadi.


Now, notice Psalms 51:1-2, this is the penitential psalm of David, when David committed his sin of adultery and murder. And notice what David prayed. “Have mercy upon me, O God, according to Your lovingkindness; according to the multitude of Your tender mercies….” notice “…. blot out my transgressions. 2Wash me thoroughly from my iniquity, and cleanse me from my sin.”

Sekarang, perhatikan Mazmur 51:1-2, ini adalah Mazmur penyesalan Daud, ketika Daud berbuat dosa zinah dan pembunuhannya. Perhatikan apa yang diminta oleh Daud, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu…..” perhatikan “…… hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! 2 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku

What was it that was cleansed in the daily service? Was it the sinner or the sanctuary? What was cleansed was the sinner. The sinner was forgiven and cleansed of his sin in the daily service.

Let’s notice also Leviticus 17:11 here it speaks about the sacrifices on the altar and we are told “For the life of the flesh is in the blood…” and God is speaking, “…and I have given it to you upon the altar to make atonement for your souls; for it is the blood that makes atonement for the soul.'”

Apa yang dibersihkan dalam pelayanan harian? Apakah orang yang berdosanya atau Bait Sucinya? Yang dibersihkan adalah orang berdosanya. Orang yang berdosa diampuni dan dibersihkan dari dosanya dalam pelayanan harian.

Mari perhatikan juga Imamat 17:11, di sini berbicara mengenai persembahan kurban pada mezbah, dan kita mendapat tahu bahwa nyawa makhluk hidup itu ada dalam darahnya. Dan Tuhan yang sedang berbicara, “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darahlah yang mengadakan pendamaian untuk nyawa.” [NKJV yang diindonesiakan].


Now an interesting detail about Leviticus is that if you read chapters 1-15 there are certain words that appear time after time. These words are, for example, “sin”, “transgression”, “uncleanness” and “iniquity”. And in almost every single time that these words appear in Leviticus chapter 1-15, they appear in the singular. In other words, it is not “sins”, it is not “transgressions”, it is not “iniquities”, it is “sin”, “transgression”, “uncleanness” and “iniquity”. And the reason why is because in the daily service you are dealing with the individual. The individual needs forgiveness, the individual needs cleansing.

Detail yang menarik tentang Imamat adalah, jika kita membaca pasal 1 hingga 15, ada kata-kata tertentu yang muncul berulang-ulang. Kata-kata itu misalnya, “dosa”, “pelanggaran”, “kenajisan” dan “kejahatan”. Dan hampir setiap kali kata-kata ini muncul di Imamat pasal 1-15, mereka muncul dalam bentuk tunggal (singular). Dengan kata lain, yang tertulis bukan “dosa-dosa”, bukan “pelanggaran-pelanggaran”, bukan “kejahatan-kejahatan” melainkan “dosa”, “pelanggaran”, “kenajisan” dan “kejahatan”. Dan alasannya adalah, dalam pelayanan sehari-hari, yang ditangani adalah individunya. Individunya yang membutuhkan pengampunan, individunya yang membutuhkan pembersihan.

Now, let’s look at the fulfillment of this. What is it that fulfilled these ceremonies that we read about in the Old Testament? Let’s go to 1 John 1:9, how was the daily service fulfilled? With individuals. Let’s notice. 1John 1:9 “If we confess our sins, He is faithful and just to forgive us our sins and to cleanse us from all unrighteousness.”

So if we confess our sins whom does Jesus cleanse? The Sanctuary? No! He cleanses us from all unrighteousness, He forgives our sins.

Nah, marilah kita melihat penggenapan kutipan ini. Apa yang merupakan penggenapan upacara-upacara yang kita baca di Perjanjian Lama ini? Marilah kita ke 1 Yohanes 1:9. Bagaimanakah pelayanan harian di Bait Suci itu digenapi? Secara perorangan. Mari perhatikan 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Jadi, jika kita mengakui dosa-dosa kita, siapa yang dibersihkan Yesus? Bait Suci? Bukan! Dia membersihkan kita dari segala kejahatan, Dia mengampuni dosa-dosa kita.


Notice Acts 2:38, once again the daily service was an individual thing, the individual was cleansed. The Sanctuary was not cleansed. Acts 2:38, it says here, and this is Peter preaching on the day of Pentecost, “Then Peter said to them, ‘Repent, and let….” Now listen carefully “…let every one of you….” Is this an individual thing? Absolutely. “… let everyone of you be baptized in the name of Jesus Christ for….” What reason? “…for the remission….” Other versions translate “forgiveness”, it’s the same thing, “…for the forgiveness of sins; and you….” once again the personal pronoun “…shall receive the gift of the Holy Spirit.’”

Perhatikan Kisah 2:38, sekali lagi pelayanan harian bersifat perorangan, yang dibersihkan adalah orangnya. Bait Suci tidak dibersihkan. Kisah 2:38, dikatakan di sini, dan ini adalah Petrus yang sedang berkhotbah pada hari Pentakosta,Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan hendaklah…..” sekarang dengarkan baik-baik “…… hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk…..” alasan apa? “…… untuk pengampunan dosamu, maka kamu…..” sekali lagi memakai kata ganti orang “…… akan menerima karunia Roh Kudus.’”

So is repentance an individual thing? Absolutely! Each one of you, it says.

Is baptism and individual thing? Absolutely.

Is forgiveness an individual thing? Absolutely.

Jadi apakah pertobatan itu bersifat pribadi? Betul sekali! “kamu masing-masing” katanya.

Apakah baptisan bersifat pribadi? Tentu saja.

Apakah pengampunan bersifat pribadi? Tentu saja.


Hebrews 9:22 says, “And according to the law, almost….” this is talking about the ceremonial law “… almost all things are purified with blood, and without shedding of blood there is no remission.” The word “remission” means forgiveness, don’t get confused it’s not a different Greek word, whenever you find “forgiveness” and “remission”, it’s the same Greek word. So notice, “without shedding of blood there is no remission” of sin.

Ibrani 9:22 berkata, Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Kata “remisi” berarti pengampunan, jangan bingung, itu bukan perkataan Greeka yang berdeda. Setiap kali kita melihat “pengampunan” dan “remisi” itu adalah kata Greeka yang sama. Jadi perhatikan, “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.

Now, notice Revelation 1:5, we are looking at how the daily service was fulfilled, individual work of cleansing the sinner and forgiving the individual sinner. Revelation 1:5 says, speaking about Jesus “…To Him who loved us and washed us from our sins in His own blood…”

Who did Jesus wash? The Sanctuary or us? He washed us in the daily service.

Sekarang perhatikan Wahyu 1:5, kita lihat bagaimana pelayanan harian di Bait Suci itu digenapi dalam pekerjaan pembersihan secara pribadi bagi orang yang berdosa, dan mengampuni setiap orang yang berdosa. Wahyu 1:15 berkata, berbicara mengenai Yesus, “…Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya…”

Siapakah yang dibasuh Yesus? Bait Suci atau kita? Dia membasuh kita lewat pelayanan harian Bait Suci.

One final text, Acts 5:31, speaking about Jesus, and this is Peter who is speaking, “Him God has exalted to His right hand to be Prince and Savior, to give repentance to Israel and….” what? “… and forgiveness of sins.”

Satu ayat terakhir, Kisah 5:31, berbicara mengenai Yesus, dan ini adalah Petrus yang sedang berbicara, Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri ke tangan kanan-Nya menjadi Pangeran dan Juruselamat untuk memberikan pertobatan kepada Israel dan...” apa? “…pengampunan dosa. [NKJV yang diindonesiakan].

What was it that was contemplated in the daily service? Was it the cleansing of the Sanctuary or was it the cleansing of the sinner? It was the cleansing of the sinner, according to Scripture. When we receive Jesus Christ as Savior and Lord, when we repent, when we confess our sins, when we trust in Jesus Christ, and we claim Him as our High Priest, Jesus takes His life and His death, and places them to our account and He looks upon us as if we had never sinned. In other words we are forgiven, we are cleansed from our sins. Is that clear?

Apa yang digambarkan dalam pelayanan harian? Apakah pembersihan Bait Suci atau pembersihan orang berdosa? Menurut Kitab Suci, itu adalah pembersihan orang yang berdosa. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, ketika kita bertobat, ketika kita mengakui dosa kita, ketika kita percaya dalam Yesus Kristus dan kita klaim Dia sebagai Imam Besar kita, Yesus mengambil hidupNya dan matiNya dan memperhitungkannya kepada kita, dan Dia menganggap kita seolah-olah kita tidak pernah berbuat dosa. Dengan kata lain kita diampuni, kita dibersihkan dari dosa kita. Apakah ini jelas?

But now listen, that’s not where the Sanctuary service ended. Because once the sinner was forgiven, the Bible tells us that the priest would take the blood into the sanctuary, and he would sprinkle the blood in the Sanctuary.

Now, where was the record of sin at this point? The sin was no longer upon the sinner. The sin was placed on the victim, in other words the blood of the victim was defiled, because it had the sin of the sinner. And so when the blood was taken into the Sanctuary, what happened with the Sanctuary? The Sanctuary became what? Defiled by the record of sin that had been transferred through the blood of the victim.

Tetapi sekarang dengarkan, bukan di situ akhir pelayanan Bait Suci. Karena begitu orang yang berdosa itu diampuni dosanya, Alkitab berkata bahwa imam akan membawa darah binatang kurban masuk ke dalam Bait Suci dan dia akan memercikkan darah itu di dalam Bait Suci. Nah, di mana catatan dosanya berada pada saat ini? Dosanya tidak lagi berada pada orang yang berdosa. Dosanya tadi sudah dipindahkan ke binatang kurban, dengan kata lain, darah binatang kurban itu menjadi ternoda oleh dosa, karena mengandung dosa si manusia yang berdosa. Maka ketika darah itu dibawa masuk ke dalam Bait Suci, apa yang terjadi di dalam Bait Suci? Bait Suci menjadi apa? Menjadi ternoda oleh catatan dosa yang di pindahkan melalui darah binatang kurban.

Now, one question that people come up with, they say, “How is it possible, that a Holy Sanctuary could have unholy sin?” Well, I ask them another question. I say, “How is it that Jesus Christ who is very, very holy could have sin upon Himself?” In fact let’s notice regarding Jesus, Hebrews 7:26 what were told about Jesus Christ? Hebrews 7:26 says, “For such a High Priest was fitting for us, who is holy, harmless, undefiled, separate from sinners, and has become higher than the heavens.”

Sekarang, satu pertanyaan yang diajukan orang, mereka berkata, “Mana mungkin, Bait Suci yang suci bisa ternoda oleh dosa yang tidak suci?” Nah, saya bertanya kembali kepada mereka, kata saya, “Mana mungkin Yesus Kristus yang amat sangat suci bisa membawa dosa pada diriNya?” Nah, sebaiknya mari kita perhatikan apa yang dikatakan tentang Yesus, Ibrani 7:26, apa yang dikatakan tentang Yesus Kristus? Ibrani 7:26 berkata, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang layak bagi kita: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa, dan lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga.” [NKJV yang diindonesiakan]

Was Jesus undefiled, and perfect and unblemished, yes or no? He was holy. But did Jesus take sin upon Himself inspite of the fact that He was holy? Absolutely. Notice 2 Corinthians 5:21, here it says, “For He….” that is God the Father “… made Him….” that is Jesus “… who knew no sin to be….” what? “…sin for us….” You see, so He knew no sin, but was made what? sin for us “…that we might become the righteousness of God in Him.”

Now, the sin that Jesus bore was not His own. It was alien to Christ, it was imputed to Him, it was credited to Him but it was not His. However, He was a holy Being that was bearing what? Sin. In the same way, that the Sanctuary is a holy place but it bears the record of what? The record of sin. But it is not God’s sin. Whose sin is it? It’s the sin of the sinner that is placed in the Sanctuary. Are you clear on this point? Very, very important.

Apakah Yesus tidak bernoda, sempurna dan tidak bercacat cela, ya atau tidak? Dia suci. Tetapi apakah Yesus mengambil dosa dan meletakkannya pada DiriNya sendiri walaupun faktanya Dia itu suci? Betul sekali. Perhatikan 2 Korintus 5:21, di sini dikatakan, “Dia ...” yaitu Yesus “…yang tidak mengenal dosa, telah dibuat Bapa menjadi...” apa? “… dosa demi kita, supaya kita boleh memiliki kebenaran Tuhan di dalam Dia.” [NKJV yang diindonesiakan].

Nah, dosa yang dipikul Yesus bukan dosaNya sendiri. Dosa itu asing bagi Kristus. Dosa itu diperhitungkan kepadaNya, dimasukkan sebagai tanggunganNya namun bukan milikNya. Demikianlah, Dia yang adalah Makhluk yang suci, menanggung apa? Dosa. Dalam hal yang sama, Bait Suci itu juga tempat yang suci, tetapi dia berisikan catatan apa? Catatan dosa. Namun itu bukan dosa Tuhan. Dosa siapa itu? Dosa orang yang berdosa yang ditempatkan di dalam Bait Suci. Apakah kalian jelas mengenai poin ini? Amat sangat penting.

Now, let’s notice what the Bible has to say about the transfer of sin from the priest into the Sanctuary, and it was transferred in two different ways.

Go with me to Leviticus 4:5-7. We could take many examples from the first 15 chapters of Leviticus, I just chose some at random because we don’t have time to study them all. Each one has its own nuance. Notice Leviticus 4:5-7, this is one way which the sin of the sinner was transferred into the Sanctuary through the blood. It says here, “Then the anointed priest shall take some of the bull's blood….” In this case it was a bull because the sacrifice was offered for the leaders of Israel. And so it says, “…Then the anointed priest shall take some of the bull's blood and bring it to the tabernacle of meeting.6 The priest shall dip his finger in the blood and sprinkle some of the blood seven times before the LORD, in front of the veil of the sanctuary. ….” That is the veil that divided the Holy from the Most Holy place. So was the blood of the victim transferred into the Sanctuary? It most certainly was. And along with the blood, what was transferred into the Sanctuary? The sin that the blood was bearing.

Nah, marilah kita perhatikan apa yang dikatakan Alkitab mengenai dipindahkannya dosa dari imam ke dalam Bait Suci. Ada dua cara pemindahannya.

Marilah bersama saya ke Imamat 4:5-7. Kita bisa mengambil banyak contoh dari Imamat 15 pasal yang pertama, saya hanya memilih satu secara acak karena kita tidak punya waktu untuk mempelajari semuanya. Setiap contoh ada nuansanya sendiri. Perhatikan Imamat 4:5-7, inilah salah satu cara untuk memindahkan dosa orang berdosa ke dalam Bait Suci melalui darah. Dikatakan di sini,
Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu…..” dalam hal ini binatangnya adalah lembu karena kurban persembahan itu adalah untuk pemimpin-pemimpin bangsa Israel. Maka dikatakan, “……Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan. 6Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus…..” Ini adalah tabir yang memisahkan Bilik Suci dari Bilik Mahasuci. Jadi apakah darah kurban dipindahkan ke dalam Bait Suci? Betul sekali. Dan bersama dengan darah itu, apa yang ikut dipindahkan ke dalam Bait Suci? Dosa yang berada dalam darah itu.

Now, there was another way in which sin was transferred into the Sanctuary, and that is if the High Priest or all of the priests in the Holy Place eat the flesh of the sacrifice. Now, notice Leviticus 10:17-18. Moses was kind of mad because they had not done this. Notice what he says to the priests who had consumed the sacrifice and had not eaten the way they should have. He says, "Why have you not eaten the sin offering in a holy place, since it is most holy, and God has given it to you to bear the guilt of the congregation, to make atonement for them before the LORD? 18See! Its blood was not brought inside the holy place; indeed you should have eaten it in a holy place, as I commanded.”

You see, sin was transferred into the Sanctuary either by the blood, or it was transferred into the Sanctuary by the priests eating the flesh of the victim in the Sanctuary.

Now the question is, how is this fulfilled in the antitype? How is it fulfilled in reality? Go with me to Hebrews 9:11-12 because you know we have just dealt with the symbolism from the Old Testament Sanctuary, but how is it fulfilled in reality, in the greater Tabernacle in Heaven? Hebrews 9:11-12, it says here, “But Christ being come an high priest of good things to come, by a greater and ….” what? “……a more perfect tabernacle, not made with hands, that is to say, not of this building….” A better translation is “not of this creation” “… 12 Neither by the blood of goats and calves, but by his own blood he entered in once into the ….” what? “…into the holy place….” I am reading from the KJV which is more accurate, “…once into the holy place, having obtained eternal redemption for us.”

Nah, ada cara yang lain memindahkan dosa ke dalam Bait Suci, dan itu adalah jika Imam Besar atau imam-imam di Bilik Suci, memakan daging kurban. Nah, perhatikan Imamat 10:17-18, di sini Musa rada marah karena mereka tidak melakukan hal itu. Perhatikan apa katanya kepada imam-imam yang telah memakan kurban tetapi tidak menurut cara yang seharusnya. Musa berkata, Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN? 18Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam tempat kudus; bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang telah kuperintahkan?"

Kalian lihat, dosa dipindahkan ke dalam Bait Suci, melalui darah, atau dipindahkan ke dalam Bait Suci oleh imam-imam dengan memakan daging kurban di dalam Bait Suci.

Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimanakah ini digenapi oleh antitipenya? Bagaimana ini digenapi dalam kenyataannya?

Marilah bersama saya ke Ibrani 9:11-12 karena kalian tahu, yang baru kita bahas adalah simbolisme dalam Perjanjian Lama. Tetapi bagaimanakah ini digenapi dalam kenyataannya, di dalam Tabernakel yang lebih agung di Surga? Ibrani 9:11-12, dikatakan di sini,
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang, dari kemah yang lebih besar dan…..” apa? “…… yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya, yang bukan dari dunia ini, --12dan bukan dengan darah domba jantan atau anak lembu, melainkan dengan darahNya sendiri, Ia telah masuk ke…..” mana? “……ke dalam tempat yang kudus…..” saya membaca dari KJV yang lebih akurat, “…… satu kali ke tempat yang Kudus, setelah mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.” [KJV yang diindonesiakan].

So when the priest entered the Holy Place of the Sanctuary and sprinkled the blood, that represented the fact that Jesus takes His blood into the sanctuary and when we sin, our sin is transferred to Christ and Christ introduces it into the Sanctuary. In other words it’s recorded in the Sanctuary. The veil in other words represents the books of Heaven. Does God keep a record in Heaven of our lives? Does He keep a record of our words? Jesus said in Matthew 12 that by your words you will be justified, or by your words you’ll be condemned. Does He keep a record of our works? The Bible says we will be judged by our works. Does He keep a record of our secret things? In Ecclesiastes 12 the last two verses say even the secret things will be brought forth into judgment. In other words He has an exact transcript or record of the sins that have entered the Sanctuary through the blood. Now, don’t be, eh, you know, don’t think this is ah, something bad for you, “Oh, my sins are written up there!” Listen, if you put them in the Sanctuary through the blood, you don’t have to worry. Because if you didn’t put them into the Sanctuary, repented and confessed, into the Sanctuary by the blood, then you still have them upon yourself. So just make sure that you come to Jesus Christ boldly and you send the sins into the Sanctuary, so when they are written in the books, “FORGIVEN” is written next to the sins in the book.

Jadi pada waktu imam masuk ke Bilik Suci dari Bait Suci dan memercikkan darah hewan kurban, itu melambangkan fakta bahwa Yesus membawa darahNya sendiri ke dalam Bait Suci, dan pada waktu kita berbuat dosa, dosa kita dipindahkan kepada Kristus, dan Kristus yang membawanya masuk ke Bait Suci. Dengan kata lain, dosa kita tercatat di dalam Bait Suci. Dengan kata lain, tirai pembatas itu melambangkan kitab-kitab di Surga. Apakah Tuhan membuat catatan di Surga mengenai hidup kita? Apakah Dia mencatat kata-kata kita? Di Matius 12, Yesus berkata bahwa Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” [Mat 12:37] Apakah Dia punya catatan tentang perbuatan kita? Alkitab berkata, kita akan dihakimi menurut perbuatan kita [Wah 20:12]. Apakah Dia memiliki catatan tentang segala rahasia kita? Di dua ayat terakhir Pengkhotbah 12, dikatakan bahkan segala hal yang tersembunyi akan dihadapkan kepada penghakiman. Dengan kata lain, Tuhan memiliki salinan atau catatan semua dosa yang telah masuk ke dalam Bait Suci melalui darah. Nah, jangan menjadi, eh, kalian tahu, jangan berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang buruk untuk kita. “Wah, dosa-dosa saya tercatat di atas sana!” Dengarkan, jika dosa-dosa itu sudah kita letakkan di dalam Bait Suci, melalui darah, kita tidak usah khawatir. Justru jika kita tidak menempatkan dosa-dosa itu di dalam Bait Suci, tidak kita tobati dan kita akui ke dalam Bait Suci melalui darah, maka dosa-dosa itu masih ada pada kita. Jadi, pastikan kita datang kepada Yesus Kristus dengan berani, dan kita kirim dosa-dosa kita ke dalam Bait Suci, agar pada saat mereka dicatat di dalam kitab-kitab, di sampingnya di dalam kitab itu tertulis ‘SUDAH DIAMPUNI.”

Now, when the sins were introduced in to the Sanctuary, what happened with the Sanctuary? The Sanctuary was defiled by the record of sin. They were forgiven sins, but the sins were still recorded in the Sanctuary. So what needed to happen? At some point the Sanctuary needed to be what? The Sanctuary needed to be cleansed from the record of sin. Had the sin already been forgiven? Yes. Could the sinner go home and sleep well? Absolutely. The sinner got a clear conscience, because he had presented his sins to his Advocate in the Sanctuary and the Advocate had placed the sins in the Sanctuary covered by His blood. That’s good news.

Nah, pada waktu dosa-dosa itu dibawa masuk ke dalam Bait Suci, apa yang terjadi dengan Bait Suci? Bait Suci menjadi najis oleh catatan dosa. Dosa-dosa tersebut sudah diampuni, tetapi dosa-dosa itu tetap tercatat di dalam Bait Suci. Jadi apa yang harus terjadi? Pada suatu saat Bait Suci itu perlu diapakan? Bait Suci itu perlu dibersihkan dari catatan dosa. Apakah dosa-dosa itu sudah diampuni? Ya. Bolehkan orang yang berdosa pulang dan tidur nyenyak? Tentu saja. Orang yang berdosa tidak merasa berdosa lagi karena dia telah menyerahkan dosa-dosanya kepada Pembelanya di Bait Suci, dan Sang Pembela telah menempatkan dosa-dosa itu di dalam Bait Suci, tertutup oleh darahNya sendiri. Itu kabar baik.

You know some people say, “Adventists they don’t have any assurance of salvation because they believe your sins are written up in Heaven.” Yeah, they are written in Heaven but they are covered by the blood. Which is really good news. You know, if they were not up there, where are they? They are here! You’d better send them up there. That is your greatest assurance, through repentance, and through confession, and through trusting in the merits of Christ.

Kalian tahu, ada orang berkata, “Orang-orang Advent itu tidak punya jaminan keselamatan karena mereka percaya bahwa dosa mereka tertulis di Surga.” Yea, memang tertulis di Surga, tetapi sudah tertutup oleh darah [Kristus], yang sebenarnya justru adalah kabar baik. Kalian tahu, seandainya dosa-dosa itu tidak ada di atas sana, di manakah mereka? Mereka masih di sini! Jadi sebaiknya kita kirim dosa-dosa kita ke atas sana. Justru itulah jaminan kita yang terbesar, lewat pertobatan, lewat pengakuan, dan berserah kepada jasa-jasa Kristus.

So in other words, the Sanctuary, even though the sins do not belong to the Sanctuary, they are alien to the Sanctuary, the Sanctuary assimilated these sins even though they did not belong to the Sanctuary, just like Jesus took our sins that did not belong to Him. Are you understanding what I am saying?

Jadi dengan kata lain, Bait Suci itu ~ walaupun dosa bukan milik Bait Suci, dosa itu asing bagi Bait Suci, namun ~ Bait Suci menyerap dosa-dosa ini walaupun mereka bukan milik Bait Suci, sama seperti Yesus mengambil dosa-dosa kita yang bukan milikNya. Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan?

Now, was the sinner cleansed by the daily service? Yes. Was the Sanctuary cleansed by the daily service? No. By the daily service, the Sanctuary was defiled. So what needed to happen to the Sanctuary? It needed to be cleansed.

Nah, apakah orang yang berdosa dibersihkan oleh pelayanan harian Bait Suci? Ya. Apakah Bait Sucinya dibersihkan oleh pelayanan harian? Tidak. Pelayanan harian justru membuat Bait Suci menjadi najis. Jadi apa yang harus terjadi pada Bait Suci? Bait Suci harus dibersihkan.

Does the Bible speak about cleansing the heavenly Sanctuary? Let’s read Daniel 8:14 which we have looked at before. Daniel 8:14 says, “And he said to me, ‘For two thousand three hundred days then the sanctuary shall be….” what? “…the sanctuary shall be cleansed.’”

And what Sanctuary is this? It is the heavenly Sanctuary, we have already studied this previously in our lectures.

Apakah Alkitab berbicara tentang pembersihan Bait Suci Surgawi? Mari kita baca Daniel 8:14 yang sudah pernah kita baca sebelumnya. Daniel 8:14 berkata, “Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan…..” apa? “……tempat kudus itu akan dibersihkan. " [NKJV yang diindonesiakan]

Bait Suci yang mana ini? Bait Suci yang di Surga. Kita sudah mempelajarinya dalam pembahasan kita sebelumnya.

Notice also in Hebrews 9:23, this text tells us that there is something in heaven that is defiled that needs to be cleansed. Hebrews 9:23 says, “Therefore it was necessary that the copies of the things in the heavens should be purified with these, but the heavenly things themselves with better sacrifices than these.”

Was the earthly Sanctuary cleansed by the sacrifices, by the blood that we shed? Yes. Must the heavenly things be cleansed with a better blood than the blood that was used to cleanse the earthly Sanctuary in the Old Testament service? Absolutely.

Perhatikan juga di Ibrani 9:23, ayat ini memberitahu kita bahwa ada sesuatu di Surga yang telah dinajiskan yang perlu dibersihkan. Ibrani 9:23Jadi segala yang adalah tiruan benda-benda yang ada di sorga haruslah ditahirkan oleh ini [darah kurban] tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh kurban yang lebih baik daripada ini.” [NKJV yang diindonesiakan]

Apakah Bait Suci di dunia dibersihkan oleh kurban-kurban, oleh darah [hewan] yang kita curahkan? Ya. Haruskah benda-benda Surgawi dibersihkan oleh darah yang lebih baik daripada darah yang dipakai untuk membersihkan Bait Suci duniawi di masa Perjanjian Lama? Betul sekali.

Now, when was the Sanctuary cleansed? It was actually cleansed once a year on what is known as the Day of Atonement. So we need to take a look at the service of the Day of Atonement.

According to Leviticus 16:7 on the Day of Atonement two goats were chosen. And lots were cast, and one of them was going to be a goat for the Lord and the other goat was going to be the Scapegoat, or for Azazel. Now let’s read about that in Leviticus 16:7 “He shall take the two goats and present them before the LORD at the door of the tabernacle of meeting.”

Nah, kapan Bait Suci itu dibersihkan? Dia dibersihkan sekali setahun pada hari yang dikenal sebagai Hari Pendamaian atau Hari Grafirat. Jadi kita perlu melihat hari Pendamaian ini.

Sesuai Imamat 16:7 pada hari Pendamaian, dua ekor kambing dipilih dan diundi. Yang satu akan menjadi kambing untuk Tuhan, sedangkan yang seekor lainnya akan menjadi Kambinghitam, atau untuk Azazel. Marilah kita baca di Imamat 16:7
Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan membawanya ke hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan.” [NKJV yang diindonesiakan].

So, you have two goats, one for the Lord, and one for Azazel and they are presented at the door of the tabernacle of meeting. Now, some people say, “Why in the world did this have to take place? Why did you have to have one goat for the Lord and another goat for Azazel?” Well, the goat for the Lord had the purpose of cleansing the Sanctuary. We need to understand that first. Now, whose sins were in view on the Day of Atonement? Was it the sins of all the unrighteous that came to view on the Day of Atonement? Which were the only sins that were considered on the Day of Atonement? Only the sins that through the course of the year had what? Had entered the Sanctuary through the blood.

Jadi, ada dua ekor kambing, satu untuk Tuhan, dan satu untuk Azazel, dan mereka dibawa ke pintu kemah pertemuan. Nah, ada orang berkata, “Mengapa ini harus terjadi? Mengapa harus ada satu kambing untuk Tuhan dan satu untuk Azazel?” Nah, kambing untuk Tuhan tujuannya adalah untuk membersihkan Bait Suci. Kita perlu lebih dulu memahami ini. Nah, dosa-dosa siapa yang menjadi fokus pada hari Pendamaian? Hanya dosa-dosa yang manakah yang diperhitungkan pada hari Pendamaian? Hanya dosa-dosa yang selama satu tahun itu telah apa? Telah dibawa masuk ke dalam Bait Suci melalui darah.

And some people might say, “Why did God have to examine the records in the heavenly Sanctuary? Didn’t He forgive the sin of the sinner when the sinner confessed his sin and repented and trusted in the merits of Christ? Wasn’t that enough?” Let me explain.

Are all Christians true Christians? Is there such a thing as counterfeit Christian? If you don’t believe it let me give you some examples. Jesus says, “Not everyone who says to me, ‘Lord, Lord,’…” Are those Christians? Of course. “… will enter the kingdom of Heaven, but he who does the will of My Father who is in Heaven. Many shall say in those days, ‘Lord, Lord, did we not perform miracles in Your name? Lord, Lord, did we not cast out demons in Your name? Lord, Lord, did we not prophesy in Your name?” And Jesus is going to say, “Yea, thank you for using My name, come, You are Mine.” No! He says, “I never knew you, depart from Me, you workers of iniquities.”

Dan beberapa orang mungkin berkata, “Mengapa Tuhan harus memeriksa cacatan di Bait Suci Surgawi? Bukankah Dia telah mengampuni dosa orang yang berdosa ketika orang itu mengakui dosanya dan bertobat dan berserah kepada jasa-jasa Kristus? Apakah itu belum cukup?” Saya ingin menjelaskan.

Apakah semua orang Kristen benar-benar Kristen yang sejati? Apakah ada Kristen yang palsu? Jika kalian tidak percaya, saya mau memberikan beberapa contoh. Yesus berkata,
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: ‘Tuhan, Tuhan!’ …..” apakah mereka ini orang-orang Kristen? Tentu saja! “…… akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?’” Dan Yesus akan berkata, “Yea, terima kasih kalian telah memakai namaKu. Kemarilah, kalian adalah milikKu.” Tidak! Yesus berkata, Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" [Mat 7:21-23]

Does the Bible say that even some ministers disguise themselves as ministers of righteousness? Absolutely. Does the Bible tell us there are wheat and tares in the church? Absolutely. Does the Bible tell us that the gospel net gathers good fish and bad fish and they need to be separated ~ that’s the judgment by the way ~ does the Bible tell us there are wise virgins and also foolish virgins? Did they all claim to be Christians? Yes, because they all had lamps which represented the Bible, and they all had a certain measure of oil so is there such a thing as people who professed to believe in Jesus Christ but they are counterfeit believers? Absolutely. Must Jesus bring forth the names in the judgment to show who truly repented of sin and confessed sin and trusted in the merits of Jesus and their lives showed that they had a faith that works, yes or no? Absolutely. In other words the purpose of the judgment is to reveal if repentance is genuine or not. And only those who professed the name of Jesus Christ are actually even looked at during this stage of the judgment because as I mentioned, when Jesus comes, He is going to take them home. So it is urgent to decide who He has a right to take home, He needs to reveal to the universe “These are Mine”, He is going to open the records, and He is going to show whether they are genuine or not, and the heavenly beings are going to say, “You got it all right. These are genuine, and those are counterfeit.”

Apakah Alkitab menulis bahwa bahkan ada beberapa imam yang menyamar sebagai hamba Tuhan yang benar? Betul sekali. Apakah Alkitab memberitahu kita bahwa di dalam gereja ada gandum dan lalang? Betul sekali. Apakah Alkitab memberitahu kita bahwa jaring Injil akan menangkap ikan yang baik dan ikan yang buruk dan mereka perlu dipisahkan ~ maksudnya ini adalah penghakimannya. Apakah Alkitab memberitahu kita ada perawan yang bijak dan perawan yang bodoh? Apakah mereka juga mengaku sebagai orang Kristen? Ya, karena mereka semua membawa lampu yang melambangkan Alkitab, dan mereka semua punya sejumlah minyak. Jadi apakah ada orang-orang yang mengaku percaya dalam Yesus Kristus tetapi mereka adalah penganut yang palsu? Betul sekali. Jadi haruskah Yesus membawa nama-nama itu ke penghakiman untuk membuktikan siapa yang benar-benar telah bertobat, dan mengakui dosa-dosanya dan berserah dalam jasa-jasa Yesus, dan kehidupan mereka telah membuktikan bahwa iman mereka membuahkan perbuatan-perbuatan yang benar, ya atau tidak? Betul sekali. Dengan kata lain, tujuan penghakiman adalah untuk menyatakan apakah pertobatan itu tulus atau tidak. Dan pada tahap penghakiman ini hanya nama-nama yang mengakui nama Yesus Kristus yang diperiksa, karena seperti yang telah saya katakan, pada waktu Yesus datang, Dia akan membawa mereka pulang. Oleh karena itu, waktu untuk memutuskan siapa yang layak dibawaNya pulang, sudah mendesak, Dia harus menyatakannya kepada alam semesta “Inilah milikKu”, Dia akan membuka catatan-catatannya dan Dia akan menunjukkan apakah orang-orang itu tulus atau tidak, dan makhluk-makhluk Surgawi akan berkata, “Engkau benar dalam setiap keputusanMu. Mereka ini benar-benar tulus, dan itu yang palsu.”

And so two goats were chosen. Notice Leviticus 16:8-9 it says here, “Then Aaron shall cast lots for the two goats: one lot for the LORD and the other lot for the scapegoat.9 And Aaron shall bring the goat on which the LORD's lot fell, and offer it as….” what? “…offer it as a sin offering.”

So who does the first goat represent, the Lord’s goat? The Lord’s goat represents Jesus Christ.

Maka dua ekor kambing dipilih. Perhatikan Imamat 16:8-9 dikatakan di sini, lalu Harun harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, yang satu diundi bagi TUHAN dan yang satu sebagai Kambinghitam [Azazel]. 9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai…..” apa? “…… korban penghapus dosa.”

Jadi kambing yang pertama, kambing Tuhan, melambangkan siapa? Kambing untuk Tuhan melambangkan Yesus Kristus.

Now listen carefully to what I am going to say. A few years ago there was a theologian of the Adventist Church ~ I am not going to mention his name ~ who said that the Day of Atonement took place at the cross. And Pastor Jensens knows who I am talking about. Now let me tell you this. There is one aspect of the Day of Atonement that was fulfilled at the cross, the sacrificial aspect of the Day of Atonement was fulfilled at the cross. Jesus did not die again in 1844. He died once for all. In other words, the death that He suffered 2000 years ago is the blood that He uses to cleanse the Sanctuary. In other words, the sacrificial aspect of the Day of Atonement took place at the cross, but that doesn’t mean that everything regarding the Day of Atonement took place at the cross. It was only the sacrifice of this goat that was offered on the Day of Atonement which represents the fact that Jesus 2000 years ago sacrificed Himself and gave His blood. Is that point very clear?

Nah, dengarkan baik-baik kepada apa yang akan saya katakan. Beberapa tahun yang lalu ada seorang theolog dari gereja Advent ~ saya tidak akan menyebut namanya ~ yang mengatakan bahwa Hari Pendamaian terjadi pada waktu Yesus disalibkan. Dan Pastor Jensens tahu siapa yang saya bicarakan. Nah, dengarkan ini. Ada satu aspek dari hari Pendamaian yang digenapi di salib, yaitu aspek kurban pada Hari Pendamaian, itu betul digenapi di salib. Yesus tidak mati lagi di tahun 1844, Dia mati satu kali untuk semua. Dengan kata lain, kematian yang dideritaNya 2000 tahun yang lalu adalah darah yang Dia pakai untuk membersihkan Bait Suci. Dengan kata lain, aspek kurban pada Hari Pendamaian itu terjadi pada waktu penyaliban, tetapi itu tidak berarti bahwa semuanya mengenai hari Pendamaian itu terjadi pada waktu penyaliban. Hanya bagian kambing yang dikurbankan pada Hari Pendamaian itu saja, yang melambangkan bahwa 2000 tahun yang lalu Yesus telah mengurbankan DiriNya Sendiri dan memberikan darahNya. Apakah poin ini jelas?

Now listen carefully. In Leviticus 16 those words which were singular in Leviticus chapters 1-15 suddenly became plural in chapter 16. It’s no longer “sin”, it’s “sins”, it’s no longer “iniquity”, it’s “iniquities”. It’s no longer “uncleanness” it’s “uncleannesses”. Because what is in view on the Day of Atonement is the cleansing of the corporate sin of everyone in the camp of Israel, it’s not an individual work, it’s the cleansing of what? Of the record of sin in the Sanctuary.

Sekarang dengarkan baik-baik. Di Imamat pasal 16, kata-kata yang di pasal 1-15 Imamat dalam bentuk tunggal [singular], tiba-tiba berubah menjadi bentuk jamak [plural] di pasal 16. Bukan lagi “dosa”, tetapi “dosa-dosa”; bukan lagi “kejahatan” tapi “kejahatan-kejahatan”, bukan lagi “kenajisan” tetapi “kenajisan-kenajisan”. Karena apa yang dikerjakan pada Hari Pendamaian adalah membersihkan kumpulan dosa semua orang di dalam perkemahan Israel. Ini bukan pekerjaan pembersihan untuk satu individu, melainkan pembersihan apa? Pembersihan seluruh catatan dosa di dalam Bait Suci.

Now, let’s read Leviticus 16:15-16, it says, "Then he shall kill the goat of the sin offering, which is for the people, bring its blood inside the veil, do with that blood as he did with the blood of the bull, and sprinkle it on the mercy seat and before the mercy seat.16 So he shall make atonement for the Holy Place….” And now notice the word “…because of the uncleanness….” actually “uncleannesses” in Hebrew “… of the children of Israel, and because of their transgressions, for all their sins….” is this a corporate work in favor of all the people? Absolutely. “…and so he shall do for the tabernacle of meeting which remains among them in the midst of their uncleanness.”

And you know when the Day of Atonement ended, the Sanctuary and the people had been cleansed from the record of sin that had entered into the Sanctuary. Let’s read that in Leviticus 16:30 and then we’ll jump down to verse 33.

Nah, marilah kita baca Imamat 16:15-16, dikatakan,Lalu ia harus menyembelih kambing jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. 16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu…..” sekarang perhatikan perkataannya, “… karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, karena segala dosa mereka...” apakah ini pekerjaan gabungan demi kebaikan seluruh umat? Betul sekali. “…Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap berada di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.” [NKJV yang diindonesiakan].

Dan kalian tahu, ketika Hari Pendamaian ini berakhir, Bait Suci dan seluruh umat sudah dibersihkan dari semua catatan dosa yang telah dibawa masuk ke dalam Bait Suci. Marilah kita baca itu di Imamat 16:30, lalu kita akan melompat ke ayat 33.

Leviticus 16:30 “For on that day the priest shall make atonement for you, to cleanse you, that you may be….” what? “…clean from all your sins before the LORD. ….. 33 then he shall make atonement for the Holy Sanctuary, and he shall make atonement for the tabernacle of meeting and for the altar, and he shall make atonement for the priests and for all the people of the assembly.”

And when the Day of Atonement ended, everybody was clean. It was a clean people, it was a clean Sanctuary, it was a clean priest, it was a clean camp. In other words sins had been eradicated from the encampment of Israel.

Imamat 16:30 Karena pada hari itu, imam harus mengadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu supaya kamu boleh…..” apa? “…ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN… 33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.” [NKJV yang diindonesiakan]

Dan ketika Hari Pendamaian itu berakhir, semua orang sudah bersih. Seluruh umat sudah bersih, Bait Sucinya sudah bersih, imam-imamnya sudah bersih, perkemahannya sudah bersih. Dengan kata lain, semua dosa telah dihapus dari perkemahan Israel.

Now, there is something very important. And that is when the Day of Atonement ended, all cases in Israel were decided. In the fulfillment of this, we have studied this in previous lectures, what happens when the service in the Sanctuary comes to an end, when probation comes to a close, when the Sanctuary has been cleansed? Is there a day coming when God is going to close the Sanctuary service and He is going to say, “he who is filthy will still be filthy, he who is holy will still be holy”? Can we bring our sins to the Sanctuary today, can we still confess our sins and receive forgiveness and have those sins covered by the blood in the Sanctuary? We can! But there is a day coming when we shall not be able to introduce sin into the Sanctuary by the blood anymore. Absolutely. Notice Revelation 15:5-8, we read this before but let’s read it again. “After these things I looked, and behold, the temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened.6 And out of the temple came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright linen, and having their chests girded with golden bands.7 Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath of God who lives forever and ever….” is the cup full at this point? Is mercy come to an end? Yes, the full wrath of God is going to be poured out. Now notice verse 8 “….8 The temple was filled with smoke from the glory of God and from His power, and no one was able to enter the temple till the seven plagues of the seven angels were completed.”

Can we enter the Sanctuary today by the blood of Jesus? Can our sins enter the Sanctuary when we repent and we confess our sins and we trust in Jesus Christ? Absolutely. But the time is coming when we won’t be able to enter. And it is not talking about physically entering, it is talking about entering by faith, by faith coming to the throne of grace boldly as it says in chapter 4 of the book of Hebrews.

Do you understand how we can come to the Sanctuary today in heaven? We come boldly through Jesus Christ.

Nah, ada sesuatu yang sangat penting. Dan itu adalah, ketika hari Pendamaian berakhir, semua kasus di Israel sudah diputuskan. Penggenapannya telah kita pelajari dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya. Apa yang terjadi ketika pelayanan Bait Suci berakhir, ketika masa percobaan berakhir, ketika Bait Suci sudah dibersihkan? Apakah akan datang suatu hari di mana Tuhan akan menutup pelayanan Bait Suci dan Dia akan berkata, “…barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” [Wah 22:11].

Bisakah kita membawa dosa-dosa kita ke Bait Suci hari ini? Bisakah kita masih mengakui dosa-dosa kita dan mendapatkan pengampunan, dan dosa-dosa itu ditutupi oleh darah dalam Bait Suci? Bisa!. Tetapi akankah datang suatu hari ketika kita tidak lagi bisa membawa masuk dosa kita ke dalam Bait Suci melalui darah? Betul sekali. Perhatikan Wahyu 15:5-8, kita sudah pernah membaca ini sebelumnya, tetapi mari kita baca lagi.

Kemudian dari pada itu aku melihat, dan tampaklah Bait Suci --kemah kesaksian [tabernakel]--di sorga terbuka. 6Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 7Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya…..” apakah cawannya penuh pada saat itu? Apakah rahmat Tuhan sudah berakhir? Ya. Seluruh murka Tuhan akan segera dicurahkan. Sekarang perhatikan ayat 8, “…8Dan Bait Suci itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.{NKJV yang diindonesiakan].

Bisakah kita masuk ke Bait Suci hari ini melalui darah Yesus? Bisakah dosa-dosa kita masuk ke Bait Suci pada waktu kita bertobat dan kita mengakui dosa-dosa kita dan kita berserah dalam jasa-jasa Yesus Kristus? Tentu saja. Tetapi akan datang saatnya ketika kita tidak akan bisa masuk lagi. Dan ini tidak berbicara mengenai masuk secara fisik, ini berbicara mengenai masuk secara iman, secara iman datang ke hadapan takhta kasih karunia dengan berani, sebagaimana dikatakan di pasal 4 kitab Ibrani.

Apakah kalian mengerti bagaimana kita bisa datang menghampiri Bait Suci Surgawi sekarang? Kita datang dengan berani melalui Yesus Kristus.


We also notice in one of our previous lectures, Revelation 22:11 where it says, “He who is unjust, let him be unjust still; he who is filthy, let him be filthy still; he who is righteous, let him be righteous still; he who is holy, let him be holy still.”

Does that have a certain ring of finality to it? You know, when there is that day coming when you are going to be still filthy, the Sanctuary service will have closed, we can’t introduce sin into the Sanctuary anymore, and therefore we will remain defiled forever.

Kita juga sudah menyimak dari salah satu pembahasan kita sebelumnya, Wahyu 22:11 di mana dikatakan, Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus kudus!"

Apakah ini terdengar seperti harga mati? Kalian tahu, pada waktu hari itu datang dan pada waktu itu kita masih tetap cemar, pelayanan Bait Suci bakal sudah berakhir, kita tidak lagi bisa membawa masuk dosa kita ke dalam Bait Suci, dan dengan demikian kita akan selamanya najis.

Now, let’s talk about the last event that took place on the Day of Atonement. Because when it happens is that sin has been cleansed from the Sanctuary. Do you understand? The Lord’s goat is sacrificed, it cleanses the Sanctuary, the blood cleanses the Sanctuary. But there is still a very important ceremony that took placed.

Notice Leviticus 16:20-22, after the Sanctuary had been cleansed by the High Priest, by the blood of the sacrifice, the Bible tells us that the High Priest would go to the door of the Tabernacle of meeting, in other words this is in the court, the door that leads into the Holy Place, the Bible tells us that he would place both his hands on the head of the Scapegoat, the Sanctuary had already been cleansed by the blood of the Lord’s goat, but now he is bringing all of the iniquities and all of the sins and he is going to place them with both of his hands on the head of the Scapegoat, and he is going to confess those sins on the head of the Scapegoat. Let’s read about them in Leviticus 16:20, it says, “And when he has made an end of atoning for the Holy Place, the tabernacle of meeting, and the altar, he shall bring the live goat….” Let me ask you has the Sanctuary already been atoned for and already been cleansed when the Scapegoat ceremony takes place? Absolutely. The Scapegoat doesn’t save Israel. The salvation and the cleansing of the Sanctuary had already taken place. Notice verse 21 “….21 Aaron shall lay both his hands on the head of the live goat, confess over it all the iniquities ….” plural “…of the children of Israel, and all their transgressions….” plural “…concerning all their sins…” because of the cumulous of all of them, “…putting them on the head of the….” what? “…of the goat, and shall send it away into….” what? “…into the wilderness by the hand of a suitable man. ….” Verse 22 “…22 The goat shall bear on itself all their iniquities to an uninhabited land; and he shall release the goat in the wilderness.” Two characteristics: the goat, after the sins were placed upon him, he was sent to the wilderness, to a land where there was no what? Where there were no inhabitants.

Sekarang, marilah kita berbicara tentang peristiwa terakhir yang terjadi pada Hari Pendamaian. Karena pada saat peristiwa itu terjadi, Bait Suci sudah dibersihkan dari dosa. Kalian paham? Kambing untuk Tuhan sudah dikurbankan, dia sudah membersihkan Bait Suci, darahnya membersihkan Bait Suci. Tetapi masih ada suatu upacara penting yang harus terjadi.

Perhatikan Imamat 16:20-22, setelah Bait Suci dibersihkan oleh Imam Besar, dengan darah kurban, Alkitab memberitahu kita bahwa Imam Besar akan pergi ke pintu kemah pertemuan, dengan kata lain ini adalah di Pelatarannya, di pintu masuk ke Bilik Suci. Alkitab berkata kepada kita bahwa Imam Besar akan meletakkan kedua tangannya di atas kepala Kambinghitam, pada waktu itu Bait Suci sudah dibersihkan oleh darah kambing untuk Tuhan, tetapi sekarang Imam Besar membawa semua kejahatan dan semua dosa dan dia menempatkannya dengan kedua tangannya di atas kepala Kambinghitam itu, dan Imam Besar akan mengakui semua dosa itu di atas kepala Kambinghitam ini. Mari kita baca di Imamat 16:20, dikatakan,
Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu…..” Coba saya tanya, apakah Bait Suci sudah didamaikan dan sudah dibersihkan pada saat upacara Kambinghitam ini terjadi? Betul sekali. Kambinghitam itu tidak menyelamatkan Israel. Penyelamatan dan pembersihan Bait Suci sudah dilakukan. Perhatikan ayat 21, “…… 21dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan…..” bentuk jamak [plural] “…… orang Israel dan segala pelanggaran…..” bentuk jamak [plural] “…… mereka, mengenai segala dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala…..” apa? “……kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke…..” mana? “…… ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu…..” Ayat 22, “……. 22Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tidak ada penghuninya, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.” [NKJV yang diindonesiakan].

Jadi ada dua ciri khas: kambing itu, setelah dosa-dosa ditanggungkan kepadanya, dibawa ke padang gurun, ke tanah di mana tidak ada apa? Di mana tidak ada penduduknya.

Now, my question is where is this ceremony fulfilled?. Let’s go to Revelation 20:1-3. We are going to look at some exciting stuff now. Revelation 20:1-3, this is after, immediately after the second coming of Jesus is seen in chapter 19. It says, “Then I saw an angel coming down from heaven, having the key to the bottomless pit ……” that expression “bottomless pit” is a deplorable translation. It’s really the Greek word ἄβυσσος [abussos] which should be translated “deep”. Do you know it’s the same word that appears in Genesis 1:2 where it says, where it speaks about “the deep” have you ever read that? It says, “The earth was without form, and void; and darkness was on the face of the……” what? “…of the deep.” And you say, “How do you know that ἄβυσσος [abussos] in Greek is the same as תּהם תּהום [tehôm tehôm] in Hebrew?” Very simple. We have a translation of the Old Testament into Greek. Everytime תּהם תּהום [tehôm tehôm] the word in Genesis 1:2 appears in the Greek Old Testament, it’s translated ἄβυσσος [abussos]. So what does the word ἄβυσσος [abussos] mean? It’s speaking about the earth in what condition? In a condition where it is without form, and void, and in darkness and without any what? Without any inhabitant. That’s right. So that is the earth where this is taking place.

So it says, “Then I saw an angel coming down from heaven, having the key to the bottomless pit and a great chain in his hand.2 He laid hold of the dragon, that serpent of old, who is the Devil and Satan, and bound him for a thousand years; 3 and he cast him into the bottomless pit……” once again the same word, the ἄβυσσος [abussos], the תּהם תּהום [ tehôm tehôm], the place where there is darkness, and there is disorderly, and it’s empty or void, and where there is no one who is alive because creation hasn’t taken place yet. And so it says in verse 3 “….3 and he cast him into the bottomless pit and shut him up, and set a seal on him, so that he should deceive the nations no more till the thousand years were finished. But after these things he must be released for a little while.”

Nah, pertanyaan saya adalah, di manakah upacara ini digenapi? Mari kita ke Wahyu 20:1-3. Sekarang kita akan menyimak hal-hal yang menarik. Wahyu 20:1-3, ini adalah setelah, segera setelah kedatangan Yesus yang kedua kalinya kita temui di pasal 19. Dikatakan, Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut…..” istilah “jurang maut” ini adalah terjemahan yang menyedihkan. Kata Greekanya adalah ἄβυσσος [abussos] yang harus diterjemahkan “kedalaman” [tempat yang dalam]. Tahukah kalian, kata ini adalah kata yang sama yang muncul di Kejadian 1:2 di mana dikatakan, di mana ayat itu berbicara mengenai “kedalaman” [terjemahan KJV, terjemahan ABI = “samudra raya”], pernahkah kalian membacanya? Dikatakan, Bumi belum berbentuk dan kosong; dan kegelapan berada di atas permukaan…..” apa? “…

kedalaman…

” [NKJV yang diindonesiakan].

Dan kalian berkata, “Dari mana kita tahu bahwa ἄβυσσος [abussos] dalam bahasa Greeka itu sama dengan kata תּהם תּהום [tehôm tehôm] dalam bahasa Ibrani?” Mudah sekali. Kita punya terjemahan Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Greeka. Setiap kali תּהם תּהום [tehôm tehôm], kata di Kejadian 1:2 muncul dalam Perjanjian Lama bahasa Greeka, kata itu diterjemahkan ἄβυσσος [abussos]. Jadi, apa arti kata ἄβυσσος [abussos]? Kata itu menerangkan bumi dalam kondisi bagaimana? Dalam kondisi tidak berbentuk, dan kosong, dan dalam kegelapan, dan tanpa apa? Tanpa penghuni. Betul. Jadi itulah bumi, di mana hal itu sedang terjadi.

Jadi dikatakan,
Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; 2 ia menangkap naga, si ular dari zaman purba itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut…..” sekali lagi kata yang sama, kata ἄβυσσος [abussos], kata תּהם תּהום [tehôm tehôm] tempat di mana ada kegelapan, dan keberantakan, dan tempat itu kosong, di mana tidak ada yang hidup karena penciptaan belum dimulai. Maka dikatakan di ayat 3 “……3lalu melemparkannya ke dalam jurang maut dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, hingga berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.” [NKJV yang diindonesiakan].

By the way, Jeremiah saw this, the earth in this condition. Notice Jeremiah 4:20-25. There are many similar words. Actually you should read from verse 19 all the way to verse 29. We don’t have time to read all of the verses, but we are going to read verses 23-25. Listen to Jeremiah describing what the earth is going to be like when Jesus comes, the earth where the Devil is going to be bound for a thousand years. Jeremiah says, “I beheld the earth, and indeed it was without form, and……” what? “…. and void……” just like before creation week. “….and the heavens, they had ……” what? “….they had no light……” like in creation “….24I beheld the mountains, and indeed they trembled, and all the hills moved back and forth.25I beheld, and indeed there was lots of men…” a! a! It says, “….there was no man, and all the birds of the heavens had……” what? “…. had fled.”

Ketahuilah, Yeremia melihat ini, kondisi bumi yang seperti itu. Simak Yeremia 4:20-25. Ada banyak kata yang sama. Sebenarnya sebaiknya kalian membaca mulai ayat 19 terus hingga ayat 29. Kita tidak punya waktu untuk membaca semua ayat itu, tetapi kita akan membaca ayat 23-25. Dengarkan bagaimana Yeremia menggambarkan bumi ini nanti ketika Yesus datang, bumi di mana Iblis akan “terpenjara” selama seribu tahun. Yeremia berkata,Aku melihat ke bumi, ternyata campur baur dan…..” apa? “……dan kosong…..” sama seperti sebelum minggu penciptaan. “…dan langit, tidak ada terangnya…..” seperti waktu penciptaan. “…24 Aku melihat ke gunung-gunung, mereka bergoncang; dan semua bukit pun bergoyang-goyang. 25Aku melihat, ternyata ada banyak manusia…..” A! A! Dikatakan, “…tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah…..” apa? “… lari terbang.”[NKJV yang diindonesiakan].

Let’s read a parallel passage. Isaiah 24, and we are only going to read verses 18-23, this is describing the second coming of Jesus and what is going to happen when Jesus comes. Isaiah 24:18. Let’s begin with verse 19. “The earth is violently broken, the earth is split open, the earth is shaken exceedingly. 20The earth shall reel to and fro like a drunkard, and shall totter like a hut; Its transgression shall be heavy upon it, and it will fall, and not rise again. 21It shall come to pass in that day……” that’s the second coming when the earth shall return to this condition. “….21It shall come to pass in that day that the LORD will punish on high the host of exalted ones, and on the earth the kings of the earth. 22They will be gathered together, as prisoners are gathered in the pit, and will be shut up in the prison……” is Revelation 20 talking about Satan being shut up in the prison? Absolutely. But here it includes also his angels. “the host of the exalted ones” here are Satan and his angels. It says “….22They will be gathered together, as prisoners are gathered in the pit, and will be shut up in the prison……” but listen, this isn’t their final punishment, because it says “….after many days they will be punished. ……” how many are those “many days” according to Revelation? A thousand years. And then after the thousand years you have the New Jerusalem appearing, if you read Revelation 21 and 22. Here you have it also. It says “…. 23Then the moon will be disgraced and the sun ashamed……” remember we talked about that when we said that there will be sun and moon but you know they are going to be eclipsed by the glory of God? So it says, “….the moon will be disgraced and the sun ashamed; For the LORD of hosts will reign……” where? “…. on Mount Zion and in Jerusalem……” that’s Revelation 21 and 22, “….and before His elders, gloriously.”

Marilah kita baca teks paralelnya. Yesaya 24, dan kita akan membaca ayat 18-23, ini menggambarkan kedatangan Yesus kedua kalinya, dan apa yang akan terjadi pada saat Yesus datang. Yesaya 24:18. Mari kita mulai dengan ayat 19.Bumi remuk redam, bumi terbelah membuka, bumi bergetar sangat hebat. 20Bumi terhuyung-huyung sama seperti orang mabuk dan akan bergoyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya membebaninya dengan sangat, ia akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi. 21 Maka pada hari itu…..” yaitu pada saat kedatangan Yesus yang kedua ketika bumi akan kembali kepada kondisi ini, “……21 Maka pada hari itu TUHAN akan menghukum bala tentara mereka yang ditinggikan, dan di atas bumi raja-raja di bumi. 22 Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dikumpulkan dalam liang; mereka akan dimasukkan dalam penjara…..” apakah Wahyu 20 berbicara mengenai Setan dikunci dalam penjara? Betul sekali. Tetapi di sini para malaikatnya juga termasuk. “Bala tentara mereka yang ditinggikan” di sini adalah Setan dan malaikat-malaikatnya. Dikatakan, “……22 Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dikumpulkan dalam liang; mereka akan dimasukkan dalam penjara…..” tetapi dengarkan, ini bukanlah hukuman akhir mereka, karena dikatakan, “…… setelah lewat banyak hari, mereka akan dihukum.” Berapa banyakkah “banyak hari” itu? Menurut Wahyu, 1000 tahun. Lalu setelah 1000 tahun itu, muncullah Yerusalem Baru, jika kita baca Wahyu pasal 21 dan 22. Di sini juga disebutkan. Dikatakan, “23Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari akan mendapat malu…..” ingat, kita pernah berbicara mengenai ini ketika kita mengatakan matahari dan bulan tetap ada, tetapi kalian tahu, mereka akan dikalahkan oleh kemuliaan Tuhan? Maka dikatakan, “…23Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari akan mendapat malu sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di…..” mana? “……di gunung Sion dan di Yerusalem…..” ini dibahas di Wahyu 21 dan 22, “…dan di depan tua-tua umat-Nya, dengan kemuliaanNya.”[NKJV yang diindonesiakan].

Now allow me to read you a statement from Ellen White on this ceremony of the Scapegoat. She says, “Now the events take place…” this is from The Great Controversy, page 658. “Now the events take place foreshadowed in the last solemn service of the Day of Atonement. When the ministration in the holy of holies had been completed and the sins of Israel had been removed from the Sanctuary by virtue of the blood of the sin offering…” see, sin had already been taken care of, the Sanctuary had already been cleansed. She continues saying, “… then the scapegoat was presented alive before the Lord, and in the presence of the congregation the High Priest ‘confessed over him all the iniquities of the children of Israel, and all their transgressions, and all their sins, putting them upon the head of the goat’ Leviticus 16:21…” she says, then “…In like manner, when the work of atonement in the heavenly Sanctuary has been completed, then in the presence of God and the heavenly angels and the hosts of the redeemed, the sins of God’s people will be placed upon Satan, he will be declared guilty of all the evil which he has caused them to commit. And as the scapegoat was sent away into a land not inhabited, so Satan will be banished to the desolate earth, an uninhabited and dreary wilderness.”

Isn’t it amazing the parallel between the Day of Atonement in the Old Testament and what is going to happen at the end of time?

Sekarang, izinkan saya membacakan suatu pernyataan Ellen White mengenai upacara Kambinghitam ini. Dia berkata, “Nah, peristiwa itu terjadi…” ini adalah dari buku The Great Controversy hal 658. “Nah, peristiwa itu terjadi, dilambangkan dalam pelayanan Hari Pendamaian yang khusuk. Pada saat pelayanan di Bilik Mahasuci sudah selesai, dan dosa-dosa Israel sudah dihapuskan dari Bait Suci melalui jasa darah kurban untuk dosa…” lihat, dosa sudah ditangani, Bait Suci sudah dibersihkan. Ellen White melanjutkan, “lalu Kambinghitam itu dibawa hidup-hidup ke hadapan Tuhan, dan disaksikan oleh seluruh jemaat, Imam Besar mengakui di atas kambing itu semua kejahatan umat Israel, dan semua pelanggaran mereka, dan semua dosa mereka, dan menempatkannya di atas kepala kambing tersebut. [Imm 16:21]…” Lalu Ellen White berkata, “Begitu juga, pada waktu pekerjaan pendamaian di Bait Suci Surgawi telah diselesaikan, maka di hadapan Tuhan dan para malaikat di surga, dan umat tebusan, dosa-dosa umat Tuhan akan ditempatkan di atas Setan, dan Setan akan dinyatakan bersalah atas semua kejahatan yang telah disuruhkannya untuk dilakukan oleh mereka. Dan Kambinghitam itu, dibawa pergi ke sebuah tempat yang tidak berpenghuni, dengan demikian Setan akan dibuang di bumi yang terlantar, suatu padang belantara yang suram dan tidak berpenghuni.”

Apakah tidak mengagumkan keparalelan antara hari Pendamaian di Perjanjian Lama dan apa yang akan terjadi pada hari-hari akhir?

Now, most scholars think that both Scapegoats represent Jesus Christ. But they don’t represent Jesus Christ. Because, one of them, the Bible says, was for the Lord, and the other one was for Azazel. Notice Leviticus 16:7-8. “He shall take the two goats and present them before the LORD at the door of the tabernacle of meeting.8 Then Aaron shall cast lots for the two goats: one lot for the LORD and the other lot for the scapegoat.” How can you say, “one lot for the LORD and the other for the scapegoat” and you say both are for the Lord? Obviously one is for the Lord and the other one is for the Scapegoat. So, really you have one representing Jesus, and the other representing the enemy of Jesus Christ.

Nah, kebanyakan pakar Alkitab berpikir bahwa kedua kambing dalam upacara Kambinghitam itu melambangkan Yesus Kristus. Tetapi itu tidak benar. Karena Alkitab berkata, kambing yang satu adalah untuk Tuhan, sedangkan yang lain untuk Azazel. Perhatikan Imamat 16:7-8 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. 8 lalu Harun harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, yang satu diundi bagi TUHAN dan yang satu sebagai Kambinghitam [Azazel]. [NKJV yang diindonesiakan]

Mana mungkin kita berkata bahwa, “yang satu diundi bagi TUHAN dan yang satu sebagai Kambinghitam” itu berarti dua-duanya untuk Tuhan? Sudah jelas sekali satu untuk Tuhan dan yang satunya lagi adalah Kambinghitam. Maka, hanya ada satu kambing yang melambangkan Yesus, dan yang satu lagi melambangkan musuh Yesus Kristus.

Some people say, “Well, the Adventist Church, they believe that the Devil is their savior because the Devil bears their sins.” Listen, let’s read Leviticus 16:20 and you are going to see that we don’t believe that at all. Has the sacrifice of the Lord’s goat already taken place at this point? Have all the sins already been cleansed from the Sanctuary at this point? Yes. So really, what is it that cleansed the Sanctuary? It was the blood of Christ. Only afterwards do you have this goat having the sins, because he is the originator and the instigator of sin. If it hadn’t been for him there wouldn’t have been any sin in the universe.

Ada orang berkata, “Nah, gereja Advent percaya bahwa Iblis itu juruselamat mereka karena Iblis yang menanggung dosa mereka.” Dengarkan, mari kita baca Imamat 16:20 dan kalian akan melihat bahwa bukan itu yang kita percayai. Apakah kurban kambing Tuhan sudah terjadi pada saat itu? Apakah semua dosa sudah dibersihkan dari Bait Suci pada saat itu? Ya. Jadi, sesungguhnya apa yang telah membersihkan Bait Suci? Darah Kristus. Barulah kemudian kambing yang satu itu dibebani dosa-dosa karena dialah [lambang] si pencipta dan pemulai dosa. Seandainya bukan karena dia, tidak akan ada dosa di alam semesta.

Notice Leviticus 16:20, it says here, “And when he has made an end of atoning for the Holy Place……” that is once he has already performed the cleansing of the Sanctuary, it says, “….And when he has made an end of atoning for the Holy Place the tabernacle of meeting, and the altar, he shall bring ……” what? “….the live goat..” Had already sin been cleansed from the lives and been cleansed from the Sanctuary at this point? Absolutely.

Now, furthermore the goat for Azazel was presented alive, so he could not have atoned for sin. What is it that atones for sin? Notice Hebrews 9:22, it says, “…without shedding of blood there is no……” what? “….there is no forgiveness or remission” of sin. In other words, this goat was presented alive. He was not sacrificed for sin.

Furthermore, and this is very important, the sins were imposed upon this Scapegoat. Whereas the Bible tells us that the sins of us, human beings were voluntarily taken by Jesus Christ on Himself.

Finally, and this is the most persuasive argument, the book of Revelation follows the exact order of the Hebrew Sanctuary service. Let me just walk through it quickly, we don’t have time to read all of the verses.

Perhatikan Imamat 16:20, dikatakan di sana Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus…..” maksudnya setelah dia selesai melakukan pembersihan Bait Suci, dikatakan, “……Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan…..” apa? “…… kambing jantan yang masih hidup itu.” Apakah dosa sudah dibersihkan dari hidup umat dan dari Bait Suci pada saat itu? Betul sekali.

Nah, apalagi kambing untuk Azazel ini tetap hidup, sehingga dia tidak bisa menjadi pendamai dosa. Apa yang bisa mendamaikan dosa? Perhatikan Ibrani 9:22, dikatakan,
… tanpa penumpahan darah tidak ada…..” apa? “……tidak ada pengampunan dosa.” [NKJV yang diindonesiakan].

Dengan kata lain, kambing yang satu ini dibawa kepada Tuhan dalam keadaan hidup. Dia tidak dikurbankan untuk pengampunan dosa.

Lebih jauh, dan ini sangat penting, dosa-dosa dibebankan ke atas Kambinghitam ini, sementara Alkitab memberitahu kita bahwa dosa-dosa kita, umat manusia, diambil untuk dipikul oleh Yesus Kristus sendiri secara sukarela.

Akhirnya, dan ini adalah argumentasi yang paling meyakinkan adalah, kitab Wahyu mengikuti urut-urutan pelayanan Bait Suci Yahudi secara persis. Saya akan membahas secara singkat, karena kita tidak punya waktu untuk membaca semua ayatnya.


If you read Revelation 1:4-5, these should be on your list, there it says that Jesus shed His blood and cleansed it from our sins. That has to do with what? With the daily service. Then in chapters 1-3 Jesus is walking among the seven candlesticks. He is in the Holy Place. In the series on the seals, which is chapter 4-7, Jesus is at the Table of Showbread. In the trumpet series, the trumpet series begins with Jesus at the Altar of Incense. Are you noticing how He is moving? First of all the sacrifice of His blood in the Court, and then He is among the candlesticks, then He is at the Table of Showbread, then He is at the Altar of Incense. Where would He be expected to go next? It would be the Most Holy Place. Revelation 11:19, says that the temple in heaven is opened and the Ark of the Covenant is seen. And then in Revelation 14, the Judgment message is proclaimed. See the temple is open, so now you have to proclaim “the hour of His judgment” what? “has come.” But when the three angels’ messages have been proclaimed, Revelation 14:14-20 which comes right after that the final warning to the world that the Judgment is here, the world is divided into how many groups? Into two groups. The three angels messages, the judgment message divided the world into two groups. Just like the message of Noah. And then the next chapter says that nobody is able to enter the temple ~ that’s the passage that we read ~ because probation is what? Probation is closed. And then after that, in the very next chapter we have the plagues, is that the tribulation period? Yes. After the close of probation you have the tribulation period. And then you come to chapter 19 and you have the second coming of Jesus. He is seated on a white horse and the armies of heaven are coming with Him. And then what do you have? In chapter 20 you have the Scapegoat ceremony, Satan is bound to planet earth, in a non-inhabited land because all of his followers are dead and the earth is like a vast wilderness. And then after the thousand years, God makes a new heaven and a new earth in Revelation 21 and 22. Are you seeing the sequence?

Clearly in the sequence of Revelation, the scapegoat ceremony comes in the exact place where you will expect it according to the model of the Hebrew Sanctuary of the Old Testament.

Jika kita membaca Wahyu 1:4-5 ~ ini seharusnya ada di daftar yang di tangan kalian ~di sana dikatakan bahwa Yesus mencurahkan darahNya dan menyucikan dosa kita. Ini berkaitan dengan apa? Dengan pelayanan harian Bait Suci. Lalu di pasal 1-3 Yesus sedang berjalan di antara ketujuh kaki dian. Dia berada di dalam Bilik Suci. Dalam seri meterai yaitu pasal 4-7, Yesus berada di meja Roti Sajian. Di serial sangkakala, dimulai dengan Yesus berada di Mezbah Ukupan. Apakah kalian memperhatikan bagaimana Yesus bergerak? Pertama adalah pengurbanan darahNya di Pelataran, lalu Dia berada di antara kaki-kaki dian, lalu Dia berada di Meja Roti Sajian, lalu Dia berada di Mezbah Ukupan. Berikutnya Dia diperkirakan ke mana? Pasti ke Bilik Mahasuci. Wahyu 11:19 berkata bahwa Bait Suci di Surga terbuka dan tampaklah Tabut Perjanjian. Lalu di Wahyu 14, diserukanlah pekabaran tentang Penghakiman. Kalian lihat, Bait Suci terbuka, maka sekarang kita harus menyerukan “saat Penghakiman” bagaimana? “telah tiba.” Tetapi setelah pekabaran Tiga Malaikat itu sudah disampaikan, Wahyu 14:14-20 yang segera mengikuti peringatan terakhir itu kepada dunia bahwa Penghakiman sudah tiba, maka dunia pun terbagi menjadi berapa kelompok? Dua kelompok. Pekabaran Tiga Malaikat tentang Penghakiman telah membagi dunia menjadi dua kelompok. Sama seperti pekabaran Nuh. Lalu di pasal berikutnya dikatakan, tidak ada lagi yang bisa masuk ke Bait Suci ~ itu adalah ayat-ayat yang kita baca ~ karena masa percobaan sudah apa? Masa percobaan sudah berakhir. Kemudian setelah itu, di pasal berikutnya kita bertemu dengan malapetaka-malapetaka. Apakah itu masa kesusahan besar? Ya. Setelah masa percobaan berakhir tibalah masa kesusahan besar. Lalu kita tiba di pasal 19, dan kita bertemu dengan kedatangan Yesus yang kedua. Dia duduk di atas kuda putih dan bala tentara Surga datang bersamaNya. Lalu setelah itu apa? Di pasal 20, kita bertemu dengan upacara Kambinghitam, Setan terpenjara di planet bumi, di tempat yang tidak berpenghuni karena semua pengikutnya sudah mati dan dunia ini menjadi belantara yang luas. Lalu setelah berakhirnya 1000 tahun, Tuhan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru, di Wahyu 21 dan 22. Apakah kalian melihat urut-urutannya?

Jelas dalam urut-urutan Wahyu, upacara Kambinghitam berada persis di tempat di mana kita bisa menduganya sesuai dengan urut-urutan Bait Suci Yahudi di Perjanjian Lama.


Now you are saying, “What about the wicked?” We talked about Satan, you know, because he is the originator, the instigator, he is going to suffer the final penalty, but what about the wicked? Well, the Devil is not going to, the sins of the wicked aren’t going to be placed on him, who is going to bear the sins of the wicked? The wicked. Because they did not sympathize with the work of the High Priest on the Day of Atonement.

Nah, kalian berkata, “Bagaimana dengan orang-orang jahat?” Kita sudah berbicara mengenai Setan. Kalian tahu karena dialah si pencipta dan instigator dosa, dia akan menderita hukuman yang terakhir, tetapi bagaimana dengan manusia-manusia yang jahat? Nah, Iblis tidak akan, dosa orang-orang jahat tidak akan ditanggungkan kepada Iblis, jadi siapa yang harus menanggung dosa orang-orang jahat? Orang-orang jahat itu sendiri. Karena mereka tidak mengikuti pekerjaan Imam Besar pada Hari Pendamaian.

Now go with me to Leviticus 23:29-30. On the Day of Atonement, everybody in Israel had to be focused on what was happening while the High Priest was cleansing the Sanctuary, they had to be afflicting their souls and cleansing their lives from sin. Notice Leviticus 23:29-30, it says, “For any person who is not afflicted in soul on that same day shall be cut off from his people.30 And any person who does any work on that same day, that person I will destroy from among his people..”

See, people had to fast on the Day of Atonement. They had to afflict their souls on the Day of Atonement. And they couldn’t work on the Day of Atonement. You are saying, “Does that mean that we don’t work since 1844?” No. The reason why they didn’t work was because their mind had to be focused on what was happening in the Most Holy Place. So any work that you have today, that distracts your attention from being focused on what Jesus is doing that is cleansing the Sanctuary and that He wants to cleanse our lives from sin, we need to beware of anything that interferes with us gathering around the Sanctuary, because everyone had to gather around the Sanctuary to focus on what the High Priest was doing. The High Priest had bells around the bottom of his garment, so that Israel could follow his movements in the Sanctuary.

Can we follow Jesus in what He is doing? That’s why God gave us the model in the Old Testament so that we could understand what Jesus is doing today.

Nah, mari bersama saya ke Imamat 23:29-30. Pada Hari Pendamaian semua orang di Israel harus memfokuskan diri kepada apa yang terjadi sementara Imam Besar sedang membersihkan Bait Suci, mereka harus berintrospeksi dan membersihkan hidup mereka dari dosa. Perhatikan Imamat 23:29-30 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak sungguh-sungguh menyelidiki hatinya, pada hari yang sama akan dipotong dari antara bangsanya. 30Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya”[NKJV yang diindonesiakan].

Kalian lihat, orang-orang harus berpuasa pada Hari Pendamaian. Mereka harus menyelidiki hati mereka pada Hari Pendamaian. Dan mereka tidak boleh bekerja pada Hari Pendamaian. Kalian berkata, “Apakah itu berarti sejak 1844 kita tidak bekerja?” Tidak. Alasan mengapa mereka tidak bekerja adalah pikiran mereka harus terpusat pada apa yang sedang terjadi di Bilik Mahasuci.

Jadi pekerjaan apa pun yang kita miliki hari ini, jika itu mengalihkan perhatian kita dari memusatkan perhatian kepada apa yang dilakukan Yesus yaitu membersihkan Bait Suci, dan bahwa Yesus mau membersihkan hidup kita dari dosa, kita perlu berhati-hati terhadap segala yang mengganggu kita berkumpul seputar Bait Suci, karena semua orang harus berkumpul seputar Bait Suci untuk memusatkan perhatian kepada apa yang sedang dilakukan oleh Imam Besar.

Sekeliling pakaian Imam Besar digantungi kliningan di bawahnya supaya umat Israel bisa mengikuti gerakannya di dalam Bait Suci [lewat pendengaran mereka]. Apakah kita bisa mengikuti apa yang dilakukan Yesus sekarang? Itulah sebabnya Tuhan memberikan kepada kita model dalam Perjanjian Lama supaya kita bisa memahami apa yang dilakukan Yesus sekarang.


By the way what does it mean “to cut off from among the people”? It’s a very serious thing. Notice Psalms 109:14-15 tells us what it means to be cut off. It means your memory will be cut off forever. When the wicked are destroyed because they bear their own sins. You see, you can decide to let Jesus bear your sins or you can bear them yourselves. There are two ways to pay for your sin. Either Jesus pays for your sin or you can pay for it. I’d rather have Jesus pay for it. How about you?

Psalms 109:14-15, this is what it means to cut off, “Let the iniquity of his fathers……” this is speaking about Judas specifically “….“Let the iniquity of his fathers be remembered before the LORD, and let not the sin of his mother be blotted out. 15Let them be continually before the LORD, that He may cut off the memory of them from the earth”

Tahukah kalian apa artinya dipotong dari antara bangsanya.” Itu adalah hal yang sangat serius. Perhatikan Mazmur 109:14-15 yang memberitahu kita apa artinya “dipotong”. Itu artinya ingatan akan kita bakal dibuang untuk selamanya. Ketika orang-orang jahat dibinasakan karena mereka harus menanggung dosa mereka sendiri. Kalian lihat, kita boleh memutuskan untuk membiarkan Yesus yang menanggung dosa kita atau kita bisa menanggungnya sendiri. Ada dua cara untuk membayar dosa kita. Bisa Yesus yang membayarkan dosa kita, atau kita bisa membayarnya sendiri. Kalau saya, mending Yesus yang membayarkannya. Bagaimana dengan kalian?

Mazmur 109:14-15, inilah artinya “dipotong”:
Biarlah kesalahan nenek moyangnya…..” ini berbicara mengenai Yudas, “……“Biarlah kesalahan nenek moyangnya diingat-ingat di hadapan TUHAN, dan janganlah dihapuskan dosa ibunya. 15 Biarlah itu selalu ada di hadapan TUHAN, supaya TUHAN boleh memotong ingatan akan mereka dari bumi.” [NKJV yang diindonesiakan].

And do you know where people were destroyed, where the wicked were destroyed in the Old Testament when you have highhanded sinners? Leviticus 24:14 and 23 tell us that this happens outside the camp of the saints. Where are the wicked going to be after the Millennium? The Bible tells us that the Devil and all the wicked will gather outside the camp of the saints, exactly what we find in Leviticus 24:14 and 23.

Dan tahukah kalian di mana manusia dibinasakan, di mana orang-orang jahat dibinasakan di zaman Perjanjian Lama ketika ada orang yang berbuat kejahatan yang parah? Imamat 24:14 dan 23 memberitahu kita bahwa pembinasaan itu terjadi di luar perkemahan orang-orang saleh.

Di manakah orang-orang jahat akan dibinasakan setelah berakhirnya masa 1000 tahun? Alkitab berkata bahwa Iblis dan semua orang jahat akan berkumpul di luar perkemahan orang-orang saleh, persis seperti yang kita temukan di Imamat 24:14 dan 23.


Now the question is, what we should be doing today? Many Christians think we should be having a good time in Church, we should be jumping and dancing and just having a jolly good time. Now is the time that Jesus is cleansing the Sanctuary and we should gather there and through His power cleanse our lives from sin.

Notice Joel 2:10-11 speaking about the second coming of Christ, it says “The earth quakes before them, the heavens tremble; the sun and moon grow dark, and the stars diminish their brightness. 11The LORD gives voice before His army, for His camp is very great; for strong is the One who executes His word, for the day of the LORD is great and very terrible; who can endure it?”

Sekarang, pertanyaannya adalah, apa yang harus kita lakukan hari ini? Banyak orang Kristen berpikir kita harus bersenang-senang di gereja, kita harus melompat-lompat dan berdansa dan semata-mata bersenang-senang. Sekarang ini adalah saatnya Yesus membersihkan Bait Suci dan kita harus berkumpul di sana dan melalui kuasaNya, membersihkan hidup kita dari dosa.

Perhatikan Yoel 2:10-11 yang berbicara tentang kedatangan Yesus yang kedua, dikatakan,
Di depan mereka bumi bergetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya karena pasukan-Nya sangat banyak dan kuatlah Yang melaksanakan firman-Nya. Karena hari TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang akan tahan?” [NKJV yang diindonesiakan].

And if you continue reading, let’s notice Joel 2:12, it is describing the Day of Atonement. Verses 10-11 are speaking about the second coming of Christ, and then verses 12-17 describe the preparation. It says, " ‘Now, therefore,’ says the LORD, ‘Turn to Me with all your heart, with fasting, with weeping, and with mourning.’ 13So rend your heart, and not your garments; Return to the LORD your God, for He is gracious and merciful, slow to anger, and of great kindness; and He relents from doing harm. 14Who knows if He will turn and relent, and leave a blessing behind Him……” Let’s go down to verse 16 “….16Gather the people, sanctify the congregation, assemble the elders, gather the children and nursing babes; let the bridegroom go out from his chamber, and the bride from her dressing room. 17 Let the priests, who minister to the LORD weep between the porch and the altar; let them say, ‘Spare Your people, O LORD……” this is all describing the Day of Atonement. What attitude should we have on the Day of Atonement? Through the power of God, we should all be overcoming sin.

Dan jika kita lanjutkan membaca, marilah kita simak Yoel 2:12, yang menggambarkan Hari Pendamaian. Ayat 10-11 berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, lalu ayat 12-17 menggambarkan persiapannya. Dikatakan, “… ‘nah, oleh karena itu,’ demikianlah firman TUHAN, ‘berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan berkabung.’ 13 maka koyakkanlah hatimu dan bukan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia mau berbalik dari menjatuhkan celaka. 14Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat…..” Mari kita lompat ke ayat 16, “……16 kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; 17 baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara beranda depan dan mezbah, dan berkata: ‘Luputkanlah, ya TUHAN, umat-Mu’…” [NKJV yang diindonesiakan].

Ini menggambarkan Hari Pendamaian. Sikap apakah yang harus kita ambil pada Hari Pendamaian? Melalui kuasa Tuhan, kita semua harus mengalahkan dosa.

03 09 14
 
Top