25/32 IN ANTRICHRIST’S TEMPLE ~ PART 1


HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 25/32 - Stephen Bohr
IN ANTRICHRIST’S TEMPLE ~ PART 1

Dibuka dengan doa.

Salah satu gereja yang didirikan rasul Paulus adalah gereja Tesalonika, gereja orang-orang Tesalonika, dan di 1 Tesalonika 4:15-17, rasul Paulus menulis kepada jemaat Tesalonika mengenai apa yang akan terjadi kepada mereka yang mati dalam Kristus dan mereka yang masih hidup pada waktu Yesus datang.

Pada awal pembahasan kita saya ingin membaca dari 1 Tesalonika 4:15-17 karena dari bacaan inilah ternyata jemaat Tesalonika mendapatkan kesan yang keliru bahwa Yesus akan datang pada zaman rasul Paulus, pada zaman mereka. Perhatikan apa yang kita temukan di ayat 15.
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal…” perhatikan, Paulus mengikutsertakan dirinya bersama mereka, “….sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang sedang tidur. …” yaitu mereka yang telah meninggal, “….16 sebab Tuhan sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. …” dan sekarang ayat 17 mengulangi ide yang sama yang kita temui di ayat 15, “….17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka…” yaitu bersama dengan mereka yang telah meninggal dan dibangkitkan, “….dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” [NKJV yang diindonesiakan].

Dua kali dalam bacaan ini, rasul Paulus memberikan kesan seolah-olah dia dan jemaat Tesalonika masih akan hidup ketika Yesus datang. Di ayat 15, dia berkata, “…kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan” kemudian di ayat 17 dia mengulanginya, “…sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka…” sehingga jemaat Tesalonika salah paham dengan apa yang sesungguhnya dikatakan Paulus. Apa yang dikatakan Paulus adalah, “Jika saat itu kita masih hidup maka kita akan diubahkan.” Dia tidak meramalkan bahwa generasi itu akan masih hidup. Tetapi jemaat Tesalonika salah mengerti. Maka rasul Paulus merasa perlu menulis surat kedua kepada jemaat Tesalonika di mana dia menerangkan dengan sedikit lebih jelas apa yang harus terjadi sebelum Yesus datang. Maka kita akan mempelajari 2 Tesalonika pasal 2, pada dasarnya 13 ayat yang pertama, dalam pembahasan kita hari ini dan pembahasan berikutnya.

Jadi marilah ke 2 Tesalonika 2:1-2, di sini rasul Paulus berkata, Nah, Saudara-saudara,
tentang kedatangan…” ini adalah kata yang perlu kalian ingat, ini adalah kata παρουσία [parousia] ini adalah kata Greeka. Kata yang sangat penting: παρουσία [parousia] “….Nah, Saudara-saudara, tentang παρουσία [parousia] atau kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan dikumpulkannya kita kepada Dia…” perhatikan, bukan Dia yang berkumpul dengan kita, tetapi kita yang dikumpulkan dan dibawa kepada Dia. Ingat 1 Tesalonika 4 yang mengatakan bahwa kita akan diangkat untuk menyongsong Dia? Nah, ini mengacu kepada kedatangan yang mana? Mengacu kepada kedatangan Kristus yang kedua. Jadi, Paulus berkata, “….Nah, Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan dikumpulkannya kita kepada Dia, kami minta kepadamu, 2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh…” kira-kira yang dimaksud adalah oleh mimpi atau penglihatan, “….maupun oleh pemberitaan…” karena ada orang yang mengatakannya kepadamu, “…. atau surat…” seolah-olah aku yang menulisnya, “….yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.” [NKJV yang diindonesiakan].

Jadi, jika ada yang mengatakan kepadamu mereka telah mendapatkan mimpi, penglihatan, atau ada yang mengatakan kepadamu, misalnya, bahwa mereka telah mendengar orang berkata Yesus sudah datang, atau jika kamu melihat surat yang seolah-olah ditulis olehku, jangan percaya. Maka kita dapati rasul Paulus berkata, “Jangan percaya ide bahwa Yesus telah datang, karena ada hal-hal tertentu yang harus terjadi lebih dulu sebelum Yesus datang.”

Marilah sekarang ke 2 Tesalonika 2:3, dan kita akan memakai banyak waktu untuk membahas ayat 3, 4, dan 5, kemudian di dalam pembahasan berikut kita akan mempelajari ayat 6 dan seterusnya.

Nah, perhatikan 2 Tesalonika 2:3
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab Hari itu…” hari mana yang dimaksud? Hari apa? Hari παρουσία [parousia], hari kedatangan Kristus, itu konteksnya. Jadi hari itu “….tidak akan tiba, sebelum kemurtadan itu datang dahulu…”[NKJV yang diindonesiakan].

Nah, ada beberapa hal yang perlu kita bahas tentang ini. Pertama-tama, kata “kemurtadan” didahului oleh kata sandang tentu “the” [dalam bahasa Indonesia “itu”]. Jadi ini bukan sembarang kemurtadan. Ini adalah kemurtadan yang spesifik yang pernah diceritakan rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika, dan yang telah dinubuatkan ~ sebagaimana nanti akan kita lihat ~ di dalam kitab Perjanjian Lama. Maka rasul Paulus berkata bahwa “kemurtadan itu” harus terjadi dulu, dan ini bukan sembarang kemurtadan, tetapi “kemurtadan yang spesifik.”

Nah, saya perlu menyinggung tentang istilah “kemurtadan.” Kata ini diterjemahkan dari satu kata bahasa Greeka dan kata Greeka tersebut adalah
ἀποστασία [apostasia]. Nah, kata apa dalam bahasa Inggris yang kita perolah dari ἀποστασία [apostasia]? Kita mendapat kata “apostasy” [kemurtadan].

Sekarang, pertanyaannya adalah, apa itu kemurtadan? Bisakah orang murtad dari iman jika dia tidak pernah memiliki iman itu sebelumnya? Tentu saja tidak. Kemurtadan berarti kita pernah memeluk kebenaran itu pada suatu waktu, lalu kita tinggalkan kebenaran itu atau kita jatuh dari kebenaran itu. Itulah alasannya mengapa di NKJV kata ini diterjemahkan “kejatuhan”, tetapi katanya yang asli adalah “kemurtadan”. Dengan kata lain rasul Paulus berkata, “Jangan mengizinkan orang menipumu, kemurtadan itu akan terjadi sebelum Kristus kembali.” Kemudian dilanjutkan,
“…dan manusia dosa itu terungkap, yaitu anak kebinasaan.Nah, mengertikah kalian apa yang sedang kita hadapi pada waktu kita membahas tentang “kemurtadan ITU? Apakah ini berarti bahwa mereka yang akan ambil bagian dalam kemurtadan itu aslinya berasal dari iman Kristen dan adalah orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh? Betul sekali. Dan kemurtadan ini adalah kemurtadan yang spesifik, bukan sembarang kemurtadan yang akan muncul atau satu kemurtadan yang akan datang, ini adalah kemurtadan yang khas dan tertentu.

Nah, sekarang mari kita ke istilah berikutnya. Sekali lagi ayat 3.
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab Hari itu…” Ini adalah hari kedatangan Kristus, “….tidak akan tiba, sebelum kemurtadan itu datang dahulu dan manusia dosa itu terungkap… [NKJV yang diindonesiakan].

Marilah kita bahas istilah “manusia dosa.” Jelas kita harus bertanya, apakah dosa itu menurut definisi Alkitab. Jika ini adalah “manusia dosamaka ini adalah suatu sistem yang mempersonifikasikan [= menghidupkan] dosa dan menikmati dosa. Maka pertanyaannya adalah, apakah dosa itu?

1 Yoh 3:4 memberikan definisi Alkitabiah tentang dosa. Dikatakan di sana,
Siapa yang berbuat dosa, juga melanggar…” ini adalah kata yang sangat penting karena juga dipakai di 2 Tesalonika pasal 2, maka dikatakan, “….Siapa yang berbuat dosa, juga melanggar hukum Allah, sebab dosa ialah…” apa? “….pelanggaran hukum Allah.”[NKJV yang diindonesiakan] atau seperti yang dikatakan di NKJV, “dosa adalah ketidakadanya hukum.”

Jadi manusia dosa ini akan mengajar orang-orang untuk berbuat apa? Untuk melanggar atau tidak mematuhi Hukum Allah.

Nah, ini mengingatkan kita kepada si Tanduk Kecil yang sudah kita pelajari. Ingat si Tanduk Kecil yang disebutkan di Daniel 7:25 yang mengucapkan kata-kata hujat terhadap Tuhan dan menganiaya orang-orang kudus Yang Maha Tinggi, dan dia berkuasa selama periode 1260 tahun? Dan kita juga tahu bahwa si Tanduk Kecil berpikir dia bisa mengubah apa? Hukum Allah! Kalian lihat, Manusia Dosa dan si Tanduk Kecil adalah kekuasaan yang sama
, hanya memakai nama yang berbeda. Mari kita baca Daniel 7:25 “Ia akan mengucapkan perkataan sombong yang menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, ia berusaha untuk mengubah…” apa? “… waktu dan hukum…” Apakah dia akan menyerang Hukum Allah? Tentu saja. “….dan mereka [= orang-orang kudus] akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.” [NKJV yang diindonesiakan].

Maka kemurtadan ini akan berkaitan dengan Hukum Allah. Manusia Dosa adalah suatu sistem atau kekuasaan yang gencar menyerang Hukum Allah. Karena dosa adalah pelanggaran Hukum Allah.

Ayo perhatikan istilah yang lain yang kita temukan di sini. Sekali lagi ayat 3,
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab Hari itu…” yaitu hari kedatangan Kristus, “….tidak akan tiba, sebelum kemurtadan itu datang dahulu dan manusia dosa itu…” yang sudah kita simak itu adalah pelanggaran Hukum, “…terungkap, yaitu anak kebinasaan. [NKJV yang diindonesiakan].

Saya perlu mengatakan sesuatu kepada kalian mengenai kata terungkap”. Ini adalah kata ἀποκαλύπτω [apokaluptō] kata yang sama yang diterjemahkan “wahyu” di Wahyu 1:1, “Wahyu Yesus Kristus”. Apa maksud “terungkap”? Nah, untuk membantu kita, baiklah kita melihat apa antonim dari kata “terungkap” ini. Apakah antonim atau lawan kata “terungkap”? Lawan katanya adalah “tersembunyi.”

Jadi pertanyaannya adalah, apakah kekuasaan ini tersembunyi di zaman di mana rasul Paulus menulis suratnya? Betul sekali. Bahkan kata “terungkap” berarti membuka tabir, berarti menyingkirkan tabirnya. Dengan kata lain, di zaman rasul Paulus kekuasaan ini sudah ingin menyatakan dirinya. Jika kita baca, misalnya, ketiga surat Yohanes, dia membahas banyak sekali tentang Hukum dan Perintah Tuhan, bukan? Barangsiapa berkata “aku mengenal Dia” dan tidak mematuhi perintah-perintahNya, dia seorang apa? Dia seorang pendusta (1 Yoh 2:4). Dan dia berkata, “Perintah-perintahNya itu tidak berat” (1 Yoh 5:3). Berulang-ulang dalam surat-suratnya, Yohanes berkata kita harus menuruti apa? Perintah-perintah Tuhan. Jadi, apakah pada zaman para rasul sudah ada masalah dengan pelanggaran hukum yang ingin memunculkan tampangnya yang jelek? Betul sekali. Dia sudah mau menyatakan dirinya. Dia mau membuka tabirnya atau mengungkapkan dirinya. Tetapi pada waktu itu, masih berada di bawah permukaan, masih tersembunyi, menunggu saat yang tertentu untuk menyatakan dirinya. Dan itu akan kita bicarakan dalam pembahasan bagian kedua dari seri pelajaran ini.

Nah, marilah kita sekali lagi ke 2 Tesalonika 2:3 dan melihat ke istilah yang lain. Dikatakan di sini sekali lagi,
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab Hari itu…” ini adalah hari kedatangan Kristus, yaitu παρουσία [parousia], “….tidak akan tiba, sebelum kemurtadan itu…” ini adalah ἀποστασία [apostasia] “…datang dahulu dan manusia dosa itu…” yaitu pelanggaran Hukum, entah bagaimana sistem ini akan mengajar orang untuk melanggar Hukum Tuhan, “…terungkap…” artinya dia sudah ada tapi tersembunyi, menurut surat-surat Yohanes, dan juga di Kisah pasal 20, yang berbicara mengenai kemurtadan yang ingin menampilkan tampangnya. Dan sekarang perhatikan nama yang diberikan kepada sistem ini, “…yaitu anak…” apa? “….anak kebinasaan. [NKJV yang diindonesiakan].

Nah, kita perlu memperhatikan istilah ini sejenak, ini adalah ungkapan yang sangat penting, nama yang sangat penting. Tahukah kalian hanya ada satu orang yang lain di dalam seluruh Alkitab yang disebut dengan nama yang persis sama tersebut, yaitu “anak kebinasaan dan dia adalah Yudas Iskariot. Marilah bersama saya ke Yohanes 17:12 dan kita akan melihat nama ini yang diberikan kepada murid yang murtad tersebut. Dikatakan di Yohanes 17:12Selama Aku bersama mereka di dunia ini, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu…” di sini Yesus sedang berdoa kepada BapaNya, “…mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang hilang selain…” siapa? “….anak kebinasaan itu, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” [NKJV yang diindonesiakan].

Jadi Yudas disebut apa? Yudas disebut anak kebinasaan.”

Nah, di dunia Kristen, ada suatu kesalahan konsep yang mendasar tentang Antikristus. Kebanyakan orang Kristen memiliki salah satu keyakinan ini, yaitu bahwa Antikristus adalah seseorang yang hidup di masa lampau, orang yang bernama Antiochus Ephiphanus; atau orang Kristen yang konservatif meyakini Antikristus adalah seorang yang jahat yang masih akan datang, mungkin seorang atheis, atau seorang yang menghujat Tuhan secara terang-terangan, yang akan duduk di Bait Suci di Yerusalem yang pada saat itu sudah dibangun kembali, dan dia akan mengutuk Tuhan. Inilah pandangan kebanyakan orang Kristen konservatif mengenai Antikristus. Tetapi bilamana kita memeriksa Alkitab dengan teliti, kita akan melihat bahwa ini bukanlah deskripsi yang akurat tentang Antikristus.

Saya ingin memberikan empat alasan kepada kalian mengapa Antikristus bukanlah seorang penghujat murtad yang mengutuk Kekristenan dan anti-Kristen, melainkan Antikristus adalah orang dalam, yang mengaku melayani Yesus Kristus, tetapi sebenarnya mengkhianati pergerakan Yesus Kristus. Saya akan memberikan kalian empat alasan.

1) Semua theologia sepakat bahwa “Manusia Dosa”, si “Tanduk Kecil” dan “Binatang” (Wahyu 13) mewakili kekuasaan yang sama. Mereka melambangkan Antikristus. Nah, jika “Binatang” itu sama dengan “Tanduk Kecil”, dan “Tanduk Kecil” itu sama dengan “Manusia Dosa”, maka kesimpulannya adalah “Binatang” itu mewakili satu sistem, bukan seorang manusia.

Kalian berkata, “Kok bisa?” Karena kita telah mempelajari bahwa “Binatang” di dalam nubuatan Alkitab melambangkan apa? Binatang tidak melambangkan manusia, binatang-binatang melambangkan kerajaan. Jadi dengan kata lain, sangat jelas, karena “Binatang” itu sama dengan “Manusia Dosa” dan binatang mewakili suatu kerajaan, maka “Manusia Dosa” haruslah mewakili apa? Harus mewakili suatu kerajaan.

2) Kita diberitahu bahwa “Tanduk Kecil” dan “Binatang” itu berkuasa selama 1260 tahun. Kita sudah mempelajari nubuatan itu. Mereka memerintah selama 1260 tahun. Coba saya tanya, mana mungkin ini secara harafiah seorang manusia? Apakah kalian tahu ada orang yang hidup selama 1260 tahun di zaman sekarang? Tentu saja tidak. Maka ini tidak bisa berarti seorang manusia yang akan muncul di masa mendatang.

3) Alkitab memberitahu kita bahwa “Manusia Dosa” ini sudah ada di zaman rasul Paulus, sudah ingin menunjukkan kekuasaannya, ingin menampakkan dirinya. Dengan kata lain dia sudah ada waktu itu, tetapi dia bagaimana? Dia masih tersembunyi, menurut apa yang kita pelajari. Misteri pelanggaran hukum sudah bekerja di zaman rasul Paulus. Tapi tahukah kalian apa yang menarik? Alkitab berkata, “Manusia Dosa” itu akan dibinasakan oleh
sinar kemuliaan kedatangan Kristus. Jadi, mana mungkin itu adalah seorang individu, seorang manusia, jika ini sudah berusaha untuk menyatakan dirinya di zaman Paulus, dan baru akan dibinasakan pada kedatangan Kristus yang kedua? Bukankah itu berarti orang ini harus hidup selama zaman Paulus hingga saat kedatangan Kristus? Tidak mungkin secara harafiah ini seorang manusia.

4) Nah, argumentasi yang dipakai untuk mencoba dan membuktikan bahwa ini adalah seorang manusia yang akan muncul di masa depan, adalah karena dia disebut dengan kata ganti orang bergender laki-laki, “dia” (“he”), “Manusia (laki-laki) Dosa, dia (laki-laki) akan menyatakan dirinya.” Tetapi itu bukanlah argumentasi yang kuat. Karena dipakainya kata ganti orang bergender laki-laki (“he”) tidak dengan sendirinya berarti bahwa ini adalah satu orang. Saya akan memberikan beberapa perumpamaan dari Alkitab. Misalnya di Ibrani 9:7 ~ yang tidak akan kita baca ~ istilah “Imam Besar” dipakai untuk menggambarkan seluruh suksesi imam-imam dari sistem Perjanjian Lama. Istilah itu tidak mengacu kepada satu imam besar secara khusus, tetapi berlaku untuk semua imam dalam sistem Ibrani. Contoh yang lain di 1 Samuel 8:11, di mana disebutkan “raja”, tetapi jika kita baca ayat ini, ayat ini tidak berbicara mengenai satu raja yang khusus, ungkapan “raja” mengacu kepada semua suksesi raja dalam theokrasi Ibrani. Wahyu pasal 12 memakai istiah “perempuan”, ini tidak berbicara mengenai seorang perempuan khusus, ini berbicara mengenai gereja Tuhan secara keseluruhan. Dan di 2 Timotius 3:17 dikatakan bahwa Alkitab diberikan agar “manusia kepunyaan Allah” boleh menjadi lengkap. Nah, apakah itu mengacu kepada hanya satu manusia saja yang bisa menjadi lengkap dengan membaca Alkitab? Tidak. Ayat ini berbicara mengenai semua manusia yang membaca dan mempelajari Kitab Suci. Apakah kalian bisa mengikuti?

Nah, Alkitab membuatnya sangat jelas bahwa Antikristus ini akan menyerupai Yudas. Dia akan memiliki sifat serakah, licik, ambisius secara politis, seorang dalam yang berpura-pura setia kepada Yesus Kristus, sementara di belakang punggungNya, secara diam-diam dia menghancurkan dan mengkhianati kebenaranNya.

Nah, seorang penulis yang beberapa bukunya telah saya baca, dan yang metodologinya [= cara menguraikan] yang bersifat futuristis sama sekali tidak saya setujui, dengan tepat menggambarkan Antikristus ini. Nama penulis ini adalah Dave Hunt. Beberapa dari kalian mungkin sudah pernah membaca tulisannya. Kalian tahu, ada beberapa hal yang dikatakannya yang tepat kena sasaran, tetapi tentu saja pendapatnya mengenai orang-orang Yahudi yang akan dipulihkan, dan Bait Suci yang akan dibangun kembali, dan misalnya bangsa-bangsa yang secara harafiah akan menyerang Yerusalem, dan bahwa Antikristus adalah seorang individu yang akan duduk di Bait Suci, nah, kita tidak sepakat dengan metodologi tersebut, tetapi simak bagaimana dia menggambarkan Antikristus. Saya rasa dia tepat sasaran. Di dalam bukunya Global Peace hal 7-8 dia berkata demikian,
“Sementara kata depan Greeka ‘anti’ secara umum berarti “melawan’ atau ‘menentang’, dia juga bisa berarti ‘sebagai pengganti’ atau ‘substitusi dari’. Si Antikristus akan menghidupkan kedua makna ini. Dia akan melawan Kristus sementara berpura-pura menjadi Kristus... Si jahat ini tidak akan menyerang Kekristenan secara frontal, dia justru akan bekerja dari dalam dan membawa gereja ke jalan yang menyimpang dengan menyamar sebagai pendirinya. Dengan liciknya dia salah-menggambarkan Kristus sementara dia menyamar sebagai Kristus…” Dan tepat di sinilah kondisinya menyesatkan, “…Jika Antikristus benar-benar menyamar sebagai Kristus, maka pengikut-pengikutnya pastilah ‘orang-orang kristen’!...” Ini adalah deskripsi yang sangat perseptif tentang Antikristus. Saya tidak mengerti mengapa Dave Hunt tidak bisa melihat bahwa itu sudah digenapi di Abad Pertengahan, mungkin faham futurismenya telah membutakan dia dari kemampuan memahami bahwa Kepausan Roma Katolik telah menggenapi gambaran itu atau mengisi posisi Antikristus.

Nah, jika sistem ini akan menyerupai Yudas, maka kita harus mempelajari karakter Yudas. Dan begitu kita tahu seperti apa Yudas itu, kita akan tahu bagaimana modelnya sistem ini yang mengaku mengikuti Kristus dan mengaku meninggikan Kristus tetapi sesungguhnya justru mengkhianati Kristus.

Hal pertama yang saya ingin kita perhatikan mengenai Yudas adalah dia seorang administrator (= pengurus) yang sangat tangguh. Dalam buku The Desire of Ages hal 294, dikatakan,
“Penampilannya berwibawa, sangat cerdas dan memiliki kemampuan eksekutif, dan mereka…” maksudnya para murid Yesus, “…merekomendasikan dia kepada Yesus sebagai orang yang akan sangat membantu pekerjaanNya. Mereka heran karena Yesus menerimanya dengan begitu tawar.” Jadi ini adalah orang yang sangat licik, yang mempunyai kemampuan administratif dan eksekutif, dengan kata lain seorang yang berbakat memimpin. Nah, salah satu cacat parah yang dimiliki Yudas adalah, dia menginginkan kekuasaan politik. Dia mau Yesus benar-benar duduk di takhta, dia mau Yesus mengambil alih kerajaan-kerajaan dunia. Kalian ingat ketika Yesus memberi makan 5’000 orang, kalian ingat peristiwa itu? Kisahnya ditulis di Yohanes pasal 6, dan Alkitab memberitahu kita di ayat 15 ketika Yesus memberi makan 5’000 orang itu, orang-orang mau menangkap Yesus dan mau secara paksa menjadikan Dia raja betulan. Mari kita baca ayat itu, Yohanes 6:15 Karena itu, ketika Yesus tahu, bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir lagi ke gunung, seorang diri.”[NKJV yang diindonesiakan]. Nah, jika kita turun ke ayat 71 ~ kita akan kembali ke sana nanti ~ kalian akan melihat bahwa biangkeladi gerakan itu adalah Yudas Iskariot, karena Yudas selalu menghendaki Yesus mengambilalih kekuasaan politik dan memerintah dunia.

Nah, perhatikan apa yang kita dapati di Desire of Ages hal 718 tentang poin ini, mengenari aspirasi Yudas ketika Yesus memberi makan 5’000 orang. Dikatakan di sana,
“Sungguh pun sudah diajarkan sendiri oleh sang Juruselamat, Yudas terus-menerus mengajukan usulnya agar Kristus mau memerintah sebagai raja di Yerusalem. Pada peristiwa pemberian makan 5’000 orang, dia berusaha menggolkan hal itu.” Jadi siapa biangkeladinya di balik ide agar Yesus mau mengambilalih takhta dan menjalankan kekuasaan politik di bumi? Yudas Iskariot. Dialah biangkeladinya, dialah pemimpin gerakan itu. Jadi salah satu catat parah Yudas adalah dia haus kekuasaan. Dia menginginkan kuasa politik.

Cacat yang lain yang dimiliki Yudas adalah dia serakah. Dia berpura-pura mengasihi orang miskin, tetapi bukan kasih bagi orang miskin yang menggerakkannya, dia serakah dan dia mencintai uang. Perhatikan Yohanes 12:4-6 ini adalah saat ketika Maria mencuci kaki Yesus dan Yudas berpura-pura suci mengatakan, “Wah, seandainya uang ini bisa dipakai untuk hal yang lebih baik, misalnya menolong orang miskin.” Mari kita baca kutipan itu, Yohanes 12:4-6
Tetapi Yudas Iskariot, anak Simon, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”[NKJV yang diindonesiakan].

Dan demi apa Yudas mengkhianati Yesus? Dia mengkhianati Yesus demi uang. Perhatikan Lukas 22:3-6, dikatakan, Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bermarga Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. 4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. 5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan…” apa? Aaaah! “….memberikan sejumlah uang kepadanya. 6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka bila tidak ada orang banyak.” [NKJV yang diindonesiakan]

Jadi dia menghendaki kekuasaan politik dan dia ingin mengendalikan sumber dana, dia yang memegang uang kas, dia serakah. Dia menginginkan uang, uang dan kekuasaan.

Nah, Alkitab juga menyatakan dengan jelas bahwa Yudas adalah agen Setan. Kalian berkata, “Masa?” Tentu saja. Setelah Yesus memberi makan 5’000 orang dan Yudas berusaha menjadikan Yesus raja, kita mendapatkan suatu deklarasi yang sangat menarik dari Yesus di Yohanes 6:70-71,
Jawab Yesus kepada mereka…” berbicara kepada para muridNya, “…‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ …” Wow! Istimewa amat caranya menyebut Yudas! “… ‘seorang di antaramu adalah…” apa? “….Iblis.’.71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas Iskariot, anak Simon; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”[NKJV yang diindonesiakan].

Sebenarnya Setan-lah yang membujuk Yudas untuk menyerahkan Yesus. Perhatikan Yohanes 13:2. Pada saat itu Yudas belum melampaui titik baliknya. Dia masih bisa mengubah pikirannya dan bertobat pada saat itu. Dikatakan di Yohanes 13:2, ketika Yesus sedang duduk bersama murid-muridNya untuk makan malam, sebelum peristiwa Jamuan Terakhir, dikatakan, Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.”

Jadi siapa yang menanamkan dalam hati Yudas ide untuk mengkhianati Yesus Kristus? Setan. Jadi agen atau wakil siapakah Yudas? Dialah agen yang nyata dari siapa? Setan. Tahukah kalian kapan tepatnya Yudas melampaui titik baliknya?

Kita diberitahu di Yohanes 13:27, ketika Yesus memberi Yudas potongan roti dan berkata, “Kepada siapa Aku memberikan potongan roti ini, dialah yang akan mengkhianati Aku.” Alkitab berkata di Yohanes 13:27,
Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis….” Dengan kata lain dia dikuasai oleh Setan. Apakah dia mengaku sebagai pengikut Yesus? Ya. Apakah dia anggota lingkaran dalam? Tentu saja. Namun demikian, dengan diam-diam dia berusaha mengkhianati Yesus Kristus.

Menarik. Desire of Ages hal 295, Ellen White menjelaskan,
“Judas menjadi agen musuh Kristus.” Dia bukan agen Kristus, tetapi agen musuh Kristus. Dan tahukah kalian dia seorang munafik dan dia bahkan bisa mengelabui para murid. Bahkan lingkaran dalam pun tertipu mengenai identitas Antikristus ini. Matius 26:25 ketika Yesus berkata, “Salah seorang dari kalian akan mengkhianati Aku.”, setiap murid bertanya kepadaNya, “Akukah?” Perhatikan apa kata Yudas. Matius 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ‘Rabi, akukah?’…” [NKJV yang diindonesiakan]. Para murid sama sekali tidak menduga apa-apa bahwa inilah si Antikristus. Yudas telah berhasil mengelabui mereka hingga akhirnya. Bahkan, perhatikan Yohanes 13:26-29, ini adalah kutipan yang menarik. Ini menunjukkan bahwa para pengikuti Yesus sendiri sama sekali buta tentang identitas Antikristus. Bukankah hal ini juga terjadi di dunia keagamaan sekarang? Betul sekali. Perhatikan apa yang kita dapati di Yohanes 13:26 Jawab Yesus: ‘Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.’ Sesudah mencelupkan rotinya, Dia memberikannya kepada Yudas Iskariot, anak Simon…” Nah, kan jelas, bukan? Yesus berkata, “Kepada siapa Aku berikan roti itu, itulah si Antikristus.” Tetapi tidak ada yang memperhatikan. “….27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.’ …” Bagaimana pemahaman para murid akan kalimat ini? Dengarkan! “….28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.” [NKJV yang diindonesiakan]. Bukankah para pengikut Yesus buta terhadap apa yang terjadi sehubungan dengan penggenapan nubuatan hingga saat yang terakhir? Untunglah, akhirnya mereka sadar.

Nah, bagaimana cara Yudas mengkhianati Yesus? Perhatikan Lukas 22:47-48, ketika orang banyak datang untuk menangkap Yesus Kristus di taman Getsemani, perhatikan bagaimana Yudas mengkhianati Kristus. Lukas 22:47-48, dikatakan di sana,
Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk…” apa? “…untuk mencium-Nya. 48 Maka kata Yesus kepadanya: ‘Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?’…” Bagaimana Yudas mengkhianati Kristus? Dengan apa? Dengan sebuah ciuman! Itulah simbol seorang pengkhianat menurut Alkitab.

Nah, si Antikristus disebut “anak kebinasaan”. Mengapa dia disebut “Anak Kebinasaan”? Kata “Kebinasaan” dalam bahasa Greeka
ἀπώλεια [apōleia] berarti kehancuran atau pemusnahan. Dia adalah “Anak Pemusnahan” dia adalah “Anak Kehancuran”. Pernahkah kalian baca dalam Alkitab mengenai akhir Yudas sebagai akibat mengkhianati Yesus Kristus? Matius 27:3-5 berbicara mengenai kebinasaan Yudas atau kehancurannya atau pemusnahannya, yang artinya pembinasaan. Perhatikan, “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia…” ini adalah air mata buaya. Ini bukan pertobatan. Ini hanya suatu pengakuan “…. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh keping perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’ 5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu di Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.” [NKJV yang diindonesiakan].

Tahukah kalian apa tujuan yang sebanarnya dari Yudas? Yudas tidak bertujuan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Tujuan Yudas adalah untuk memojokkan Yesus supaya Yesus mau melarikan diri begitu mereka menangkapNya dan memproklamasikan DiriNya sebagai raja. Dengan kata lain, seandainya tujuan Yudas adalah mengkhianati Yesus hingga dibunuh, mengapa dia bunuh diri? Mengapa dia melemparkan uang di sana di hadapan para imam? Faktanya adalah, tujuan Yudas itu agar ketika Yesus ditangkap dan mungkin diperlakukan dengan tidak sepantasnya, Yesus merasa ditempatkan di posisi yang sulit, lalu Yesus akan melawan dan dia akan melayani Yesus, dan Yesus akan mendirikan kerajaanNya. Tetapi rencananya gagal total. Dan ketika dia melihat Yesus mengizinkan DiriNya ditangkap dan dipukuli, dan ketika dia melihat Yesus dibawa ke pengadilan Pilatus dan menderita, itulah ketika dia berkata, “Aku telah mengkhianati orang yang tidak berdosa. Orang ini tidak akan menjadi raja.” Dan Alkitab berkata, lalu dia pergi dan menggantung dirinya.

Jadi, apakah kalian bisa menangkap gambaran macam apa Antikristus yang kita bicarakan di sini? Dia adalah Antikristus yang orang dalam, bukan orang luar yang menghujat, yang tidak percaya kepada Tuhan dan mengutuk Tuhan.

Nah, marilah kita ke 2 Tesalonika 2:4, ada suatu ungkapan yang menarik di sini. Sekarang kita akan mempelajari ungkapan demi ungkapan di ayat 4 ini. Berbicara mengenai si Antikristus ini, dikatakan,
yaitu yang melawan dan meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah…”[NKJV yang diindonesiakan].

Jadi dikatakan bahwa dia melawan Tuhan. Kalian berkata, “Tapi Anda baru saja berkata bahwa Yudas adalah orang dalam, apakah Yudas benar-benar melawan Tuhan?” Apakah Yudas melawan Yesus Kristus? Tentu saja, tetapi dia tidak melakukannya secara terang-terangan. Bagaimana dia melakukannya? Secara diam-diam.

Sebenarnya ada kesalahpahaman yang fundamental dalam dunia Kristen. Mereka berkata, “Lihat, Antikristus itu akan melawan Kristus,” maka mereka berkata, “Dia akan terang-terangan melawan Kristus. Dan dia akan mengutuk Kristus di hadapanNya.” Tidak. Alkitab tidak berkata demikian.

Apa maksudnya melawan Tuhan? Perhatikan Yohanes 16:2, di sini Yesus sedang berbicara kepada murid-muridNya dan Dia berkata, “
Kamu akan dikeluarkan dari sinagog, ya akan datang saatnya bahwa siapa pun yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” [NKJV yang diindonesiakan]

Apakah kalian bisa menangkap gambarnya? Mereka yang akan membunuh para murid menyangka bahwa mereka melakukan apa bagi Tuhan? Melakukan kebaikan. Apakah mereka sesungguhnya melawan Tuhan sementara mereka mengaku melayani Tuhan? Tentu saja, menurut Alkitab. Kebetulan, apakah musuh Yesus yang menggiringNya ke penyaliban mengaku mereka sedang melayani Tuhan? Ya. Tetapi dengan menyalibkan Yesus Kristus mereka sesungguhnya berbuat apa? Mereka sesungguhnya melawan Tuhan. Bagaimana dengan Saulus dari Tarsus? Apakah dia mengaku sedang melayani Tuhan? Tentu saja dia mengaku melayani Tuhan, tetapi sebenarnya apakah dia melawan Tuhan? Betul sekali.

Nah, perhatikan Kisah 5:38-39. Di sini berbicara mengenai apa yang dimaksud dengan melawan Tuhan, walaupun kita berkata kita melayani Tuhan dan kita sedang mengikuti Tuhan. Dikatakan di sana,
Karena itu aku berkata kepadamu…” ini adalah Gamaliel yang sedang berbicara, dia mengajukan usul kepada Sanhedrim Yahudi, mengatakan kepada mereka, “Jangan membunuh Petrus dan Yohanes, jangan membuat keputusan yang drastis. “….Karena itu aku berkata kepadamu, ‘Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika rencana itu atau perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, 39 tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak dapat menjatuhkannya, karena jika tidak, bahkan kamu akan didapati melawan Allah."[NKJV yang diindonesiakan]

Apakah mungkin bagi orang-orang yang mengaku melayani Tuhan, malah berperang melawan Tuhan? Menurut Alkitab, sangat mungkin. Maka si Antikristus ini akan melawan Tuhan pada waktu yang sama dia mengaku sedang apa? Dia mengaku sedang mendukung gerakan Tuhan. Di dalam buku Education hal 92, Ellen White mengatakan demikian, “bahwa Yudas selalu menunjukkan suatu antagonisme yang terus-menerus, yang halus dan tersembunyi terhadap Kristus.” Perhatikan kata-kata yang dipakainya, “antagonisme yang terus-menerus, tersembunyi dan halus” terhadap Kristus.

Nah, marilah kita perhatikan ungkapan yang lain. Maka dikatakan bahwa si Antikristus itu
yaitu yang melawan dan meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk sebagai Allah di Bait Allah…” Nah, apa maksudnya “ia duduk di Bait Allah”? Kata “duduk” itu kata Greekanya adalah καθίζω [kathizō ] . Ini adalah kata yang amat penting. “…ia duduk, ia καθίζω [ kathizō ] di Bait Allah”. Nah itu adalah kata kerjanya. Kata bendanya yang sepadan dengan kata kerja itu adalah kata καθέδρα [kathedra]. Jadi καθίζω [ kathizō ] berarti “duduk”, itu kata kerjanya, dan καθέδρα [kathedra] berarti “tempat duduknya” sendiri, itu kata bendanya. Nah, saya mau kalian perhatikan ada nuansa yang sangat menarik di sini ketika dikatakan bahwa, “…Ia duduk sebagai Allah di Bait Allah…” Apa yang dilakukan Yesus ketika Dia duduk di Bait Allah? Dia apa? Kalian bisa membacanya dari kitab-kitab Injil. Yesus mengajar Firman Tuhan selagi Dia duduk di Bait Allah. Nah, marilah bersama saya ke Matius 23:1-2, ini adalah ayat yang sangat menarik. Matius 23:1, dikatakan, Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2‘Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi duduk di…” apa? “….di tempat duduk Musa.’…”[NKJV yang diindonesiakan]. Nah, kata “duduk” di situ adalah καθίζω [ kathizō ] itu kata kerjanya. Mereka duduk di mana? Di καθέδρα [kathedra] itu “tempat duduknya”, itu kata bendanya. Jadi di ayat ini kita melihat kata kerjanya dan kata bendanya. Maka, apa artinya bahwa para pemimpin agama, para ahli Taurat dan orang Farisi duduk di tempat duduk Musa?

Saya mau membacakan dua pernyataan dari Bible Commentary, yang satu ditulis Adam Clarke, dan yang satu lagi kepunyaan gereja Katolik, yaitu Jerome Bible Commentary. Jadi saya akan membaca dari tulisan golongan Protestan dan dari golongan Roma Katolik.

Perhatikan apa yang dikatakan Adam Clarke.
“Yang dimaksud dengan tempat duduk Musa, adalah kewenangan…” untuk apa? “…untuk mengajarkan Hukum. Musa adalah seorang guru besar bagi umat Yahudi, dan para ahli Taurat dsb. di sini digambarkan sebagai…” apanya? Kata yang sangat menarik, “… sebagai penerusnya (suksesor).” Jadi apa yang membuat para ahli Taurat dan orang Farisi merasa punya wewenang untuk mengajar? Mereka mengaku sebagai penerus (suksesor) siapa? Penerus Musa! Bahkan orang Yahudi meyakini akan adanya rangkaian suksesi pemimpin-pemimpin agama yang tidak teputus dari zaman Musa hingga zaman Kristus. Dan mereka berkata bahwa Musa mengucapkan banyak hal yang tidak tertulis, dan mereka berkata bahwa mereka punya wewenang untuk mengemukakan tradisi-tradisi verbal yang tidak pernah ditulis itu, namun yang menurut mereka “kumpulan kebenaran itu telah mereka pelihara, yang telah diteruskan turun-temurun atau diserahterimakan.” Jadi mereka mengaku memiliki kewenangan Musa untuk mengajar, dan mereka sungguh-sungguh yakin bahwa ajaran mereka ini tidak mungkin salah. Lalu, apa kaitannya ini dengan Antikristus?

Antikristus duduk di Bait Allah untuk mengajar sama seperti Yesus duduk di Bait Allah untuk mengajar. Apa artinya ini?

Jika kita melihat ke theologi Roma Katolik, kita akan menemukan bahwa mereka telah mengganti Musa dengan Petrus. Dan mereka berkata bahwa Petrus dan para rasul bukan hanya menulis apa yang kita dapatkan di dalam Perjanjian Baru, tetapi mereka juga mengucapkan banyak hal secara verbal yang tidak pernah ditulis. Dan mereka berkata, melalui rangkaian suksesi yang tidak terputus dari uskup ke uskup dengan cara peletakan tangan, dari generasi ke generasi, maka tradisi-tradisi verbal itu dipelihara hingga hari ini, dan bilamana Gereja (gereja Roma Katolik) mengajarkan hal-hal yang tidak terdapat di dalam Alkitab seperti Pengangkatan Maria ke Surga, atau kelahiran Maria yang tanpa dosa, atau pembaptisan bayi, atau hal-hal seperti itu, mereka berkata bahwa di Alkitab memang tidak ditulis bahwa mereka harus melakukan itu, tetapi para Rasul pernah mengatakannya, dan mereka meneruskan tradisi itu dari mulut ke mulut dan itu telah dipelihara sepanjang suksesi para pemimpin gereja, dan kami baru mengemukakannya sekarang.

Apakah kalian paham apa yang saya katakan?

Nah, kata yang dipakai di sini untuk tempat duduk Musa adalah
καθέδρα [kathedra], menarik. Jadi mereka duduk di καθέδρα [kathedra] Musa dan mereka berbicara dalam nama siapa? Nama Musa! Pernahkah kalian mendengar, bilamana Paus berbicara dari takhtanya, dia berbicara ex-kathedra, maka apa yang dikatakannya itu tidak bisa salah? Karena (menurut mereka) itu adalah bagian dari kumpulan tradisi yang telah diturunkan dari para Rasul hingga hari ini. Menarik, kita mendapatkan kata καθέδρα [kathedra] sebagaimana yang diaplikasikan kepada para pemimpin agama di zaman Kristus yang mengaku sebagai penerus Musa, dan mengaku mereka mengajar tanpa kesalahan, lalu di gereja Roma Katolik kita dapatkan ada yang duduk di gereja dan mengaku bahwa dia berbicara ex-kathedra yang dulu disampaikan oleh para Rasul.

Nah, perhatikan pernyataan yang kedua. Ini dari Jerome Bible Commentary punya gereja Roma Katolik.
“Istilah ‘duduk di tempat duduk Musa’ sangat mungkin adalah suatu metafora(kiasan) tentang kewenangan para ahli Taurat untuk mengajar. Dalam tradisi keimamatan Yahudi. Interpretasi dari Hukum dilanjutkan…” dengarkan baik-baik, “… secara tradisi oleh para ahli Taurat, turun-temurun yang secara teoritis tidak terputus sejak Musa…” Lalu Commentary Roma Katolik ini berkata, “… Pandangan ini tentunya sama sekali tidak berdasarkan sejarah.” Tetapi, apa yang diaplikasikan kepada Petrus dan suksesi kerasulan seperti yang dikatakan oleh gereja Roma Katolik juga sama tidak berdasarkan sejarah.

Apakah kalian memahami gambaran ini?

Nah, di mana Antikristus ini duduk? Marilah kita kembali ke ayat 4. Dikatakan,
yaitu yang melawan dan meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk sebagai Allah…” sekarang dengarkan baik-baik “….sebagai Allah di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai…” apa? “…. Allah.”

Di mana Antikristus ini duduk? Di Bait Allah. Kalian tahu apa kata kebanyakan orang Kristen? Pasti itu Bait Suci di Yerusalem yang sudah dibangun kembali setelah gereja (umat Tuhan) diangkat ke Surga. Mustahil. Izinkan saya jelaskan mengapa.

Matius 21:12-13 berbicara mengenai kedatangan Yesus ke Yerusalem yang dielu-elukan sebagai raja. Setelah prosesi itu, Dia masuk ke Bait Suci. Dan saya mau kalian perhatikan bagaimana Bait Suci itu disebut ketika Yesus memasukinya. Ayat 12-13.
Lalu Yesus masuk ke Bait…” siapa? “….ke Bait Allah…” pada saat ini apakah itu masih Bait Allah? Betul sekali. “….dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati 13 dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: …” dan bagaimana Yesus menyebut Bait Suci ini? “… Rumah-Ku …” apakah itu masih rumahNya? Betul sekali! “… ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa.’ Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Lalu tahukah kalian apa yang menarik? Di sisa pasal 21 dan pasal 22 dan pasal 23, Yesus memberikan segala macam ajaran dan perumpamaan mengenai penolakan Mesias oleh bangsa Yahudi. Ada kisah tentang pohon ara, pekerja kebun anggur, ada kisah anak yang mengatakan dia mau mengerjakan yang disuruh bapaknya tetapi kemudian dia tidak pergi, semua perumpamaan yang berkaitan dengan kemurtadan bangsa Yahudi. Dan selagi Yesus mengajar di Bait Suci, kata-kataNya berlalu begitu saja seperti angin lewat, orang-orang tidak mau mendengarkan, dan para pemimpin agama menolakNya. Jadi Yesus mengucapkan “celaka” kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, dan di Matius 23:38, Dia mengakhirinya dengan kata-kata yang sangat bermakna. Ketika Yesus memasuki Bait Suci, itu disebut Bait Allah dan Yesus berkata, “Ini adalah rumahKu!” Tetapi pada akhirnya, setelah Dia mengajar di Bait Suci mengenai kemurtadan bangsa Yahudi, Dia berkata di ayat 38, “Lihatlah rumahmu ini telah ditinggalkan kepadamu terlantar.



[NKJV yang diindonesiakan]. Lalu Yesus berjalan keluar meninggalkan Bait Suci, Sang Shekinah telah meninggalkan Bait Suci.

Apakah kalian bisa mengikuti saya? Apakah pada saat itu Bait Suci masih Bait Allah? Sudah bukan Bait Allah lagi. Jadi pertanyaannya adalah, Bait Suci di mana Antikristus duduk itu bait yang mana?

Menurut kalian apa tidak sebaiknya Paulus yang menjelaskan tulisan Paulus sendiri? Menurut saya itu ide yang bagus. Paulus pasti tahu apa yang dibicarakannya dengan membandingkannya dengan ayat yang lain. Marilah bersama saya ke Efesus 2:19-22. Kalian lihat, Bait Suci yang dimaksudkan Paulus bukanlah bangunan yang terbuat dari batu. Itu adalah Bait Suci yang rohani, yang menggantikan tempat Bait Suci yang harafiah. Perhatikan Efesus 2:19-22, di sini rasul Paulus ~ orang yang sama yang menulis 2 Tesalonika 2 ~ berkata demikian,
Demikianlah, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sesama warga dengan orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah …” nah, perhatikan Paulus sedang berbicara kepada jemaat, “… 20yang dibangun di atas dasar…” apa? “…atas dasar para rasul dan para nabi…” apakah ini fondasi dari batu atau apakah fondasinya manusia? Ini adalah Bait Suci yang rohani, “….dengan Kristus Yesus sendiri sebagai…” apa? “… batu penjuru utama …” Jadi batu penjuru utamanya adalah Seseorang, fondasinya adalah manusia-manusia, mereka adalah pendiri gereja Kristen. Lalu apakah batu-batu yang disusun menjadi dinding Bait Suci? Perhatikan ayat 21 “… 21Di dalam Dia…” yaitu di dalam Yesus “…seluruh bangunan, rapi tersusun, tumbuh menjadi …” apa? “…menjadi Bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 22Di dalam Dia kamu juga turut dibangun bersama-sama menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” [NKJV yang diindonesiakan].

Jadi apakah Bait Allah itu menurut rasul Paulus? Bait Allah adalah apa? Adalah Gereja Kristen, yang dibangun di atas tulisan para Rasul dan Nabi, Yesus Kristus sebagai batu penjuru utama, dan setiap anggotanya adalah batu yang tersusun, dan Yang hadir di sana, Sang Shekinah yang hadir di Bait Allah itu siapa? Yesus Kristus melalui Roh KudusNya.

Jadi, bila dikatakan bahwa Antikristus itu akan duduk di Bait Allah, di manakah dia akan duduk? Di Bait Suci Yahudi yang dibangun kembali di Timur Tengah? Tidak. Dia akan duduk di mana? Dia akan duduk di Gereja.

Sekarang saya akan mengatakan sesuatu de-ngan sangat hormat, te-tapi ini sungguh terjadi. Benediktus XVI ketika merayakan minggu Christian Unity [Persa-tuan Kristen], menggelar acara yang istimewa di St. Paul, di luar dinding Vatican City. Itu adalah katedral yang besar. Dan di foto ini dia tampak duduk di sebuah takhta putih yang besar dan di kedua samping takhta itu ada kerubnya. Nah, bukankah ini cukup jelas? Mengagumkan. Ini adalah tindakan menghujat, walaupun saya yang mengatakannya karena Alkitab berkata bahwa Tuhan-lah yang duduk di antara kerubim dan Tuhan-lah yang duduk di atas takhta putih. Tetapi kebanyakan orang begitu buta dengan apa yang diajarkan Alkitab sehingga semua ini lewat begitu saja, mereka tidak memahami simbolisme di baliknya.

Ini ada foto Paus Francis I yang memimpin pera-yaan Vespers of the Solemnity of the Conversion of St. Paul pada tanggal 25 Januari 2014, menutup minggu sembahyang untuk Christian Unity di Basilica St. Paul di dinding luar (San Paolo fuori le mura). Simak bahwa Paus Francis duduk di sebuah takhta putih [Wahyu 20:11] di antara dua kerubim emas [Yesaya 37:16] di apsenya.

Apakah kalian ingat ketika kita mempelajari si Tanduk Kecil? Bagaimana Tanduk Kecil ini akan mencampuri urusan Bait Suci Tuhan? Kalian lihat di Daniel 8:11-12 yang akan kita baca cepat-cepat, berbicara mengenai si Tanduk Kecil, dikatakan,
Bahkan dia meninggikan dirinya sendiri sejajar dengan Panglima bala tentara, dan olehnya…” yaitu oleh si Tanduk Kecil “…. yang sehari-hari [kata “korban persembahan” harus dihilangkan karena di dalam bahasa Ibraninya, hanya ada kata “sehari-hari”] disingkirkan, …” ini berkaitan dengan fungsi Yesus di Pelataran dan di Bilik Suci, 12“….Oleh karena dosa, suatu bala tentara diberikan kepada tanduk [kecil] itu, untuk melawan yang sehari-hari…” bala tentara adalah pemerintahan, kekuasaan dari pemerintahan politik, “…. dan tanduk itu mencampakkan kebenaran ke bumi. Dia melakukan semua ini dan tetap berjaya.” [NKJV yang diindonesiakan].

Wahyu 13:5-6 menggambarkan hal yang sama, bagaimana dia mencampuri urusan Bait Suci, karena dia duduk di Bait Allah. Dia tidak bisa mengambil tempat Kristus di Bait Suci Surgawi, jadi dia mendirikan markasnya di gereja di bumi. Perhatikan Wahyu 13:5-6, Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. 6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah…” sekarang, perhatikan ini, “….menghujat nama-Nya…” apanya? “…. dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam…” di mana? “…. di sorga.”

Apakah kalian masih ingat pembahasan kita tentang “hujat”? Apakah hujat itu menurut Alkitab? Hujat adalah bilamana seorang manusia biasa mengaku sebagai siapa? Mengaku sebagai Allah, dan mengaku memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Izinkan saya membacakan kepada kalian beberapa pernyataan oleh Paus-Paus Roma, dan ini hanyalah sedikit dari sekian banyak contoh yang bisa saya bacakan.

Ini dari Prompta Bibliotheka, Ensiklopiedia Alkitab yang terkenal. Perhatikan apa definisinya tentang Paus. “... Paus bisa mengubah hukum Ilahi, karena kuasanya tidak berasal dari manusia, tetapi dari Tuhan, dan dia bertindak dalam kedudukannya sebagai pengganti Tuhan di dunia, dengan kuasa penuh untuk mengikat dan melepaskan dombanya.” (Lucius Ferraris dalam bukunya
Prompta Bibliotheka Vol. 2)

Perhatikan apa kata Paus Nicholas I ~ dia berkuasa dari 858-867 AD. Perhatikan apa yang dikatakannya. Saya memiliki referensi, buku-buku di mana saya temukan kutipan-kutipan ini. Dia berkata demikian: “Adalah suatu kenyataan bahwa Paus-Paus tidak bisa diikat atau dilepaskan [= diangkat atau diturunkan dari jabatannya] oleh kuasa dunia apa pun, bahkan oleh rasul itu [Petrus] sekali pun, seandainya dia kembali ke dunia ini, karena kaisar Contantine Agung sudah mengakui bahwa para pontif [=paus] memegang jabatan Tuhan di atas bumi, dan yang Ilahi…” dengarkan! “….yang Ilahi tidak dapat dihakimi oleh manusia mana pun.” Dia mengklaim sebagai Ilahi. “… Oleh karena itu, kami ialah infalibel (= tidak bisa berbuat salah) dan apa pun tindakan kami, kami tidak harus mempertanggungjawabkannya kecuali kepada kami sendiri.” (sebagaimana dikutip dari The Papacy and the Civil Power, halaman 248). Wow!

Lebih kontemporer, Paus Leo XIII dalam surat edarannya kepada semua gereja, nama surat edaran itu adalah
“Tentang kewajiban pokok orang Kristen sebagai warganegara” yang tertanggal 10 Januari 1890 berkata demikian, “Tetapi guru tertinggi di dalam gereja adalah Pontif Roma.…” ini adalah nama lain bagi Paus. “… Oleh karena itu, persatuan pikiran memerlukan, bersama-sama dengan kesepakatan yang sempurna, dalam iman yang satu, penyerahan kemauan dan kepatuhan total kepada Gereja dan kepada pontif roma, sebagaimana kepada Tuhan sendiri.” (The Great Encyclical Letters of Leo XIII. Pg 193)

Leo XIII juga berkata dalam surat edarannya tanggal 20 Juni 1894, dan kepada kalian sudah diberikan sumbernya di materi pelajaran ini, “Di atas dunia ini, kami memegang kedudukan Tuhan yang mahakuasa.” (The Great Encyclical Letters of Leo XIII. Pg 304).

Dan ini hanya beberapa contoh pernyataan-pernyataan itu.

Nah, pasti ada orang-orang yang menyaksikan video ini berkata, “Wah, Anda menyerang orang Roma Katolik.” Tidak. Saya tidak menyerang orang Roma Katolik. Jika kami berbicara mengenai hal ini, kami berbicara mengenai suatu sistem. Di dalam sistem itu ada banyak orang-orang Kristen yang tulus dan penuh kasih, mereka tidak mengetahui tentang hal-hal ini. Pada dasarnya mereka hanya melakukan apa yang disuruhkan romo-romo mereka. Mereka tidak tahu. Tetapi pada saat mereka mendengar tentang hal-hal ini, mereka akan mulai bertanya-tanya, dan mereka akan mulai mencari jawabannya. Lalu banyak dari mereka akan mau meninggalkan tempat mereka dan memeluk kebenaran sebagaimana adanya di dalam Yesus. Ini bukanlah suatu teguran kepada individu-individu di dalam gereja Roma Katolik. Kami berbicara mengenai sistemnya, hirarkinya. Dan kalian bertanya, “Bagaimana Anda memisahkan antara sistem dari manusia-manusia di dalam sistem itu?” Coba saya tanya, apakah Yesus menegur para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan Sanhedrinnya? Betul sekali. Apakah Yesus juga menegur semua orang-orang yang tulus dalam Yudaisme? Sama sekali tidak. Bahkan, jika kita membaca di Kisah 6:7, dikatakan bahwa banyak orang memeluk iman Kristen dan bahkan banyak imam-imam menerima Kekristenan. Dengan kata lain, mereka meninggalkan sistem yang murtand dan mereka bergabung dengan sistem Tuhan yang benar.


So what the Pope is claiming, is to exercise all of the prerogatives that belong to whom? That belong to God.

· Nah, berulang-ulang, sumber-sumber Roma Katolik menyebut Paus sebagai Vikar Kristus, itu artinya wakil Kristus; Vice Regent of Christ (Wakil Regen Kristus), Wakil Kristus, dan juga mereka menyebut diri mereka Vikar Anak Allah, atau Vicarius Filii Dei.

· Gereja Roma Katolik mengklaim bahwa bukan hanya Paus tetapi para imamnya juga memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Benarkah demikian? Tentu saja itu benar sekali.

· Gereja Roma Katolik juga mengklaim bahwa mereka memiliki wewenang untuk mengangkat dan menurunkan raja. Siapakah Satu-satunya di Alkitab yang memiliki wewenang untuk mengangkat dan menurunkan raja? Baca saja referensi pada materi di tangan kalian. Daniel 2:21 berkata, Tuhan yang menangangkat dan menurunkan raja.

· Apakah Paus menerima disembah orang? Betul sekali. Bahkan di Wahyu 22:8-9 malaikat itu tidak mengizinkan Yohanes sujud kepadanya, namun demikian manusia ini minta orang-orang sujud kepadanya. Dan bahkan ada masa-masanya dalam sejarah gereja, dia menuntut orang mencium kakinya.

· Dia mengizinkan dirinya dipanggil Baca Suci, walaupun Yesus secara jelas berkata di Matius 23:9 bahwa kita tidak boleh memanggil siapa pun di dunia ini “Bapa.” Yesus tidak berbicara mengenai bapak kandung kita, Yesus berbicara tentang kita memanggil orang lain “Bapa” secara rohani.

· Selama Abad Pertengahan, Paus mengklaim memiliki wewenang untuk menjalankan hukuman mati kepada semua orang yang tidak patuh kepada gereja.

· Kepausan mengklaim memiliki wewenang untuk mengubah Hukum Tuhan. Mereka mengubah Sabat ke hari Minggu.

· Gereja Roma Katolik mengklaim bahwa Paus adalah Hakim Tertinggi di bumi, Surga, dan bahkan neraka.

· Dan selanjutnya, gereja Roma Katolik mengklaim sejak dogma infalibilitas (tidak bisa berbuat kesalahan) dikumandangkan, maka bilamana Paus berbicara ex-kathedra, maka pernyataannya tidak boleh dipertanyakan atau diubah, karena dia berbicara tanpa kesalahan. Alkitab memberitahu kita bahwa hanya ada Satu yang tidak berbuat kesalahan, dan Yang Satu yang infalibel itu adalah Tuhan.

Jadi apa yang diklaim oleh Kepausan adalah menjalankan semua hak prerogatif yang adalah milik siapa? Milik Tuhan.

Ke mana kita harus mencari Antikristus ini kalau begitu? Apakah Antikristus sudah muncul? Oh, ya! Dia sudah pernah memerintah 1260 tahun di masa lalu, dan Alkitab berkata bahwa luka parahnya yang diterimanya di tahun 1798 akan sembuh dan sekali lagi dia akan mengayunkan tongkat kekuasaan global dan Alkitab berkata bahwa seluruh dunia akan heran dan kagum kepada Binatang itu. Jadi jangan lewatkan bagian kedua, episode berikutnya yang menarik.

14 10 14
 
Last edited by a moderator:
Top